Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) telah menetapkan langkah-langkah strategis bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di masa tanggap darurat COVID-19.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu mengatakan pemerintah membagi tiga tahapan dalam penanganan COVID-19. Yakni masa tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi.
"Kami telah merealokasi anggaran dan menerapkan program khusus selama masa tanggap darurat COVID-19. Realokasi akan diarahkan untuk berbagai macam program yang sifatnya pendukungan langsung penanganan COVID-19 yang dapat membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Wishnutama.
Di masa tanggap darurat ini telah digulirkan di antaranya enam program sesuai dengan kewenangan Kemenparekraf/Baparekraf dalam upaya mitigasi terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Program tersebut meliputi penyediaan fasilitas akomodasi, transportasi, dan konsumsi bagi tenaga medis dan tenaga pendukung RS Rujukan penanganan COVID-19 sesuai rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
"Hingga saat ini ada lebih dari 2.000 tenaga kesehatan di Jakarta yang telah terfasilitasi. Kerja sama ini juga sebagai bentuk dukungan Kemenparekraf terhadap industri pariwisata yakni bisnis hotel dan transportasi agar tetap bisa mempekerjakan pegawainya," kata Wishnutama.
Selanjutnya, berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, Kemenparekraf/Baparekraf secara intensif memberikan usulan berbagai program yang dapat memberi keringanan bagi industri dan pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi COVID-19.
Kemenparekraf telah mengusulkan lapangan usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masuk dalam Permenkeu 23/PMK.03/2020. Subsektor yang masuk dalam lapangan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif akan dapat memanfaatkan insentif berupa Subsidi PPh 21, Pembebasan PPh 22 Impor, dan pengurangan PPh sebesar 30 persen.
Menparekraf berharap pelaku UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19 bisa memaksimalkan kebijakan tersebut saat perluasan Permenkeu 23/PMK.03/2020 telah disahkan oleh Kemenkeu.
Kemenparekraf/Baparekraf secara mandiri juga menggulirkan program untuk memberdayakan pelaku UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Diantaranya melalui kampanye nasional #GerakanMaskerKain, #GerakanLaukSiapSaji, dan Gerakan #SatuDalamKopi yang bertujuan menggerakkan perekonomian dalam masa penanganan dampak COVID-19.
#GerakanMaskerKain menargetkan pengadaan 1 juta masker kain secara nasional. Dalam program tersebut Kemenparekraf melibatkan UMKM di sektor ekonomi kreatif untuk berperan serta. Sehingga mereka tetap bisa menjalankan usaha di tengah pandemi, dan produk yang dihasilkan juga sangat bermanfaat untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
"Kemenparekraf sebelumnya juga telah mendata sekitar 213 ribu pekerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dari 34 provinsi (data hingga 22/4/2020) yang terdampak COVID-19. Data tersebut akan digunakan Kemenparekraf sebagai basis kegiatan, diantaranya melibatkan pelaku UMKM Ekraf yang terdampak dalam #GerakanMaskerKain," katanya.
Hal yang sama juga akan dilakukan dalam #GerakanLaukSiapSaji. Kemenparekraf/Baparekraf akan bekerja sama dengan pengusaha makanan, UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah untuk menyiapkan makanan bagi mereka yang terdampak, baik masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif sendiri serta masyarakat pada umumnya.
Terbaru, Kemenparekraf bersama Kemenperin dan didukung Tokopedia menggulirkan kampanye #SatuDalamKopi sebagai upaya bersama memajukan kopi nusantara sekaligus menggerakkan roda perekonomian pelaku industri kopi nasional agar tetap bergulir di tengah pandemi COVID-19.
"Kemenparekraf/Baparekraf pun telah menggandeng pelaku ekonomi kreatif untuk sama-sama memperkuat kampanye #JagaJarak. Dengan gerakan yang masif diharapkan dapat menimbulkan kesadaran yang tinggi di kalangan masyarakat," kata Wishnutama.
Program selanjutnya, di masa tanggap darurat ini Kemenparekraf/Baparekraf juga menggulirkan pelatihan online gratis untuk upskilling dan reskilling pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Lewat program-program ini diharapkan masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif semakin kompetitif dan siap bangkit bersama ketika pandemi dinyatakan selesai. Terlebih Presiden Joko Widodo usai rapat terbatas terkait Mitigasi Dampak COVID-19 terhadap sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, beberapa waktu lalu memperkirakan sektor pariwisata akan _booming_ usai pandemi dapat teratasi.
Sehingga Presiden secara khusus meminta agar mitigasi terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif benar-benar diperhatikan dengan baik dan tepat sasaran.
"Kami akan merealokasi anggaran dan melakukan program yang melibatkan para pelaku parekraf hingga dapat membantu keberlangsungan pendapatan dan peningkatan kualitas destinasi serta usaha sektor parekraf. Akan dikaji lebih lanjut melalui rencana mitigasi dan bantuan langsung di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan berbagai program lainnya," kata Wishnutama.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu mengatakan pemerintah membagi tiga tahapan dalam penanganan COVID-19. Yakni masa tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi.
