Palembang (ANTARA) - Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan mengatakan pandemi COVID -19 kini berdampak cukup signifikan terhadap pelaksanaan program TNI termasuk dalam penerimaan prajurit calon Tamtama.

"Penerimaan calon Tamtama PK TNI AD gelombang-I tahun 2020 yang mulai dilaksanakan sejak Februari 2020 mengalami beberapa kali penundaan seiring perkembangan situasi yang terjadi saat ini," kata Pangdam saat penerimaan Calon Tamtama Prajurit Karier TNI AD dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Palembang, Minggu.

Di tengah kondisi saat ini, kata Pangdam,  penerimaan calon Tamtama lebih berat dan memiliki risiko yang tinggi terhadap kemungkinan penyebaran dan penularan COVID-19.

Namun, sebagai insan prajurit menyadari bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bagian tugas pokok yang harus dilaksanakan dalam rangka menyiapkan kekuatan pertahanan untuk meningkatkan kekuatan operasional TNI AD.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam juga menyampaikan rasa hormat dan bangga serta ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Panitia Daerah maupun Pusat penerimaan CATA 2020, karena telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik.

Saat ini Kodam II sedang menyeleksi 563 para peserta yang mengikuti sidang Pantukhir ini merupakan calon Tamtama terbaik. Mereka telah melewati seluruh tahapan pemeriksaan awal, yang sangat ketat dan teliti, meliputi aspek administrasi, kesehatan, jasmani, mental ideologi (MI), dan psikologi, yang dilaksanakan secara obyektif dan transparan.

Para calon Tamtama yang dinyatakan lulus pada Sidang Pemilihan Tingkat Pusat atau Sidang Panitia Penentuan Akhir (Pantukhir) ini selanjutnya akan mengikuti pendidikan Secata selama 5 bulan, yang rencananya akan dibuka pada tanggal 6 Mei 2020 mendatang di Dodik Secata Rindam II/Sriwijaya.

Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan mengatakan, seleksi penerimaan CATA PK TNI AD Tahun 2020 ini, merupakan salah satu Program Kerja TNI AD, dalam rangka penyediaan personel Tamtama guna memenuhi kebutuhan organisasi TNI AD.

Proses penerimaan prajurit senantiasa dilaksanakan secara transparan serta objektif, sesuai standar dan norma yang telah ditentukan. "Kita ingin hanya calon yang berkualitas, memenuhi persyaratan dan terbaiklah yang layak lulus,” ujar Kolonel Djohan.

Kapendam mengatakan, kebijakan pimpinan TNI AD di bidang personel, khususnya pada penerimaan calon Tamtama kali ini, lebih mengedepankan aspek keterwakilan putra daerah.

Para peserta sidang yang diajukan ini merupakan calon-calon terbaik berasal dari perwakilan Kodim di wilayah Sumbagsel yang telah melaksanakan seleksi pengecekan awal dilaksanakan secara objektif dan transparan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tambah dia.
 

Pewarta : Ujang Idrus
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024