Jakarta (ANTARA) - Tiga hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 menjadi hari terberat bagi Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Karawang AKP Rizky Adi Saputro bersama 110 personel gabungan lainnya dalam menjaga posko penyekatan di Tanjungpura, Karawang, Jawa Barat.
Lelah berdinas secara bergantian selama Operasi Ketupat 2021, dimulai dari pukul 18.00 WIB hingga pagi menjelang dihadang dengan ribuan pengendara yang memasakkan diri mudik di tengah pemberlakuan kebijakan larangan mudik Lebaran 6-17 Mei 2021.
Puncaknya di hari Minggu (9/5) pemudik nekad mudik didominasi kendaraan bermotor roda dua, memadati jalan arteri di Posko Penyekatan Tanjungpura, perbatasan Bekasi-Karawang.
Hari itu menunjukkan pukul 01.00 WIB, tenaga sudah tidak lagi prima, lelah mempengaruhi cara berfikir dan bertindak para anggota, terlebih para pemudik yang memaksa menerobos penyekatan dan melakukan provokasi.
Bukan sekali dua kali, tiga hari menjelang Idul Fitri semakin banyak warga nekad, terlebih mereka yang bukan pemudik yang dikecualikan.
Surat Edaran Satgas COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021 memberikan pengecualian bagi warga yang melakukan perjalanan dari tanggal 6-17 Mei 2021 untuk yang tugas kerja, mengunjungi keluarga sakit atau meninggal dunia, atau keluarga yang ingin melahirkan dan pesta pernikahan.
Kelompok yang dikecualikan ini wajib memenuhi persyaratan untuk bisa lolos pos penyekatan, seperti surat hasil tes antigen, surat keterangan dari pihak RT/RW dan kelurahan, serta Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) yang berlaku untuk wilayah DKI Jakarta.
Imbauan demi imbauan pun disampaikan kepada ratusan pengemudi, mereka yang tidak memenuhi syarat diputarbalikkan. Tetapi, suasana malam itu sudah memanas ditambah oleh provokasi yang dilakukan sejumlah pengemudi sepeda motor.
Cara-cara provokasi yang dilakukan pemudik motor, membunyikan klakson secara bersama-sama dalam waktu lama, atau dengan cara memainkan gas motor yang ditinggikan suaranya hingga menambah panas suasana. Bahkan memprovokasi secara verbal
"Maju saja, terobos saja," kata AKP Rizky Adi Saputro mengulang ucapan yang diteriakkan pemudik waktu itu.
Pelukan penenang
Sejak sore hingga malam sudah 1.000 kendaraan yang diputarbalikkan arah karena tidak memenuhi syarat untuk melewati pos penyekatan Tanjungpura. Malam semakin larut, jumlah kendaraan semakin padat, kondisi yang tak mudah bagi anggota Kepolisian mengendalikan situasi tanpa memberlakukan diskresi.
Sejumlah pengemudi yang melakukan provokasi diamankan petugas guna mengendalikan suasana. Dari kejauhan, AKP Rizky melihat anggotanya tengah bersitegang dengan seorang pria paruh baya. Keduanya saling emosi, pria yang tidak diketahui naman-nya tersebut datang sambil membunyikan klakson.
Petugas melihat caranya sudah memprovokasi lalu memintanya meminggirkan kendaraan, namun pria paruh baya yang penuh emosi mencoba melawan petugas, pada saat itulah AKP Rizky Adi Saputro mendekap dan memeluk pengemudi sepeda motor tadi.
Langkah itu dilakukan AKP Rizky untuk mengantisipasi jangan sampai anggotanya emosi kepada pengemudi motor tersebut. Karena saat bersitegang, anggota polisi sudah hampir memaksa meminggirkan kendaraan pemudik tersebut.
"Saya kasih peluk, saya bilang pak sabar pak, jangan emosi," ucap AKP Rizky sembari memeluk pria tadi.
