Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan berupaya meningkatkan pemanfaatan panti asuhan yang dikelola Dinas Sosial setempat untuk memaksimalkan pembinaan anak-anak yatim, yatim piatu, serta anak telantar agar tidak menimbulkan permasalahan sosial di tengah masyarakat.
"Sekarang ini ada lima panti asuhan yang dikelola dinsos, dengan peningkatan pemanfaatannya diharapkan bisa menampung, mendidik dan memelihara anak-anak yatim, yatim piatu, serta anak telantar lebih baik lagi," kata Sekda Palembang, Ratu Dewa di Palembang, Selasa.
Menurut dia, panti asuhan yang ada di Bumi Sriwijaya ini jumlahnya terus mengalami penurunan sehingga untuk mencegah timbulnya masalah sosial perlu ditingkatkan pemanfaatan panti asuhan milik pemerintah kota.
"Panti asuhan atau lembaga sosial nirlaba yang didirikan masyarakat sekarang ini jumlahnya mengalami penurunan drastis, perlu diberdayakan panti yang dikelola dinsos untuk memelihara anak-anak yatim, yatim piatu, serta anak telantar, sehingga tidak menimbulkan permasalahan sosial dan ketertiban umum," ujarnya.
Berdasarkan data hingga kini tercatat sekitar 100 panti asuhan yang memiliki izin resmi operasional padahal beberapa tahun sebelumnya jumlahnya mencapai 200 unit lebih.
Selain mengoptimalkan panti asuhan milik Dinas Sosial, pihaknya juga berupaya mendukung dan membina panti asuhan yang hingga saat ini masih beroperasi menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sesuai ketentuan, panti asuhan diberikan izin operasi jika memiliki anak yang diasuh minimal 15 orang, memiliki tempat dan lokasi panti asuhan yang jelas, dan memiliki sumber penghasilan untuk mendukung operasional.
Untuk mendukung dan melakukan pembinaan terhadap panti asuhan, pihaknya secara rutin menurunkan tim pengawas ke 18 wilayah kecamatan dalam kota setempat, katanya.
"Sekarang ini ada lima panti asuhan yang dikelola dinsos, dengan peningkatan pemanfaatannya diharapkan bisa menampung, mendidik dan memelihara anak-anak yatim, yatim piatu, serta anak telantar lebih baik lagi," kata Sekda Palembang, Ratu Dewa di Palembang, Selasa.
Menurut dia, panti asuhan yang ada di Bumi Sriwijaya ini jumlahnya terus mengalami penurunan sehingga untuk mencegah timbulnya masalah sosial perlu ditingkatkan pemanfaatan panti asuhan milik pemerintah kota.
"Panti asuhan atau lembaga sosial nirlaba yang didirikan masyarakat sekarang ini jumlahnya mengalami penurunan drastis, perlu diberdayakan panti yang dikelola dinsos untuk memelihara anak-anak yatim, yatim piatu, serta anak telantar, sehingga tidak menimbulkan permasalahan sosial dan ketertiban umum," ujarnya.
Berdasarkan data hingga kini tercatat sekitar 100 panti asuhan yang memiliki izin resmi operasional padahal beberapa tahun sebelumnya jumlahnya mencapai 200 unit lebih.
Selain mengoptimalkan panti asuhan milik Dinas Sosial, pihaknya juga berupaya mendukung dan membina panti asuhan yang hingga saat ini masih beroperasi menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sesuai ketentuan, panti asuhan diberikan izin operasi jika memiliki anak yang diasuh minimal 15 orang, memiliki tempat dan lokasi panti asuhan yang jelas, dan memiliki sumber penghasilan untuk mendukung operasional.
Untuk mendukung dan melakukan pembinaan terhadap panti asuhan, pihaknya secara rutin menurunkan tim pengawas ke 18 wilayah kecamatan dalam kota setempat, katanya.