"Kami telah merealokasi anggaran dan menerapkan program khusus selama masa tanggap darurat COVID-19. Realokasi akan diarahkan untuk berbagai macam program yang sifatnya pendukungan langsung penanganan COVID-19 yang dapat membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Wishnutama.
Di masa tanggap darurat ini telah digulirkan di antaranya enam program sesuai dengan kewenangan Kemenparekraf/Baparekraf dalam upaya mitigasi terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Program tersebut meliputi penyediaan fasilitas akomodasi, transportasi, dan konsumsi bagi tenaga medis dan tenaga pendukung RS Rujukan penanganan COVID-19 sesuai rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
"Hingga saat ini ada lebih dari 2.000 tenaga kesehatan di Jakarta yang telah terfasilitasi. Kerja sama ini juga sebagai bentuk dukungan Kemenparekraf terhadap industri pariwisata yakni bisnis hotel dan transportasi agar tetap bisa mempekerjakan pegawainya," kata Wishnutama.
Selanjutnya, berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, Kemenparekraf/Baparekraf secara intensif memberikan usulan berbagai program yang dapat memberi keringanan bagi industri dan pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi COVID-19.
Kemenparekraf telah mengusulkan lapangan usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masuk dalam Permenkeu 23/PMK.03/2020. Subsektor yang masuk dalam lapangan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif akan dapat memanfaatkan insentif berupa Subsidi PPh 21, Pembebasan PPh 22 Impor, dan pengurangan PPh sebesar 30 persen.
Menparekraf berharap pelaku UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19 bisa memaksimalkan kebijakan tersebut saat perluasan Permenkeu 23/PMK.03/2020 telah disahkan oleh Kemenkeu.
Kemenparekraf/Baparekraf secara mandiri juga menggulirkan program untuk memberdayakan pelaku UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Diantaranya melalui kampanye nasional #GerakanMaskerKain, #GerakanLaukSiapSaji, dan Gerakan #SatuDalamKopi yang bertujuan menggerakkan perekonomian dalam masa penanganan dampak COVID-19.
#GerakanMaskerKain menargetkan pengadaan 1 juta masker kain secara nasional. Dalam program tersebut Kemenparekraf melibatkan UMKM di sektor ekonomi kreatif untuk berperan serta. Sehingga mereka tetap bisa menjalankan usaha di tengah pandemi, dan produk yang dihasilkan juga sangat bermanfaat untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
"Kemenparekraf sebelumnya juga telah mendata sekitar 213 ribu pekerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dari 34 provinsi (data hingga 22/4/2020) yang terdampak COVID-19. Data tersebut akan digunakan Kemenparekraf sebagai basis kegiatan, diantaranya melibatkan pelaku UMKM Ekraf yang terdampak dalam #GerakanMaskerKain," katanya.
Hal yang sama juga akan dilakukan dalam #GerakanLaukSiapSaji. Kemenparekraf/Baparekraf akan bekerja sama dengan pengusaha makanan, UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah untuk menyiapkan makanan bagi mereka yang terdampak, baik masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif sendiri serta masyarakat pada umumnya.
Terbaru, Kemenparekraf bersama Kemenperin dan didukung Tokopedia menggulirkan kampanye #SatuDalamKopi sebagai upaya bersama memajukan kopi nusantara sekaligus menggerakkan roda perekonomian pelaku industri kopi nasional agar tetap bergulir di tengah pandemi COVID-19.
"Kemenparekraf/Baparekraf pun telah menggandeng pelaku ekonomi kreatif untuk sama-sama memperkuat kampanye #JagaJarak. Dengan gerakan yang masif diharapkan dapat menimbulkan kesadaran yang tinggi di kalangan masyarakat," kata Wishnutama.
Program selanjutnya, di masa tanggap darurat ini Kemenparekraf/Baparekraf juga menggulirkan pelatihan online gratis untuk upskilling dan reskilling pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Lewat program-program ini diharapkan masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif semakin kompetitif dan siap bangkit bersama ketika pandemi dinyatakan selesai. Terlebih Presiden Joko Widodo usai rapat terbatas terkait Mitigasi Dampak COVID-19 terhadap sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, beberapa waktu lalu memperkirakan sektor pariwisata akan _booming_ usai pandemi dapat teratasi.
Sehingga Presiden secara khusus meminta agar mitigasi terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif benar-benar diperhatikan dengan baik dan tepat sasaran.
"Kami akan merealokasi anggaran dan melakukan program yang melibatkan para pelaku parekraf hingga dapat membantu keberlangsungan pendapatan dan peningkatan kualitas destinasi serta usaha sektor parekraf. Akan dikaji lebih lanjut melalui rencana mitigasi dan bantuan langsung di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan berbagai program lainnya," kata Wishnutama.