AKP Rizky mengaku tidak tau nama pria yang dipeluknya tersebut, dia hanya tahu pria tersebut menggunakan sepeda motor dengan nomor polisi kode Z, kode area untuk wilayah seperti Garut dan Tasikmalaya.
Dalam aksi pelukan yang viral tersebut, AKP Rizky meminta pria tersebut untuk tenang dengan beristigfar dan mengingatkan agar tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan dirinya sendiri, karena melawan anggota Polisi yang bertugas. Tindakannya yang emosi juga dapat memancing emosi anggota yang bertugas.
Suasana penuh emosional tersebut dirasakan oleh AKP Rizky, berempati dengan pria paruh baya dan keadaan anggotanya yang bertugas juga memiliki keluarga tetapi tidak mudik tugas negara. Bahwa peniadaan mudik merupakan perintah Presiden langsung yang ditindaklanjuti oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dengan menginstruksikan seluruh jajaran-nya di wilayah untuk melakukan penyekatan jalur-jalur mudik dari Lampung hingga Bali.
Setelah beberapa saat pelukan itu terjadi, suasana mulai tentang, AKP Rizky melihat pria itu menangis dan mengatakan ingin pulang melihat anaknya yang sudah cukup lama tidak bertemu. Namun polisi tidak bisa meloloskan orang yang tidak melengkapi persyaratan perjalanan, demi melindungi masyarakat agar tidak terpapar COVID-19.
AKP Rizky lantas memberikan pencerahan kepada pria paruh baya itu soal peniadaan mudik, banyak kendaraan yang diputarbalikkan karena tidak memenuhi syarat, bahkan beberapa orang yang melakukan provokasi diberi tindakan tegas, beruntung pria tersebut diberikan kesempatan untuk menenangkan diri. Hingga akhirnya menerima untuk putar balik dan kembali ke tempat asalnya datang.
Viral
Aksi AKP Rizky Adi Saputro memeluk pengemudi sepeda motor itu viral dan mendapat pujian warganet, padahal malam itu bukan satu pengemudi yang dipeluk, tapi ada empat pengemudi yang dipeluknya atau sekadar dirangkul olehnya.
Foto dan video beberapa detik saat AKI Rizky memeluk pengemudi sepeda motor tersebut viral di media sosial maupun media massa, narasi video tersebut menuliskan 'video pelukan hangat pak polisi mampu luluhkan pemudik'.
Pelukan itu dilakukan spontanitas oleh AKP Rizky Adi Saputro. Ia yakin dirinya dan seluruh anggota Polri telah divaksin, dapat menjalankan tugas secara fit saat berhadapan dengan masyarakat.
Sadar akan risiko tugas negara yang dijalankan dan memastikan dirinya tidak menjadi penyebar virus, AKP Rizky Adi Saputro juga menjalani pemeriksaan diri setelah turun dinas, memastikan terbebas dari COVID-19.
AKP Rizky Adi Saputro memiliki prinsip "Ketika kata-kata sudah tidak didengarkan lagi, maka kita berbuat". Hal itu yang selalu dicontohkan kepada anggotanya.
Operasi Ketupat
AKP Rizky Adi Saputro satu dari 94.170 personel Polri yang dilibatkan dari tingkat Mabes Polri hingga jajaran Polda pada Operasi Ketupat 2021. Selain anggota Polri, operasi gabungan ini juga melibatkan 72.564 personel dari instansi terkait seperti TNI dan pemerintah daerah.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah melaksanakan Operasi Ketupat 2021 selama 12 hari (tanggal 6-17 Mei 2021). Target operasi selain untuk pengamanan dan pengawasan protokol kesehatan pada sebelum, saat dan setelah Idul Fitri sekaligus mencegah masyarakat mudik guna memutus rantai penularan COVID-19, juga untuk memperlancar distribusi logistik dan BBM serta menurunkan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
Divisi Humas Polri menyampaikan selama 12 hari pelaksanaan Operasi Ketupat di seluruh wilayah Indonesia dilakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas sebanyak 149.353 atau mengalami kenaikan 32 persen dari tahun lalu 11.3088 kasus.
