Baturaja (ANTARA) - Masyarakat Kecamatan Lubuk Batang dan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan segera menikmati jaringan gas rumah tangga dari pemerintah pusat yang dipasang secara gratis.

"Pemasangan pipa jargas (jaringan gas) ini sudah hampir rampung sehingga dapat segera didistribusikan kepada masyarakat," kata Pejabat Sementara Bupati Ogan Komering Ulu M. Zaki Aslam di Batutaja, Jumat.

Dia mengemukakan saat ini Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memproses penetapan harga jaringan gas untuk rumah tangga dan pelanggan kecil sebelum didistribusikan kepada masyarakat di wilayah itu.

"Saat ini ada lima kabupaten/kota di Indonesia yang sudah siap untuk penetapan harga jargas, meliputi Kabupaten Aceh Tamiang, Sarolangun, Muaro Jambi, Kota Langsa, dan termasuk Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu)," katanya.

Dalam proses penetapan harga jaringan gas yang dilakukan pemerintah tersebut, ia berharap, memperhatikan sisi perekonomian masyarakat sehingga warga yang menerima bantuan tidak terbebani dengan harga karena mahal.

"Namun berdasarkan gambaran formulasi perhitungan penetapan harga yang sedang dilakukan oleh Komite BPH Migas sudah sangat bijak dengan memperhatikan sisi perekonomian pelaku usaha maupun masyarakat," kata dia.

Untuk Kabupaten Ogan Komering Ulu, program pemerintah pusat itu menyasar ribuan masyarakat Kecamatan Lubuk Batang dan Baturaja Timur.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Alimuddin Baso sebelumnya mengatakan program jaringan gas rumah tangga merupakan program prioritas pemerintah untuk menekan peningkatan biaya subsidi elpiji tiga kilogram.

Untuk pembangunan di Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahap pertama, pihaknya membangun konstruksi jaringan gas di dua kecamatan, yakni Lubuk Batang 11 desa dan Baturaja Timur dua desa serta satu kelurahan.

"Panjang jaringan pipa gas yang dibangun terdiri atas pipa induk sepanjang 41,390 km dan pipa distribusi 124,084 km.

Dia mengatakan pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga di seluruh Indonesia selain lebih menghemat subsidi elpiji sekitar Rp178 miliar, juga mengurangi jumlah impor elpiji 25 ribu ton per tahun.


Pewarta : Edo Purmana
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024