Palembang (ANTARA) - Bayi perempuan dari seorang Tenaga Kerja Indonesia berusia empat bulan asal Kabupaten Ogan Ilir dinyatakan positif COVID-19 dan menjadi kasus ke-99 di Sumatera Selatan.
"TKI itu kebetulan pulang membawa bayi, lalu ketika diperiksa swab bayinya ternyata positif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri di Palembang, Jumat.
Sementara hasil swab ibu bayi tersebut negatif dan si bayi termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG), namun si bayi akan diisolasi di Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang karena selama ini bayi menjalani karantina di Rumah Sehat COVID-19 Sumsel Jakabaring Palembang.
Ia menyebut kemungkinan bayi tertular dari seorang TKI dalam rombongan si ibu bayi yang pulang dari Malaysia pada 13 April, salah seorang laki-laki dari sembilan TKI didapati positif berdasarkan rapid test sehingga diisolasi di RSUD Siti Fatimah Palembang.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 Sumsel bertambah, sumber awal penularan dari Kota Palembang dan Prabumulih
"Setelah diperiksa mendalam ternyata laki-laki itu positif COVID-19, maka semua rombongan TKI kami tracking sampai diketahui bahwa bayi itu ikut positif COVID-19," ujarnya.
Sebelumnya pada 18 April seorang bayi perempuan usia empat bulan asal Kabupaten Muara Enim juga dinyatakan positif COVID-19 dan diisolasi di RSMH Palembang, bayi itu tercatat sebagai kasus ke 56 di Sumsel.
Hingga Jumat, 24 April 2020, kasus positif COVID-19 di Sumsel mencapai 106 orang, sebanyak 65 kasus berada di Kota Palembang, 11 kasus di Prabumulih (zona merah) 7 kasus di Kota Lubuklinggau (zona kuning), 7 kasus di Kabupaten Ogan Komering Ulu (zona kuning), 4 kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning), 1 kasus di Kabupaten Musi Banyuasin (zona kuning). Tiga kasus di Kabupaten Bayuasin, 1 kasus di Muara Enim (zona kuning), 2 kasus di Ogan Ilir (zona kuning) , 1 kasus di Kota Pagaralam (zona kuning), 1 kasus di Lahat (zona kuning), dan 3 kasus dari luar Sumsel, namun dirawat di Sumsel.
Selain tambahan kasus positif, gugus tugas juga menyebut adanya penambahan kasus sembuh satu orang, sehingga total pasien sembuh per 24 April menjadi lima orang, sedangkan kasus meninggal belum ada tambahan atau masih tiga orang.
"TKI itu kebetulan pulang membawa bayi, lalu ketika diperiksa swab bayinya ternyata positif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri di Palembang, Jumat.
Sementara hasil swab ibu bayi tersebut negatif dan si bayi termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG), namun si bayi akan diisolasi di Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang karena selama ini bayi menjalani karantina di Rumah Sehat COVID-19 Sumsel Jakabaring Palembang.
Ia menyebut kemungkinan bayi tertular dari seorang TKI dalam rombongan si ibu bayi yang pulang dari Malaysia pada 13 April, salah seorang laki-laki dari sembilan TKI didapati positif berdasarkan rapid test sehingga diisolasi di RSUD Siti Fatimah Palembang.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 Sumsel bertambah, sumber awal penularan dari Kota Palembang dan Prabumulih
"Setelah diperiksa mendalam ternyata laki-laki itu positif COVID-19, maka semua rombongan TKI kami tracking sampai diketahui bahwa bayi itu ikut positif COVID-19," ujarnya.
Sebelumnya pada 18 April seorang bayi perempuan usia empat bulan asal Kabupaten Muara Enim juga dinyatakan positif COVID-19 dan diisolasi di RSMH Palembang, bayi itu tercatat sebagai kasus ke 56 di Sumsel.
Hingga Jumat, 24 April 2020, kasus positif COVID-19 di Sumsel mencapai 106 orang, sebanyak 65 kasus berada di Kota Palembang, 11 kasus di Prabumulih (zona merah) 7 kasus di Kota Lubuklinggau (zona kuning), 7 kasus di Kabupaten Ogan Komering Ulu (zona kuning), 4 kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning), 1 kasus di Kabupaten Musi Banyuasin (zona kuning). Tiga kasus di Kabupaten Bayuasin, 1 kasus di Muara Enim (zona kuning), 2 kasus di Ogan Ilir (zona kuning) , 1 kasus di Kota Pagaralam (zona kuning), 1 kasus di Lahat (zona kuning), dan 3 kasus dari luar Sumsel, namun dirawat di Sumsel.
Selain tambahan kasus positif, gugus tugas juga menyebut adanya penambahan kasus sembuh satu orang, sehingga total pasien sembuh per 24 April menjadi lima orang, sedangkan kasus meninggal belum ada tambahan atau masih tiga orang.