Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi positif COVID-19 pada 14 Juni 2020 kembali bertambah 70 orang sehingga total menjadi 1.396 kasus, sementara Kabupaten Empat Lawang tidak ditemukan kasus pada hari ini (0 kasus aktif).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel Nur Purwoko Widodo, mengatakan 70 kasus baru pada hari ini Minggu (14/6) berasal dari Kota Palembang (59 kasus), Kabupaten Banyuasin (tiga kasus), Kabupaten Musi Banyuasin (dua kasus), Kabupaten OKI (dua kasus), serta Muara Enim, OKU Timur, Ogan Ilir, dan Pali masing-masing satu kasus.
"Pada hari ini juga terdapat 53 tambahan kasus sembuh dan empat kasus meninggal," ujarnya.
Penambahan tersebut membuat total kasus sembuh menjadi 636 orang (45,6 persen) dan kasus meninggal menjadi 55 orang atau mencapai empat persen sebagai ambang batas maksimal rata-rata kematian di dunia.
Total kasus yang dinyatakan selesai berjumlah 691 kasus, sehingga jika dikurangi dari seluruh konfirmasi positif maka kasus aktif dalam penanganan berjumah 705 kasus.
Baca juga: Update 13 Juni: Kasus aktif COVID-19 di Sumsel masih dalam penanganan sebanyak 692 orang
Baca juga: Kabupaten OKI kembangkan Kampung Tangkal COVID-Karhutla
Ke 705 kasus aktif tersebut menyebar di Kota Palembang (zona merah) dengan 512 kasus, disusul Banyuasin (zona merah) 54 kasus, OKU (zona merah) 10 kasus, dan Kota Lubuklinggau (zona merah) 21 kasus.
Lalu 10 zona kuning yakni Kabupaten OKI (38 kasus), Ogan Ilir (19 kasus), Musi Banyuasin (16 kasus), PALI (10 kasus), Muara Enim (sembilan kasus), OKU Timur (lima kasus), Lahat (tiga kasus), Musi Rawas (tiga kasus), serta OKU Selatan dan Prabumulih masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Sementara Empat Lawang berhasil mencatatkan 0 kasus dan kembali ke zona hijau setelah satu-satunya kasus positif dinyatakan sembuh, kabupaten di perbatasan Sumsel - Bengkulu itu pertama kali mengumumkan kasus pada 24 Mei dan menjadi zona kuning hanya 22 hari.
Kondisi Empat Lawang berbalik dengan Kabupaten PALI yang terus menunjukkan peningkatan kasus, padahal dua wilayah tersebut mengumumkan kasus pertama hanya terpaut dua hari, yakni pada 24 Mei (Empat Lawang) dan 26 Mei (Pali).
Meski demikian Gugus Tugas Sumsel mengingatkan bahwa status warna zona hanyalah penanda bahwa wilayah tersebut 0 kasus aktif, jika ditemukan kembali warga yang positif COVID-19 maka statusnya dapat kembali naik ke kuning.
"Dimana pun berada tetaplah gunakan masker dan menjaga jarak, pemerintah masih berjuang menangani COVID-19 agar segera mereda, maka dukungan masyarakat amat penting agar bisa sama-sama keluar dari krisis pandemi ini," kata Nur Purwoko.
Baca juga: Berharap kesembuhan ekonomi Indonesia dengan vaksin normal baru
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel Nur Purwoko Widodo, mengatakan 70 kasus baru pada hari ini Minggu (14/6) berasal dari Kota Palembang (59 kasus), Kabupaten Banyuasin (tiga kasus), Kabupaten Musi Banyuasin (dua kasus), Kabupaten OKI (dua kasus), serta Muara Enim, OKU Timur, Ogan Ilir, dan Pali masing-masing satu kasus.
"Pada hari ini juga terdapat 53 tambahan kasus sembuh dan empat kasus meninggal," ujarnya.
Penambahan tersebut membuat total kasus sembuh menjadi 636 orang (45,6 persen) dan kasus meninggal menjadi 55 orang atau mencapai empat persen sebagai ambang batas maksimal rata-rata kematian di dunia.
Total kasus yang dinyatakan selesai berjumlah 691 kasus, sehingga jika dikurangi dari seluruh konfirmasi positif maka kasus aktif dalam penanganan berjumah 705 kasus.
Baca juga: Update 13 Juni: Kasus aktif COVID-19 di Sumsel masih dalam penanganan sebanyak 692 orang
Baca juga: Kabupaten OKI kembangkan Kampung Tangkal COVID-Karhutla
Ke 705 kasus aktif tersebut menyebar di Kota Palembang (zona merah) dengan 512 kasus, disusul Banyuasin (zona merah) 54 kasus, OKU (zona merah) 10 kasus, dan Kota Lubuklinggau (zona merah) 21 kasus.
Lalu 10 zona kuning yakni Kabupaten OKI (38 kasus), Ogan Ilir (19 kasus), Musi Banyuasin (16 kasus), PALI (10 kasus), Muara Enim (sembilan kasus), OKU Timur (lima kasus), Lahat (tiga kasus), Musi Rawas (tiga kasus), serta OKU Selatan dan Prabumulih masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Sementara Empat Lawang berhasil mencatatkan 0 kasus dan kembali ke zona hijau setelah satu-satunya kasus positif dinyatakan sembuh, kabupaten di perbatasan Sumsel - Bengkulu itu pertama kali mengumumkan kasus pada 24 Mei dan menjadi zona kuning hanya 22 hari.
Kondisi Empat Lawang berbalik dengan Kabupaten PALI yang terus menunjukkan peningkatan kasus, padahal dua wilayah tersebut mengumumkan kasus pertama hanya terpaut dua hari, yakni pada 24 Mei (Empat Lawang) dan 26 Mei (Pali).
Meski demikian Gugus Tugas Sumsel mengingatkan bahwa status warna zona hanyalah penanda bahwa wilayah tersebut 0 kasus aktif, jika ditemukan kembali warga yang positif COVID-19 maka statusnya dapat kembali naik ke kuning.
"Dimana pun berada tetaplah gunakan masker dan menjaga jarak, pemerintah masih berjuang menangani COVID-19 agar segera mereda, maka dukungan masyarakat amat penting agar bisa sama-sama keluar dari krisis pandemi ini," kata Nur Purwoko.
Baca juga: Berharap kesembuhan ekonomi Indonesia dengan vaksin normal baru