Palembang (ANTARA) - Orang positif terinfeksi COVID-19 di Kota Lubuklinggau kembali bertambah dari 23 menjadi 35 kasus pada 9 Mei 2020 dan masih tercatat sebagai penyumbang kasus terbesar kedua di Provinsi Sumatera Selatan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel Yusri di Palembang, Sabtu, mengatakan penambahan 12 kasus di Lubuklinggau pada hari ini Sabtu (9/5) berstatus lokal dan masih berasal dari klaster rumah sakit, pihaknya meminta masyarakat terus waspada.
"Lebih baik sekarang anggap saja semua orang sudah tertular, dengan demikian maka rasa kewaspadaan dan kepedulian menjaga diri akan lebih serius lagi," ujar Yusri di Palembang.
Ia merincikan penambahan12 kasus tersebut yakni kasus 247 (perempuan 30 tahun), kasus 248 (laki-laki 29 tahun), kasus 249 (laki-laki 3 bulan), kasus 250 (laki-laki 30 tahun), kasus 251 (laki-laki 26 tahun), kasus 252 (laki-laki 41 tahun).
Kasus 253 (laki-laki 29 tahun), kasus 256 (laki-laki 36 tahun), kasus 257 (perempuan 26 tahun), kasus 265 (perempuan 30 tahun), kasus 266 (perempuan 27 tahun), dan kasus 267 (laki-laki 28 tahun).
Baca juga: Hari ini penambahan 51 kasus positif COVID-19 paling banyak ditemukan di Sumsel
Baca juga: Ternyata virus corona bisa menular lewat hubungan seks
Dari total 35 kasus tersebut, kasus paling banyak berasal dari Kecamatan Lubuklinggau Barat II (8 kasus), disusul Timur I (7 kasus), Barat I (6 kasus), Selatan II (6 kasus), Utara II (4 kasus), Timur II (2 kasus), dan Selatan I (2 kasus).
Sedangkan Kecamatan Lubuklinggau Utara I belum ada kasus.
Selain itu tiga kasus sudah dinyatakan sembuh dan sejauh ini belum ada kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia, sehingga ada 33 kasus aktif dalam pengawasan isolasi di wilayah zona merah tersebut.
Gugus tugas meminta masyarakat Lubuklinggau mematuhi imbauan pemerintah khususnya terkait mobilisasi orang antar daerah, sebab penularan dari Lubuklinggau juga menyebar ke daerah tetangga, terutama mengingat posisi kota tersebut sebagai perlintasan tiga provinsi (Sumsel, Jambi dan Bengkulu).
"Kasus positif itu 70 persen Orang Tanpa Gejala (OTG), jika OTG tidak menyadari kondisinya lalu berpindah-pindah maka penularanya ikut kemana-mana," tambah Yusri.
Sementara kasus positif COVID-19 di Sumsel per 9 Mei telah mencapai 278 kasus, tersebar di Kota Palembang (zona merah) dengan 150 kasus, disusul Lubuklinggau (zona merah) 35 kasus, Banyuasin (zona kuning) 15 kasus, Prabumulih (zona merah) 13 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 12 kasus, dan OKU (zona merah) 11 kasus.
Sedang kasus lainnya tersebar di delapan wilayah zona kuning, yakni Ogan Ilir (delapan), Musi Rawas (delapan), Lahat (enam), Muara Enim (tiga), Musi Banyuasin (tiga), Muratara (dua), serta Pagaralam dan OKU Timur masing-masing satu kasus, khusus dari luar Sumsel namun dirawat di Sumsel sebanyak sembilan kasus.
Baca juga: Bayi TKI asal Ogan Ilir sembuh dari COVID-19, namun ibunya masih jalani perawatan
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel Yusri di Palembang, Sabtu, mengatakan penambahan 12 kasus di Lubuklinggau pada hari ini Sabtu (9/5) berstatus lokal dan masih berasal dari klaster rumah sakit, pihaknya meminta masyarakat terus waspada.
"Lebih baik sekarang anggap saja semua orang sudah tertular, dengan demikian maka rasa kewaspadaan dan kepedulian menjaga diri akan lebih serius lagi," ujar Yusri di Palembang.
Ia merincikan penambahan12 kasus tersebut yakni kasus 247 (perempuan 30 tahun), kasus 248 (laki-laki 29 tahun), kasus 249 (laki-laki 3 bulan), kasus 250 (laki-laki 30 tahun), kasus 251 (laki-laki 26 tahun), kasus 252 (laki-laki 41 tahun).
Kasus 253 (laki-laki 29 tahun), kasus 256 (laki-laki 36 tahun), kasus 257 (perempuan 26 tahun), kasus 265 (perempuan 30 tahun), kasus 266 (perempuan 27 tahun), dan kasus 267 (laki-laki 28 tahun).
Baca juga: Hari ini penambahan 51 kasus positif COVID-19 paling banyak ditemukan di Sumsel
Baca juga: Ternyata virus corona bisa menular lewat hubungan seks
Dari total 35 kasus tersebut, kasus paling banyak berasal dari Kecamatan Lubuklinggau Barat II (8 kasus), disusul Timur I (7 kasus), Barat I (6 kasus), Selatan II (6 kasus), Utara II (4 kasus), Timur II (2 kasus), dan Selatan I (2 kasus).
Sedangkan Kecamatan Lubuklinggau Utara I belum ada kasus.
Selain itu tiga kasus sudah dinyatakan sembuh dan sejauh ini belum ada kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia, sehingga ada 33 kasus aktif dalam pengawasan isolasi di wilayah zona merah tersebut.
Gugus tugas meminta masyarakat Lubuklinggau mematuhi imbauan pemerintah khususnya terkait mobilisasi orang antar daerah, sebab penularan dari Lubuklinggau juga menyebar ke daerah tetangga, terutama mengingat posisi kota tersebut sebagai perlintasan tiga provinsi (Sumsel, Jambi dan Bengkulu).
"Kasus positif itu 70 persen Orang Tanpa Gejala (OTG), jika OTG tidak menyadari kondisinya lalu berpindah-pindah maka penularanya ikut kemana-mana," tambah Yusri.
Sementara kasus positif COVID-19 di Sumsel per 9 Mei telah mencapai 278 kasus, tersebar di Kota Palembang (zona merah) dengan 150 kasus, disusul Lubuklinggau (zona merah) 35 kasus, Banyuasin (zona kuning) 15 kasus, Prabumulih (zona merah) 13 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 12 kasus, dan OKU (zona merah) 11 kasus.
Sedang kasus lainnya tersebar di delapan wilayah zona kuning, yakni Ogan Ilir (delapan), Musi Rawas (delapan), Lahat (enam), Muara Enim (tiga), Musi Banyuasin (tiga), Muratara (dua), serta Pagaralam dan OKU Timur masing-masing satu kasus, khusus dari luar Sumsel namun dirawat di Sumsel sebanyak sembilan kasus.
Baca juga: Bayi TKI asal Ogan Ilir sembuh dari COVID-19, namun ibunya masih jalani perawatan