Palembang (ANTARA) - Tim SAR gabungan pada Kamis, pukul 09.00 WIB berhasil menemukan jasad seorang remaja yang tenggelam di Sungai Kelingi, Kota Lubuklinggau, Sumsel untuk selanjutnya mengevakuasinya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palembang Hery Marantika di Palembang, Kamis, mengatakan korban bernama Fakri (14) tersebut, ditemukan tersangkut bebatuan di sungai di Kelurahan Taba Jemekeh, sekitar tiga kilometer dari lokasi awal tenggelam di Kelurahan Jawa Kiri.
"Korban sudah diserahkan ke keluarga," ujarnya.
Fakri yang tercatat sebagai pelajar SMPN 3 Lubuklinggau tersebut tenggelam pada Rabu (28/4), pukul 13.00 WIB saat menyusuri Sungai Kelingi bersama delapan rekannya.
Semula mereka hanya bermaksud mencari kelapa muda di pinggiran Sungai Kelingi untuk dimakan, setelah selesai makan muncul keinginan rekannya berenang di sungai.
Mereka berenang menyusuri sungai dengan saling berpegangan tangan, namun ketika berada di dekat Jembatan RCA tiba-tiba arus sungai menjadi deras dan mereka terbawa arus.
Fakri yang tidak bisa berenang berusaha diselamatkan rekan-rekannya, tetapi naas tubuhnya malah masuk sungai dan menghilang, sementara rekan-rekannya selamat karena tersangkut di tumpukan bambu-bambu.
"Selama dua hari proses pencarian kami menurunkan perahu karet dan dibantu warga menggunakan sampan, tim berpencar menyusuri permukaan sungai," kata Herry.
Ia juga mengingatkan para orang tua untuk terus mengawasi anak-anaknya yang bermain di dekar sungai, meski sudah terbiasa beraktivitas di sungai namun tetap harus mengutamakan keselamatan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palembang Hery Marantika di Palembang, Kamis, mengatakan korban bernama Fakri (14) tersebut, ditemukan tersangkut bebatuan di sungai di Kelurahan Taba Jemekeh, sekitar tiga kilometer dari lokasi awal tenggelam di Kelurahan Jawa Kiri.
"Korban sudah diserahkan ke keluarga," ujarnya.
Fakri yang tercatat sebagai pelajar SMPN 3 Lubuklinggau tersebut tenggelam pada Rabu (28/4), pukul 13.00 WIB saat menyusuri Sungai Kelingi bersama delapan rekannya.
Semula mereka hanya bermaksud mencari kelapa muda di pinggiran Sungai Kelingi untuk dimakan, setelah selesai makan muncul keinginan rekannya berenang di sungai.
Mereka berenang menyusuri sungai dengan saling berpegangan tangan, namun ketika berada di dekat Jembatan RCA tiba-tiba arus sungai menjadi deras dan mereka terbawa arus.
Fakri yang tidak bisa berenang berusaha diselamatkan rekan-rekannya, tetapi naas tubuhnya malah masuk sungai dan menghilang, sementara rekan-rekannya selamat karena tersangkut di tumpukan bambu-bambu.
"Selama dua hari proses pencarian kami menurunkan perahu karet dan dibantu warga menggunakan sampan, tim berpencar menyusuri permukaan sungai," kata Herry.
Ia juga mengingatkan para orang tua untuk terus mengawasi anak-anaknya yang bermain di dekar sungai, meski sudah terbiasa beraktivitas di sungai namun tetap harus mengutamakan keselamatan.