Palembang (ANTARA) - Orang positif COVID-19 di Provinsi Sumatera Selatan tidak mengalami penambahan pada 10 Mei atau tetap 278 kasus, namun hampir seperempat kasusnya telah dinyatakan sembuh berdasarkan ulang swab.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri, Minggu, mengatakan bahwa terdapat delapan kasus sembuh pada hari ini, tujuh di antaranya berasal dari Kota Palembang.

"Tujuh orang sembuh dari Palembang adalah kasus 20, 38, 53, 115, 116, 117, 118, dan satu kasus dari Kabupaten Ogan Ilir yakni kasus 77," ujar dia di Palembang.

Dengan demikian total kasus sembuh di Sumsel tercatat 57 kasus, mayoritas dari Kota Palembang (36), kemudian OKU (empat), Prabumulih (empat), Lubuklinggau (tiga), Ogan Ilir (dua), OKI (dua) Banyuasin, Muratara, Musi Banyuasin, Pagaralam, Muara Enim, masing-masing satu orang dan dari luar daerah dua orang.

Orang-orang yang dinyatakan sembuh merupakan kasus dengan beragam usia, dari yang termuda (empat bulan) hingga tertua (77 tahun).

Proses kesembuhan memang ditentutukan dari pasien itu sendiri, kata dia, karena COVID-19 bersifat dapat sembuh sendiri jika perkembangan virus di dalam tubuh dapat ditekan.

Baca juga: Musi Banyuasin perpanjang operasional dapur umum COVID-19 hingga 90 hari

Baca juga: Bayi TKI asal Ogan Ilir sembuh dari COVID-19, namun ibunya masih jalani perawatan

Sebanyak 57 kasus sembuh terakumulasi 21 persen atau hampir seperempat dari total 278 kasus positif per 10 Mei, sedangkan kasus meninggal hanya 3,2 persen atau tercatat sembilan orang.

Meski demikian dia mengingatkan bahwa kemungkinan besar kasus positif COVID-19 akan bertambah mengingat masih terdapat ratusan sampel yang belum diperiksa serta kondisi grafik Sumsel yang sedang mengalami fase naik.

Pihaknya meminta masyarakat terus mengikuti imbauan pemerintah dengan sepenuh hati, salah satunya yakni tidak mudik sementara waktu ke kampung halaman guna mencegah ledakan kasus di daerah.

Sebab pemerintah pusat telah melonggarkan akses transportasi, gugus tugas tetap akan memperketat pintu-pintu masuk di Sumsel agar pelacakan dan penanganan kasus yang sudah ada dapat terkendali.

Baca juga: Zona hijau COVID-19 di Sumsel tersisa tiga kabupaten, gugus tugas sebut jangan bangga dulu

"Selain itu kami juga ingatkan lagi bahwa masker sangat penting digunakan baik di luar maupun di dalam rumah, sebab COVID-19 tidak mengenal usia atau jenis kelamin, siapapun yang tidak patuh dengan pencegahan maka rentan tertular," ujar Yusri.

Sementara temuan 278 kasus positif COVID-19 di Sumsel per 10 Mei tersebar di Kota Palembang (zona merah) dengan 150 kasus, disusul Lubuklinggau (zona merah) 35 kasus, Banyuasin (zona merah) 15 kasus, Prabumulih (zona merah) 13 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 12 kasus, dan OKU (zona merah) 11 kasus.

Sedang kasus lainnya tersebar di delapan wilayah zona kuning, yakni  Ogan Ilir (delapan), Musi Rawas (delapan), Lahat (enam), Muara Enim (tiga), Musi Banyuasin (tiga), Muratara (dua), serta Pagaralam dan OKU Timur masing-masing satu kasus, khusus dari luar Sumsel, namun dirawat di Sumsel sebanyak sembilan kasus.

Pewarta : Aziz Munajar
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024