Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan terus melakukan pemantauan perkembangan titik panas (hotspot) untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang dapat mengakibatkan bencana kabut asap.
"Tim gabungan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) memasuki musim kemarau 2021 ini terus didorong intensif memantau perkembangan titik panas di 10 kabupaten/kota yang dipetakan rawan karhutla seperti Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah di Palembang, Jumat.
Untuk melakukan pemantauan titik panas yang berpotensi menjadi titik api dan mengakibatkan karhutla, ditingkatkan kegiatan patroli darat dan udara menggunakan helikopter.
Selain itu pihaknya juga rutin melakukan rapat koordinasi dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan di provinsi yang memiliki kawasan hutan dan lahan gambut yang cukup luas mencapai jutaan hektare.
Guna mengawasi hutan dan lahan di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu, memerlukan kerja sama dan dukungan semua pihak.
Selain itu partisipasi masyarakat juga memiliki peran yang besar dalam melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan karhutla yang biasa terjadi pada setiap musim kemarau.
Melalui upaya tersebut diharapkan kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga bencana kabut asap yang dapat mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat bisa dihindari, ujar Iriansyah.
"Tim gabungan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) memasuki musim kemarau 2021 ini terus didorong intensif memantau perkembangan titik panas di 10 kabupaten/kota yang dipetakan rawan karhutla seperti Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah di Palembang, Jumat.
Untuk melakukan pemantauan titik panas yang berpotensi menjadi titik api dan mengakibatkan karhutla, ditingkatkan kegiatan patroli darat dan udara menggunakan helikopter.
Selain itu pihaknya juga rutin melakukan rapat koordinasi dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan di provinsi yang memiliki kawasan hutan dan lahan gambut yang cukup luas mencapai jutaan hektare.
Guna mengawasi hutan dan lahan di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu, memerlukan kerja sama dan dukungan semua pihak.
Selain itu partisipasi masyarakat juga memiliki peran yang besar dalam melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan karhutla yang biasa terjadi pada setiap musim kemarau.
Melalui upaya tersebut diharapkan kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga bencana kabut asap yang dapat mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat bisa dihindari, ujar Iriansyah.