Palembang (ANTARA) - Orang positif terinfeksi COVID-19 hari ini Sabtu sebanyak 51 kasus di Sumatera Selatan merupakan tertinggi ditemukan dalam sehari sejak wabah mematikan itu merebak di daerah ini.
Dengan bertambahnya 51 kasus positif tersebut kini total bertambah menjadi 278 kasus, sedangkan sehari sebelumnya per 8 Mei 2020 sebanyak 227 kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel dr Zen Ahmad di Palembang, Sabtu, mengatakan 51 kasus baru hari ini masih didominasi dari Kota Palembang, Lubuklinggau, Lahat, Musi Rawas, Prabumulih, Ogan Ilir, OKI, Musi Banyuasin dan Banyuasin serta tidak ada sebaran daerah baru.
"Dari 51 kasus hari ini, tiga status penularan masih penyelidikan, sementara sisanya lokal," ujarnya di Palembang.
Ia merinci sebanyak 23 kasus Palembang berstatus lokal yakni kasus 228 (laki-laki 13 tahun), kasus 229 (perempuan 26 tahun), kasus 230 (perempuan 38 tahun), kasus 231 (laki-laki 31 tahun), kasus 232 (perempuan 23 tahun), 233 (perempuan 28 tahun), kasus 239 (laki-laki 43 tahun), kasus 244 (laki-laki 28 tahun),k asus 245 (perempuan 26 tahun), kasus 254 (laki-laki usia 2 tahun), kasus 255 (perempuan 61 tahun)
Lalu kasus 258 (perempuan 44 tahun), kasus 259 (perempuan usia 23 tahun), kasus 260 (laki-laki 24 tahun), kasus 261 (perempuan 24 tahun), kasus 263 (laki-laki usia 53 tahun), kasus 272 (laki-laki 29 tahun), kasus 273 (laki-laki 32 tahun), kasus 274 (laki-laki 28 tahun), kasus 275 (laki-laki usia 35 tahun), kasus 277 (laki-laki usia 62 tahun), dan kasus 278 (laki-laki usia 38 tahun).
Baca juga: Bertambah 12 kasus, Kota Lubuklinggau penyumbang positif COVID-19 terbesar kedua di Sumsel
Baca juga: Gubernur Sumsel: Pemimpin harus beri contoh tetap di rumah untuk cegah COVID-19
Kemudian 12 kasus dari Lubuklinggau yakni kasus 247 (perempuan 30 tahun), kasus 248 (laki-laki 29 tahun), kasus 249 (laki-laki 3 tahun), kaus 250 (laki-laki 30 tahun), kasus 251 (laki-laki 26 tahun), kasus 252 (laki-laki 41 tahun), kasus 253 (laki-laki 29 tahun), kasus 256 (laki-laki 36 tahun), kasus 257 (perempuan 26 tahun), kasus 265 (perempuan 30 tahun), kasus 266 (perempuan 27 tahun), dan kasus 267 (laki-laki 28 tahun).
Lima kasus dari Musi Rawas, kasus 237 (perempuan 35 tahun), kasus 238 (perempuan 43 tahun), kasus 239 (laki-laki 14 tahun), kasus 24 (perempuan 17 tahun), keempatnya berstatus lokal serta kasus 240 (laki-laki 18 tahun) berstatus impor.
Selanjutnya lima kasus asal Lahat berstatus lokal yakni kasus 243 (perempuan 43 tahun), kasus 268 (laki-laki 40 tahun), kasus 269 (perempuan 9 tahun), kasus 270 (laki-laki 67 tahun), dan kasus 271 (perempuan 4 tahun).
Tiga kasus lainnya berstatus lokal yakni kasus 236 (perempuan 35 tahun asal Banyuasin), kasus 276 (laki-laki 2 tahun asal Ogan Ilir), dan kasus 246 (perempuan 29 tahun asal Musi Banyuasin).
Sementara tiga kasus berstatus dalam penyelidikan yakni kasus 235 (laki-laki 61 tahun asal OKI), kasus 242 (laki-laki 23 tahun asal Muba) dan kasus 262 (laki-laki 52 tahun asal Prabumulih).
Tambahan kasus hari ini masih dalam lingkup keluarga, kata dia.
Selain itu kasus meninggal juga bertambah satu orang asal Ogan Ilir, sehingga data per 9 Mei Sumsel tercatat 278 kasus positif, 49 sembuh dan sembilan meninggal.
Gugus tugas kembali meminta masyarakat agar mematuhi imbauan social distancing dan phscal distancing agar penularan COVID-19 tidak semakin meluas ke area-area publik seperti pasar dan mall untuk mencegah kasus terus bertambah.
"Tidak perlu keluar rumah jika hanya untuk kumpul-kumpul tidak jelas, jika memang terpaksa keluar maka jagalah jarak berbicara minimal dua meter dan pakailah masker," dr Zen Ahmad.
"Untuk menurunkan kasus ini perlu kerja sama semua pihak," ujar dia.
Temuan 278 kasus positif COVID-19 di Sumsel per 9 Mei tersebar di Kota Palembang (zona merah) dengan 150 kasus, disusul Lubuklinggau (zona merah) 35 kasus, Banyuasin (zona kuning) 15 kasus, Prabumulih (zona merah) 13 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 12 kasus, dan OKU (zona merah) 11 kasus.
Sedang kasus lainnya tersebar di delapan wilayah zona kuning, yakni Ogan Ilir (delapan), Musi Rawas (delapan), Lahat (enam), Muara Enim (tiga), Musi Banyuasin (tiga), Muratara (dua), serta Pagaralam dan OKU Timur masing-masing satu kasus, khusus dari luar Sumsel namun dirawat di Sumsel sebanyak sembilan kasus.
