London (ANTARA) - Maskapai penerbangan dan perusahaan liburan Inggris merencanakan "hari aksi" pada Rabu untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk melonggarkan pembatasan perjalanan, hanya beberapa minggu sebelum dimulainya puncak musim panas.

Perusahaan perjalanan, yang keuangannya habis-habisan selama pandemi, sangat ingin menghindari hilangnya peluang musim panas kedua karena COVID-19. Tetapi dengan persyaratan karantina ketat Inggris yang masih berlaku sekarang tampaknya pelonggaran itu mungkin.

Saat waktu terus berjalan hingga Juli, maskapai penerbangan terbesar di Eropa Ryanair dan Manchester Airports Group pada Kamis meluncurkan tindakan hukum untuk mencoba membuat pemerintah melonggarkan aturan sebelum musim paling menguntungkan industri itu dimulai.

Pada Rabu, 23 Juni, pilot, awak kabin, dan agen perjalanan akan berkumpul di Westminster, London pusat, dan di bandara di seluruh Inggris untuk mencoba menggalang dukungan.

Industri penerbangan Inggris lebih terpukul oleh pandemi daripada rekan-rekannya di Eropa, menurut data yang diterbitkan oleh serikat pekerja pilot BALPA pada Minggu.

Itu menunjukkan kedatangan dan keberangkatan harian ke Inggris turun 73% pada hari rata-rata awal bulan ini dibandingkan sebelum pandemi, penurunan terbesar di Eropa. Spanyol, Yunani dan Prancis turun kurang dari 60%.

Bandara Inggris juga terkena dampak buruk, dengan lalu lintas masuk dan keluar dari bandara tersibuk kedua di London, Gatwick, turun 92%, menurut data.

Waktu hampir habis untuk industri itu, kata serikat pekerja.

"Tidak ada waktu untuk bersembunyi di balik gugus tugas dan tinjauan," kata sekretaris jenderal BALPA Brian Strutton.

"BALPA menuntut agar Pemerintah Inggris bertindak bersama dan membuka rute AS dan tujuan wisata liburan Eropa yang telah diblokir tanpa bukti yang dipublikasikan sama sekali."

Lebih dari 45.000 pekerjaan telah hilang di penerbangan Inggris, dengan perkiraan menunjukkan bahwa 860.000 pekerjaan penerbangan, perjalanan dan pariwisata hanya ditopang oleh skema cuti pemerintah.

Sumber: Reuters

Pewarta : Mulyo Sunyoto
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024