Palembang (ANTARA) - Sebanyak dua orang warga Palembang positif terinfeksi COVID-19 yang meninggal dunia, salah satu di antaranya sepekan sebelum meninggal diumumkan positif oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel.
Juru Bicara Dinas Kesehatan Palembang Yudi, Sabtu, mengatakan dua warga tersebut tercatat sebagai kasus 224 (laki-laki 61 tahun) asal Kecamatan Ilir TImur II dan kasus 351 (perempuan 43 tahun) asal Kecamatan Seberang Ulu II.
"Keduanya dimakamkan di Pemakaman khusus COVID-19 Gandus Palembang," ujar Yudi kepada Antara.
Kasus 224 diketahui mendapat perawatan di RS Pelabuhan Palembang pada 1 Mei dengan diagnosa PDP COVID-19 + anemia + hiponatremi + PPOK.
Baca juga: Gubernur Sumsel: PSBB Kota Palembang dan Prabumulih diberlakukan setelah lebaran
Baca juga: Sumsel siap bantu jaring pengaman sosial Kota Palembang dan Prabumulih yang akan terapkan PSBB
Pada 7 Mei kasus 224 diumumkan positif COVID-19, namun satu pekan kemudian meninggal (15 Mei 2020).
Sedangkan kasus 351 masuk Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang pada 2 Mei dengan diagnosa PDP COVID-19 + Nstemi + pneumonia.
Pada 7 Mei kasus 351 meninggal dunia, namun ia baru diumumkan positif COVID-19 pada 14 Mei 2020 atau sepekan kemudian.
Baik kasus 224 maupun kasus 351 sama-sama baru terdata oleh Gugus Tugas Sumsel telah meninggal dunia pada hari ini.
"Untuk keluarga dari dua kasus itu sudah kami lacak dan diambil sampel guna uji swab," kata Yudi menambahkan.
Penambahan dua kasus tersebut menjadikan Kota Palembang sebagai wilayah dengan kasus meninggal paling banyak sementara di Sumsel yakni empat orang dari total 13 orang per 16 Mei 2020.
Ke 13 kasus meninggal itu tersebar di Kota Palembang (empat orang), Prabumulih (dua orang), Banyuasin (dua orang), serta OKU Timur, OKI, Musi Rawas, Ogan Ilir dan Muara Enim masing-masing satu orang.
Juru Bicara Dinas Kesehatan Palembang Yudi, Sabtu, mengatakan dua warga tersebut tercatat sebagai kasus 224 (laki-laki 61 tahun) asal Kecamatan Ilir TImur II dan kasus 351 (perempuan 43 tahun) asal Kecamatan Seberang Ulu II.
"Keduanya dimakamkan di Pemakaman khusus COVID-19 Gandus Palembang," ujar Yudi kepada Antara.
Kasus 224 diketahui mendapat perawatan di RS Pelabuhan Palembang pada 1 Mei dengan diagnosa PDP COVID-19 + anemia + hiponatremi + PPOK.
Baca juga: Gubernur Sumsel: PSBB Kota Palembang dan Prabumulih diberlakukan setelah lebaran
Baca juga: Sumsel siap bantu jaring pengaman sosial Kota Palembang dan Prabumulih yang akan terapkan PSBB
Pada 7 Mei kasus 224 diumumkan positif COVID-19, namun satu pekan kemudian meninggal (15 Mei 2020).
Sedangkan kasus 351 masuk Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang pada 2 Mei dengan diagnosa PDP COVID-19 + Nstemi + pneumonia.
Pada 7 Mei kasus 351 meninggal dunia, namun ia baru diumumkan positif COVID-19 pada 14 Mei 2020 atau sepekan kemudian.
Baik kasus 224 maupun kasus 351 sama-sama baru terdata oleh Gugus Tugas Sumsel telah meninggal dunia pada hari ini.
"Untuk keluarga dari dua kasus itu sudah kami lacak dan diambil sampel guna uji swab," kata Yudi menambahkan.
Penambahan dua kasus tersebut menjadikan Kota Palembang sebagai wilayah dengan kasus meninggal paling banyak sementara di Sumsel yakni empat orang dari total 13 orang per 16 Mei 2020.
Ke 13 kasus meninggal itu tersebar di Kota Palembang (empat orang), Prabumulih (dua orang), Banyuasin (dua orang), serta OKU Timur, OKI, Musi Rawas, Ogan Ilir dan Muara Enim masing-masing satu orang.