Palembang (ANTARA) - Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sumsel yang dinyatakan selesai isolasi atau sembuh telah mencapai 90 persen dan tercatat bertambah 615 orang serta naik satu persen dalam sepekan terakhir.
Data Dinkes Sumsel per 17 Mei, Selasa, mencatat terjadi penambahan 207 kasus sembuh sehingga total kasus sembuh berjumlah 20.192 orang dari 22.420 total kasus positif COVID-19.
Penambahan kasus sembuh terbanyak masih berasal dari Kota Palembang yakni 143 orang, disusul Musi Banyuasin (21), PALI (10), Musi Rawas (tujuh), Banyuasin (tujuh), OKU (enam), OKU Timur (tiga), OKU Selatan (tiga) dan Empat Lawang (dua).
Baca juga: Temuan kasus COVID-19 tanpa riwayat kontak semakin banyak di Sumsel
Baca juga: Sumsel terima 330 vial vaksin AstraZeneca
Namun kasus meninggal juga mengalami penambahan serta sudah mencapai 1.119 kasus dengan rasio kematian di angka 4,99 persen dan masih lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Sementara kasus aktif yang tercatat saat ini berjumlah 1.109 kasus, 836 kasus diantaranya isolasi mandiri dan 273 kasus mendapat perawatan di rumah sakit dengan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) mencapai 47 persen.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel Yusri mengatakan tambahan kasus positif, sembuh serta meninggal masih mengalami fluktuasi, sementara untuk dampak lebaran terhadap grafik kasus belum dapat dideteksi secara keseluruhan.
Baca juga: Pakar: Rumah sakit harus antisipasi ledakan COVID-19 setelah Lebaran
Baca juga: Dinkes OKU lanjutkan vaksinasi guru dan lansia
"Paling tidak satu pekan setelah idul fitri baru bisa dilihat trennya naik atau turun," kata dia.
Meski tiga indikator kasus itu mengalami fluktuasi namun jumlah sampel swab yang diperiksa cenderung stabil pada kisaran 500 sampel atau sekitar 200-300 orang perhari.
Data Dinkes Sumsel per 17 Mei, Selasa, mencatat terjadi penambahan 207 kasus sembuh sehingga total kasus sembuh berjumlah 20.192 orang dari 22.420 total kasus positif COVID-19.
Penambahan kasus sembuh terbanyak masih berasal dari Kota Palembang yakni 143 orang, disusul Musi Banyuasin (21), PALI (10), Musi Rawas (tujuh), Banyuasin (tujuh), OKU (enam), OKU Timur (tiga), OKU Selatan (tiga) dan Empat Lawang (dua).
Baca juga: Temuan kasus COVID-19 tanpa riwayat kontak semakin banyak di Sumsel
Baca juga: Sumsel terima 330 vial vaksin AstraZeneca
Namun kasus meninggal juga mengalami penambahan serta sudah mencapai 1.119 kasus dengan rasio kematian di angka 4,99 persen dan masih lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Sementara kasus aktif yang tercatat saat ini berjumlah 1.109 kasus, 836 kasus diantaranya isolasi mandiri dan 273 kasus mendapat perawatan di rumah sakit dengan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) mencapai 47 persen.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel Yusri mengatakan tambahan kasus positif, sembuh serta meninggal masih mengalami fluktuasi, sementara untuk dampak lebaran terhadap grafik kasus belum dapat dideteksi secara keseluruhan.
Baca juga: Pakar: Rumah sakit harus antisipasi ledakan COVID-19 setelah Lebaran
Baca juga: Dinkes OKU lanjutkan vaksinasi guru dan lansia
"Paling tidak satu pekan setelah idul fitri baru bisa dilihat trennya naik atau turun," kata dia.
Meski tiga indikator kasus itu mengalami fluktuasi namun jumlah sampel swab yang diperiksa cenderung stabil pada kisaran 500 sampel atau sekitar 200-300 orang perhari.