Dengan bertambahnya 51 kasus positif tersebut kini total bertambah menjadi 278 kasus, sedangkan sehari sebelumnya per 8 Mei 2020 sebanyak 227 kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel dr Zen Ahmad di Palembang, Sabtu, mengatakan 51 kasus baru hari ini masih didominasi dari Kota Palembang, Lubuklinggau, Lahat, Musi Rawas, Prabumulih, Ogan Ilir, OKI, Musi Banyuasin dan Banyuasin serta tidak ada sebaran daerah baru.
"Dari 51 kasus hari ini, tiga status penularan masih penyelidikan, sementara sisanya lokal," ujarnya di Palembang.
Ia merinci sebanyak 23 kasus Palembang berstatus lokal yakni kasus 228 (laki-laki 13 tahun), kasus 229 (perempuan 26 tahun), kasus 230 (perempuan 38 tahun), kasus 231 (laki-laki 31 tahun), kasus 232 (perempuan 23 tahun), 233 (perempuan 28 tahun), kasus 239 (laki-laki 43 tahun), kasus 244 (laki-laki 28 tahun),k asus 245 (perempuan 26 tahun), kasus 254 (laki-laki usia 2 tahun), kasus 255 (perempuan 61 tahun)
Lalu kasus 258 (perempuan 44 tahun), kasus 259 (perempuan usia 23 tahun), kasus 260 (laki-laki 24 tahun), kasus 261 (perempuan 24 tahun), kasus 263 (laki-laki usia 53 tahun), kasus 272 (laki-laki 29 tahun), kasus 273 (laki-laki 32 tahun), kasus 274 (laki-laki 28 tahun), kasus 275 (laki-laki usia 35 tahun), kasus 277 (laki-laki usia 62 tahun), dan kasus 278 (laki-laki usia 38 tahun).
Baca juga: Bertambah 12 kasus, Kota Lubuklinggau penyumbang positif COVID-19 terbesar kedua di Sumsel
Baca juga: Gubernur Sumsel: Pemimpin harus beri contoh tetap di rumah untuk cegah COVID-19
Kemudian 12 kasus dari Lubuklinggau yakni kasus 247 (perempuan 30 tahun), kasus 248 (laki-laki 29 tahun), kasus 249 (laki-laki 3 tahun), kaus 250 (laki-laki 30 tahun), kasus 251 (laki-laki 26 tahun), kasus 252 (laki-laki 41 tahun), kasus 253 (laki-laki 29 tahun), kasus 256 (laki-laki 36 tahun), kasus 257 (perempuan 26 tahun), kasus 265 (perempuan 30 tahun), kasus 266 (perempuan 27 tahun), dan kasus 267 (laki-laki 28 tahun).
Lima kasus dari Musi Rawas, kasus 237 (perempuan 35 tahun), kasus 238 (perempuan 43 tahun), kasus 239 (laki-laki 14 tahun), kasus 24 (perempuan 17 tahun), keempatnya berstatus lokal serta kasus 240 (laki-laki 18 tahun) berstatus impor.
Selanjutnya lima kasus asal Lahat berstatus lokal yakni kasus 243 (perempuan 43 tahun), kasus 268 (laki-laki 40 tahun), kasus 269 (perempuan 9 tahun), kasus 270 (laki-laki 67 tahun), dan kasus 271 (perempuan 4 tahun).
Tiga kasus lainnya berstatus lokal yakni kasus 236 (perempuan 35 tahun asal Banyuasin), kasus 276 (laki-laki 2 tahun asal Ogan Ilir), dan kasus 246 (perempuan 29 tahun asal Musi Banyuasin).
Sementara tiga kasus berstatus dalam penyelidikan yakni kasus 235 (laki-laki 61 tahun asal OKI), kasus 242 (laki-laki 23 tahun asal Muba) dan kasus 262 (laki-laki 52 tahun asal Prabumulih).
Tambahan kasus hari ini masih dalam lingkup keluarga, kata dia.
Selain itu kasus meninggal juga bertambah satu orang asal Ogan Ilir, sehingga data per 9 Mei Sumsel tercatat 278 kasus positif, 49 sembuh dan sembilan meninggal.
Gugus tugas kembali meminta masyarakat agar mematuhi imbauan social distancing dan phscal distancing agar penularan COVID-19 tidak semakin meluas ke area-area publik seperti pasar dan mall untuk mencegah kasus terus bertambah.
"Tidak perlu keluar rumah jika hanya untuk kumpul-kumpul tidak jelas, jika memang terpaksa keluar maka jagalah jarak berbicara minimal dua meter dan pakailah masker," dr Zen Ahmad.
"Untuk menurunkan kasus ini perlu kerja sama semua pihak," ujar dia.
Temuan 278 kasus positif COVID-19 di Sumsel per 9 Mei tersebar di Kota Palembang (zona merah) dengan 150 kasus, disusul Lubuklinggau (zona merah) 35 kasus, Banyuasin (zona kuning) 15 kasus, Prabumulih (zona merah) 13 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 12 kasus, dan OKU (zona merah) 11 kasus.
Sedang kasus lainnya tersebar di delapan wilayah zona kuning, yakni Ogan Ilir (delapan), Musi Rawas (delapan), Lahat (enam), Muara Enim (tiga), Musi Banyuasin (tiga), Muratara (dua), serta Pagaralam dan OKU Timur masing-masing satu kasus, khusus dari luar Sumsel namun dirawat di Sumsel sebanyak sembilan kasus.