Terjadi kecelakaan lalu lintas sebanyak 1.292 kejadian, atau naik 100 persen dibanding tahun 2020 tercatat 566 kejadian.
Penindakan pelanggaran protokol kesehatan 65.4623 penindakan, naik 100 persen dari tahun sebelumnya tercatat sebanyak 60.281 penindakan.
Jumlah pemeriksaan kendaraan bermotor 1.263.923, dengan jumlah kendaraan bermotor yang diputarbalikkan sebanyak 397.892 unit dengan rincian 234.324 unit roda dua, 142.426 unit roda empat, 12.914 unit kendaraan penumpang roda empat dan 8.228 unit kendaraan barang roda empat.
Penindakan juga dilakukan kepada travel gelap yakni sebanyak 835 unit.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyebutkan, Operasi Ketupat tidak hanya melakukan penindakan tetapi juga operasi kemanusiaan dengan membagikan masker kepada pengendara.
Tercatat sebanyak 576.094 masker telah dibagikan. Lalu pelaksanaan tes cepat antigen secara acak di sejumlah pos penyekatan sebanyak 58.640 kali dengan hasil 180 orang terindikasi positif COVID-19 dan sisanya 58.490 negatif.
"Pengamanan Operasi Ketupat tahun ini memang sedikit berbeda, kami sudah prediksi keinginan masyarakat untuk mudik sangat tinggi, di mana tahun 2020 masyarakat masih banyak yang melakukan mudik," kata Ramadhan menanggapi tingginya kejadian Kamtiblancartas pada Operasi Ketupat 2021.
Pemerintah mengambil sikap meniadakan mudik lebaran tahun 2021 karena berkaca pada Idul Fitri 2020, angka kasus positif COVID-19 meningkat 93 persen dan angka kematian karena COVID-19 juga meningkat 63 persen.
Setelah melaksanakan Operasi Ketupat, Polri melanjutkan pengetatan arus lalu lintas wilayah Jabodetabek dengan melakukan Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KKYD) hingga 31 Mei 2021 untuk mengantisipasi arus balik pemudik.
Lelah berdinas secara bergantian selama Operasi Ketupat 2021, dimulai dari pukul 18.00 WIB hingga pagi menjelang dihadang dengan ribuan pengendara yang memasakkan diri mudik di tengah pemberlakuan kebijakan larangan mudik Lebaran 6-17 Mei 2021.
Puncaknya di hari Minggu (9/5) pemudik nekad mudik didominasi kendaraan bermotor roda dua, memadati jalan arteri di Posko Penyekatan Tanjungpura, perbatasan Bekasi-Karawang.
Hari itu menunjukkan pukul 01.00 WIB, tenaga sudah tidak lagi prima, lelah mempengaruhi cara berfikir dan bertindak para anggota, terlebih para pemudik yang memaksa menerobos penyekatan dan melakukan provokasi.
Bukan sekali dua kali, tiga hari menjelang Idul Fitri semakin banyak warga nekad, terlebih mereka yang bukan pemudik yang dikecualikan.
Surat Edaran Satgas COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021 memberikan pengecualian bagi warga yang melakukan perjalanan dari tanggal 6-17 Mei 2021 untuk yang tugas kerja, mengunjungi keluarga sakit atau meninggal dunia, atau keluarga yang ingin melahirkan dan pesta pernikahan.
Kelompok yang dikecualikan ini wajib memenuhi persyaratan untuk bisa lolos pos penyekatan, seperti surat hasil tes antigen, surat keterangan dari pihak RT/RW dan kelurahan, serta Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) yang berlaku untuk wilayah DKI Jakarta.
Imbauan demi imbauan pun disampaikan kepada ratusan pengemudi, mereka yang tidak memenuhi syarat diputarbalikkan. Tetapi, suasana malam itu sudah memanas ditambah oleh provokasi yang dilakukan sejumlah pengemudi sepeda motor.
