Jakarta (ANTARA) - Real Estate Indonesia (REI) mengungkapkan pangsa pasar rumah komersial 70 persennya masih terkonsentrasi di empat kota metropolitan.
"Untuk rumah komersial memang saat ini masih berkembang, 70 persennya di empat kota metropolitan, antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Sekitar 70 persen pangsa pasar rumah komersial terdapat di empat kota ini," ujar Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan DPP REI, Hari Ganie dalam seminar daring di Jakarta, Kamis.
Menurut Hari, untuk 20 persen pangsa pasar rumah komersial lainnya berada di kota-kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas pertumbuhan ekonomi nasional, seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, Makasar, dan Balikpapan.
Sedangkan 10 persen sisanya terkonsentrasi di kota-kota yang sumber daya alamnya relatif kuat seperti Palembang, Pontianak, dan Cirebon.
Di samping itu Wakil Ketua Umum REI tersebut juga menambahkan bahwa terkait rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), para pengembang yang tergabung dalam REI rata-rata membangun rumah MBR sekitar 150 ribu-200 ribu unit per tahun.
Sedangkan untuk rumah komersial rata-rata sekitar 100 ribu-150 ribu unit per tahun.
"Kalau untuk rumah MBR (subsidi) persebaran lokasinya relatif merata," kata Hari Ganie.
REI sendiri mencatat pada tahun 2019 para pengembang perumahan telah membangun rumah MBR sebanyak 177.248 unit.
Dari jumlah tersebut, Jawa Barat merupakan provinsi dengan rumah MBR terbanyak yakni 34.371 unit, diikuti Sumatera Selatan sebanyak 28.752 unit, Kalimantan Barat sebanyak 11.710 unit, dan Jawa Timur sebanyak 10.198 unit.
"Untuk rumah komersial memang saat ini masih berkembang, 70 persennya di empat kota metropolitan, antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Sekitar 70 persen pangsa pasar rumah komersial terdapat di empat kota ini," ujar Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan DPP REI, Hari Ganie dalam seminar daring di Jakarta, Kamis.
Menurut Hari, untuk 20 persen pangsa pasar rumah komersial lainnya berada di kota-kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas pertumbuhan ekonomi nasional, seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, Makasar, dan Balikpapan.
Sedangkan 10 persen sisanya terkonsentrasi di kota-kota yang sumber daya alamnya relatif kuat seperti Palembang, Pontianak, dan Cirebon.
Di samping itu Wakil Ketua Umum REI tersebut juga menambahkan bahwa terkait rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), para pengembang yang tergabung dalam REI rata-rata membangun rumah MBR sekitar 150 ribu-200 ribu unit per tahun.
Sedangkan untuk rumah komersial rata-rata sekitar 100 ribu-150 ribu unit per tahun.
"Kalau untuk rumah MBR (subsidi) persebaran lokasinya relatif merata," kata Hari Ganie.
REI sendiri mencatat pada tahun 2019 para pengembang perumahan telah membangun rumah MBR sebanyak 177.248 unit.
Dari jumlah tersebut, Jawa Barat merupakan provinsi dengan rumah MBR terbanyak yakni 34.371 unit, diikuti Sumatera Selatan sebanyak 28.752 unit, Kalimantan Barat sebanyak 11.710 unit, dan Jawa Timur sebanyak 10.198 unit.