Jakarta (ANTARA) - Aktris Acha Septriasa mencurahkan isi hatinya ketika rumah adik kandungnya menjadi korban perampokan saat momen perayaan hari raya Idul Adha.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Acha membagikan foto dengan tulisan besar "Kejahatan Di Tengah Pandemi Corona" yang disertai dengan keterangan kronologi kejadian.
"Boleh kah saya berbicara ? saya hanya ingin share sesuatu yang menurut saya penting untuk di share karena menentukan keselamatan kita sebagai warga negara, masyarakat, di tengah pandemi yang segala nya semakin terlihat tidak pasti ini," tulis Acha Septriasa mengawali keterangan unggahannya, Minggu.
Acha kemudian melanjutkan ceritanya yang menyebut rumah sang adik yang berada di kawasan Tebet didatangi para maling. Akibatnya sejumlah harta benda pun harus raib dibawa oleh pencuri yang beraksi di siang bolong.
"Harta benda di dalam kamar dan rumah mereka sendiri, haus raib, dibawa perampok, yang secara profesional masuk di siang hari melalui pintu pagar depan rumah di kawasan Tebet barat, dekat Gelael," lanjut Acha Septriasa.
Acha mengatakan saat kejadian sang adik tengah merayakan momen Idul Adha di rumah mertuanya. Untuk itu, rumah adiknya itu pun kosong tanpa ada penghuni yang akhirnya digunakan oleh para perampok untuk beraksi.
"Seharian mereka pergi berkunjung kerumah sanak saudara dan family, pulang pukul 7 malam, rumah Juwita sudah terbuka pagarnya, meninggalkan bekas gembok yang terbuka, dan mereka tak berani masuk takut rampok masih ada. Suami akhirnya memutuskan untuk menelpon keluarga dan lalu masuk ke dalam rumah secara hati-hati," ujar dia.
"Saat itu keluarga Orang tua Juwita, yang merupakan Ibu bapak saya bersama suami dan Juwita masuk bersama dan menemukan barang2 berserakan di kamar, TV sudah di ringkus di ruang keluarga , berangkas habis dibawa, padahal di simpan di tempat sangat amat rahasia, berangkas pun baru di beli 1 bulan yg lalu, di ambil langsung dari toko , tanpa jasa delivery," sambung Acha Septriasa.
Acha dan keluarganya pun terkejut dengan kejadian perampokan di siang bolong yang menimpa rumah adiknya itu. Meski demikian dia tetap bersyukur karena tidak ada korban baik luka-luka ataupun jiwa atas kejadian ini.
"Kami kaget, patah hati, bersyukur karena nyawa kami tidak melayang, namun rasa hati ini sakit, karena semua harta benda yang terdapat surat-surat di dalamnya dan tabungan mas kawin hilang di rampok orang yang mungkin telah mengamati rumah kami, beberapa hari ini," terangnya.
Acha pun berharap pihak kepolisian bisa mengungkap perampokan yang menimpa rumah adiknya tersebut dan menangkap para pelaku.
"Saya mendukung penuh kepolisian, untuk secara tegas memberantas keresahan kita bersama! Saya berbicara karena saat ini mungkin adik saya, namun ke depannya, apakah ada jaminan kita bisa merasa aman menyimpan barang-barang dirumah sendiri, jika tanpa di telusuri, dan di berikan efek jera kepada maling dan komplotan perampok tersebut," tegas Acha.
"Mari sama-sama waspada akan fenomena ini, di tengah pandemi, bukan hanya kesehatan kita yang terancam , tapi ekonomi masyarakat juga terancam dan kriminal makin tak bisa di kendalikan, jangan biarkan rampok beraksi dan merasa aman berkeliaran tanpa kejaran," imbuhnya.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Acha membagikan foto dengan tulisan besar "Kejahatan Di Tengah Pandemi Corona" yang disertai dengan keterangan kronologi kejadian.
"Boleh kah saya berbicara ? saya hanya ingin share sesuatu yang menurut saya penting untuk di share karena menentukan keselamatan kita sebagai warga negara, masyarakat, di tengah pandemi yang segala nya semakin terlihat tidak pasti ini," tulis Acha Septriasa mengawali keterangan unggahannya, Minggu.
Acha kemudian melanjutkan ceritanya yang menyebut rumah sang adik yang berada di kawasan Tebet didatangi para maling. Akibatnya sejumlah harta benda pun harus raib dibawa oleh pencuri yang beraksi di siang bolong.
"Harta benda di dalam kamar dan rumah mereka sendiri, haus raib, dibawa perampok, yang secara profesional masuk di siang hari melalui pintu pagar depan rumah di kawasan Tebet barat, dekat Gelael," lanjut Acha Septriasa.
Acha mengatakan saat kejadian sang adik tengah merayakan momen Idul Adha di rumah mertuanya. Untuk itu, rumah adiknya itu pun kosong tanpa ada penghuni yang akhirnya digunakan oleh para perampok untuk beraksi.
"Seharian mereka pergi berkunjung kerumah sanak saudara dan family, pulang pukul 7 malam, rumah Juwita sudah terbuka pagarnya, meninggalkan bekas gembok yang terbuka, dan mereka tak berani masuk takut rampok masih ada. Suami akhirnya memutuskan untuk menelpon keluarga dan lalu masuk ke dalam rumah secara hati-hati," ujar dia.
"Saat itu keluarga Orang tua Juwita, yang merupakan Ibu bapak saya bersama suami dan Juwita masuk bersama dan menemukan barang2 berserakan di kamar, TV sudah di ringkus di ruang keluarga , berangkas habis dibawa, padahal di simpan di tempat sangat amat rahasia, berangkas pun baru di beli 1 bulan yg lalu, di ambil langsung dari toko , tanpa jasa delivery," sambung Acha Septriasa.
Acha dan keluarganya pun terkejut dengan kejadian perampokan di siang bolong yang menimpa rumah adiknya itu. Meski demikian dia tetap bersyukur karena tidak ada korban baik luka-luka ataupun jiwa atas kejadian ini.
"Kami kaget, patah hati, bersyukur karena nyawa kami tidak melayang, namun rasa hati ini sakit, karena semua harta benda yang terdapat surat-surat di dalamnya dan tabungan mas kawin hilang di rampok orang yang mungkin telah mengamati rumah kami, beberapa hari ini," terangnya.
Acha pun berharap pihak kepolisian bisa mengungkap perampokan yang menimpa rumah adiknya tersebut dan menangkap para pelaku.
"Saya mendukung penuh kepolisian, untuk secara tegas memberantas keresahan kita bersama! Saya berbicara karena saat ini mungkin adik saya, namun ke depannya, apakah ada jaminan kita bisa merasa aman menyimpan barang-barang dirumah sendiri, jika tanpa di telusuri, dan di berikan efek jera kepada maling dan komplotan perampok tersebut," tegas Acha.
"Mari sama-sama waspada akan fenomena ini, di tengah pandemi, bukan hanya kesehatan kita yang terancam , tapi ekonomi masyarakat juga terancam dan kriminal makin tak bisa di kendalikan, jangan biarkan rampok beraksi dan merasa aman berkeliaran tanpa kejaran," imbuhnya.