Cara-cara provokasi yang dilakukan pemudik motor, membunyikan klakson secara bersama-sama dalam waktu lama, atau dengan cara memainkan gas motor yang ditinggikan suaranya hingga menambah panas suasana. Bahkan memprovokasi secara verbal
"Maju saja, terobos saja," kata AKP Rizky Adi Saputro mengulang ucapan yang diteriakkan pemudik waktu itu.
Pelukan penenang
Sejak sore hingga malam sudah 1.000 kendaraan yang diputarbalikkan arah karena tidak memenuhi syarat untuk melewati pos penyekatan Tanjungpura. Malam semakin larut, jumlah kendaraan semakin padat, kondisi yang tak mudah bagi anggota Kepolisian mengendalikan situasi tanpa memberlakukan diskresi.
Sejumlah pengemudi yang melakukan provokasi diamankan petugas guna mengendalikan suasana. Dari kejauhan, AKP Rizky melihat anggotanya tengah bersitegang dengan seorang pria paruh baya. Keduanya saling emosi, pria yang tidak diketahui naman-nya tersebut datang sambil membunyikan klakson.
Petugas melihat caranya sudah memprovokasi lalu memintanya meminggirkan kendaraan, namun pria paruh baya yang penuh emosi mencoba melawan petugas, pada saat itulah AKP Rizky Adi Saputro mendekap dan memeluk pengemudi sepeda motor tadi.
Langkah itu dilakukan AKP Rizky untuk mengantisipasi jangan sampai anggotanya emosi kepada pengemudi motor tersebut. Karena saat bersitegang, anggota polisi sudah hampir memaksa meminggirkan kendaraan pemudik tersebut.
"Saya kasih peluk, saya bilang pak sabar pak, jangan emosi," ucap AKP Rizky sembari memeluk pria tadi.
AKP Rizky mengaku tidak tau nama pria yang dipeluknya tersebut, dia hanya tahu pria tersebut menggunakan sepeda motor dengan nomor polisi kode Z, kode area untuk wilayah seperti Garut dan Tasikmalaya.
Dalam aksi pelukan yang viral tersebut, AKP Rizky meminta pria tersebut untuk tenang dengan beristigfar dan mengingatkan agar tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan dirinya sendiri, karena melawan anggota Polisi yang bertugas. Tindakannya yang emosi juga dapat memancing emosi anggota yang bertugas.
Suasana penuh emosional tersebut dirasakan oleh AKP Rizky, berempati dengan pria paruh baya dan keadaan anggotanya yang bertugas juga memiliki keluarga tetapi tidak mudik tugas negara. Bahwa peniadaan mudik merupakan perintah Presiden langsung yang ditindaklanjuti oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dengan menginstruksikan seluruh jajaran-nya di wilayah untuk melakukan penyekatan jalur-jalur mudik dari Lampung hingga Bali.
Setelah beberapa saat pelukan itu terjadi, suasana mulai tentang, AKP Rizky melihat pria itu menangis dan mengatakan ingin pulang melihat anaknya yang sudah cukup lama tidak bertemu. Namun polisi tidak bisa meloloskan orang yang tidak melengkapi persyaratan perjalanan, demi melindungi masyarakat agar tidak terpapar COVID-19.
AKP Rizky lantas memberikan pencerahan kepada pria paruh baya itu soal peniadaan mudik, banyak kendaraan yang diputarbalikkan karena tidak memenuhi syarat, bahkan beberapa orang yang melakukan provokasi diberi tindakan tegas, beruntung pria tersebut diberikan kesempatan untuk menenangkan diri. Hingga akhirnya menerima untuk putar balik dan kembali ke tempat asalnya datang.
Viral
Aksi AKP Rizky Adi Saputro memeluk pengemudi sepeda motor itu viral dan mendapat pujian warganet, padahal malam itu bukan satu pengemudi yang dipeluk, tapi ada empat pengemudi yang dipeluknya atau sekadar dirangkul olehnya.
