Baturaja (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mencatat persentase jumlah penduduk miskin di wilayah itu pada 2020 turun 0,02 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau peringkat ke 11 dari 17 kabupaten/kota se Sumsel.
“Sementara IPM menempati peringkat ke 4 se Sumatera Selatan atau rangking 1 tingkat kabupaten tanpa kota,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Ogan Komering Ulu (OKU), Budiriyanto di Baturaja, Jumat.
Dia menjelaskan, tingkat kemiskinan ini diukur berdasarkan garis kemiskinan (GK) yang terdiri dari dua komponen yaitu garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan non-makanan (GKNM).
GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilokalori perkapita per hari.
Sedangkan, GKNM adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.
Menurut dia, persentase penduduk miskin di Kabupaten OKU ini di atas rata-rata Provinsi Sumatera Selatan yaitu sebesar 12,66 persen.
“Jika dibandingkan dengan 17 kabupaten/kota di Sumsel, persentase penduduk miskin Kabupaten OKU menempati peringkat ke 11 terendah,” tegasnya.
Walaupun persentase penduduk miskin mengalami penurunan, kata Budi, Poverty Gap Index atau Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) cenderung meningkat dari 1,79 pada tahun 2019, menjadi 1,91 pada tahun 2020.
“Ini menunjukkan rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin menjauh dari garis kemiskinan, ” jelasnya.
Artinya, lanjut dia, perlu adanya peningkatan usaha dari pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di wilayah itu.
"Serta perlu usaha yang lebih lagi, agar penduduk miskin ini dapat melewati garis kemiskinan," ujarnya.