Baturaja (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, berupaya menekan penyebaran penyakit jembrana pada sapi bali agar tidak menyebar luas menyerang peternakan milik masyarakat setempat.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disnakan Ogan Komering Ulu (OKU), Sugiarto di Baturaja, Sabtu, menjelaskan jembrana adalah penyakit hewan menular pada sapi yang disebabkan oleh virus jembrana hingga dapat menyebabkan kematian.
Penyakit yang pertama kali ditemukan di Provinsi Bali pada tahun 1964 itu sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dan bersifat akut serta menimbulkan tanda klinis pada sapi bali.
Di Kabupaten OKU sendiri, kata dia, angka penyebaran virus jembrana cukup tinggi dimana pada 2019 tercatat 500 ekor sapi bali terserang penyakit tersebut hingga 30 ekor di antaranya mengalami kematian.
"Untuk tahun ini belum ada laporan adanya sapi yang terjangkit jembrana, meski demikian kami tetap melakukan upaya pencegahan," katanya.
Upaya pencegahan yang dilakukan pihaknya tersebut melalui pemberian vaksin jembrana yang disuntikkan pada ternak sapi agar penyakit ini tidak menyebar luas hingga merugikan peternak.
Saat ini Disnakan Kabupaten OKU sudah menyiapkan 1.000 dosis vaksin jembrana bantuan Pemerintah Provinsi Sumsel untuk membantu peternak menjaga populasi hewan ternaknya dari kematian akibat penyakit tersebut.
"Masyarakat juga diimbau agar tidak membawa sapi bali dari luar kabupaten untuk dipelihara karena dikhawatirkan membawa virus," ujarnya seraya menambahkan total populasi sapi bali di wilayahnya saat ini sebanyak 8.500 ekor.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disnakan Ogan Komering Ulu (OKU), Sugiarto di Baturaja, Sabtu, menjelaskan jembrana adalah penyakit hewan menular pada sapi yang disebabkan oleh virus jembrana hingga dapat menyebabkan kematian.
Penyakit yang pertama kali ditemukan di Provinsi Bali pada tahun 1964 itu sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dan bersifat akut serta menimbulkan tanda klinis pada sapi bali.
Di Kabupaten OKU sendiri, kata dia, angka penyebaran virus jembrana cukup tinggi dimana pada 2019 tercatat 500 ekor sapi bali terserang penyakit tersebut hingga 30 ekor di antaranya mengalami kematian.
"Untuk tahun ini belum ada laporan adanya sapi yang terjangkit jembrana, meski demikian kami tetap melakukan upaya pencegahan," katanya.
Upaya pencegahan yang dilakukan pihaknya tersebut melalui pemberian vaksin jembrana yang disuntikkan pada ternak sapi agar penyakit ini tidak menyebar luas hingga merugikan peternak.
Saat ini Disnakan Kabupaten OKU sudah menyiapkan 1.000 dosis vaksin jembrana bantuan Pemerintah Provinsi Sumsel untuk membantu peternak menjaga populasi hewan ternaknya dari kematian akibat penyakit tersebut.
"Masyarakat juga diimbau agar tidak membawa sapi bali dari luar kabupaten untuk dipelihara karena dikhawatirkan membawa virus," ujarnya seraya menambahkan total populasi sapi bali di wilayahnya saat ini sebanyak 8.500 ekor.