Foto dan video beberapa detik saat AKI Rizky memeluk pengemudi sepeda motor tersebut viral di media sosial maupun media massa, narasi video tersebut menuliskan 'video pelukan hangat pak polisi mampu luluhkan pemudik'.
Pelukan itu dilakukan spontanitas oleh AKP Rizky Adi Saputro. Ia yakin dirinya dan seluruh anggota Polri telah divaksin, dapat menjalankan tugas secara fit saat berhadapan dengan masyarakat.
Sadar akan risiko tugas negara yang dijalankan dan memastikan dirinya tidak menjadi penyebar virus, AKP Rizky Adi Saputro juga menjalani pemeriksaan diri setelah turun dinas, memastikan terbebas dari COVID-19.
AKP Rizky Adi Saputro memiliki prinsip "Ketika kata-kata sudah tidak didengarkan lagi, maka kita berbuat". Hal itu yang selalu dicontohkan kepada anggotanya.
Operasi Ketupat
AKP Rizky Adi Saputro satu dari 94.170 personel Polri yang dilibatkan dari tingkat Mabes Polri hingga jajaran Polda pada Operasi Ketupat 2021. Selain anggota Polri, operasi gabungan ini juga melibatkan 72.564 personel dari instansi terkait seperti TNI dan pemerintah daerah.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah melaksanakan Operasi Ketupat 2021 selama 12 hari (tanggal 6-17 Mei 2021). Target operasi selain untuk pengamanan dan pengawasan protokol kesehatan pada sebelum, saat dan setelah Idul Fitri sekaligus mencegah masyarakat mudik guna memutus rantai penularan COVID-19, juga untuk memperlancar distribusi logistik dan BBM serta menurunkan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
Divisi Humas Polri menyampaikan selama 12 hari pelaksanaan Operasi Ketupat di seluruh wilayah Indonesia dilakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas sebanyak 149.353 atau mengalami kenaikan 32 persen dari tahun lalu 11.3088 kasus.
Terjadi kecelakaan lalu lintas sebanyak 1.292 kejadian, atau naik 100 persen dibanding tahun 2020 tercatat 566 kejadian.
Penindakan pelanggaran protokol kesehatan 65.4623 penindakan, naik 100 persen dari tahun sebelumnya tercatat sebanyak 60.281 penindakan.
Jumlah pemeriksaan kendaraan bermotor 1.263.923, dengan jumlah kendaraan bermotor yang diputarbalikkan sebanyak 397.892 unit dengan rincian 234.324 unit roda dua, 142.426 unit roda empat, 12.914 unit kendaraan penumpang roda empat dan 8.228 unit kendaraan barang roda empat.
Penindakan juga dilakukan kepada travel gelap yakni sebanyak 835 unit.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyebutkan, Operasi Ketupat tidak hanya melakukan penindakan tetapi juga operasi kemanusiaan dengan membagikan masker kepada pengendara.
Tercatat sebanyak 576.094 masker telah dibagikan. Lalu pelaksanaan tes cepat antigen secara acak di sejumlah pos penyekatan sebanyak 58.640 kali dengan hasil 180 orang terindikasi positif COVID-19 dan sisanya 58.490 negatif.
"Pengamanan Operasi Ketupat tahun ini memang sedikit berbeda, kami sudah prediksi keinginan masyarakat untuk mudik sangat tinggi, di mana tahun 2020 masyarakat masih banyak yang melakukan mudik," kata Ramadhan menanggapi tingginya kejadian Kamtiblancartas pada Operasi Ketupat 2021.
Pemerintah mengambil sikap meniadakan mudik lebaran tahun 2021 karena berkaca pada Idul Fitri 2020, angka kasus positif COVID-19 meningkat 93 persen dan angka kematian karena COVID-19 juga meningkat 63 persen.
Setelah melaksanakan Operasi Ketupat, Polri melanjutkan pengetatan arus lalu lintas wilayah Jabodetabek dengan melakukan Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KKYD) hingga 31 Mei 2021 untuk mengantisipasi arus balik pemudik.