Serang (ANTARA) - Ketua DPD Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah, yang juga adik mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, terpilih secara aklamasi kembali memimpin partai tersebut di Banten untuk periode kedua.
Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa 1 DPP Golkar, Andika Hazrumy, menyebut terpilihnya kembali Tatu itu sebagai bukti soliditas kader dan pengurus Partai Golkar di Banten.
"Saya kira ini bukti bahwa Golkar di Banten solid. Semua berpikir untuk kepentingan partai, bukan kepentingan pribadi atau kelompok," kata Hazrumy yang juga wakil gubernur Banten usai menghadiri Musyawarah Daerah ke V DPD Partai Golkar Banten, di Serang, Rabu.
Disaksikan Wakil Ketua DPP Golkar, Roem Kono, dia membuka Musda yang dihadiri oleh seluruh pengurus DPD Golkar Banten dan DPD Golkar Kabupaten/Kota di Banten.
Menurut dia, soliditas kader dan pengurus yang tercermin dalam Musda sehingga terpilihnya Tatu secara aklamasi merupakan modal kuat bagi partainya untuk menghadapi Pilkada serentak 2020 yang di Banten akan digelar di empat kabupaten/Kota. Keempatnya adalah Tangerang Selatan, Cilegon, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Serang, di mana Tatu saat ini juga masih menjabat sebagai bupati.
"Dengan modal ini kami optimis bisa meraih kemenangan di Pilkada sebagaimana diamanatkan DPP," kata dia.
Ia mengatakan, bahwa amanat DPP adalah menang di empat kabupaten/kota tersebut dengan mengusung kader baik sebagai calon kepala daerah maupun wakilnya.
Menurut dia, Partai Golkar di Banten bersama dengan Partai Golkar di Jawa Barat ditargetkan meraih kemenangan di semua Pilkada kali ini sebagai bekal untuk memenangi Pemilu 2024.
"Dan target DPP tidak main-main, DPP percaya bersama Jawa Barat, Banten harus menjadi lumbung suara Golkar," kata dia.
Sementara itu Kono mengatakan, DPP juga mempercayakan Tatu untuk kembali memimpin Golkar di Banten. Hal itu dikarenakan, Tatu dinilai memiliki prestasi dalam memimpin Partai Golkar di Banten. Berkembangnya daerah-daerah di Banten di mana kader Golkar menjadi kepala daerahnya, dinilai DPP sebagai keberhasilan partai dalam membina kadernya.
"Pembangunan yang luar biasa di Banten. Bahkan, pertumbuhan investasi di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon, dan Kabupaten/Kota di Tangerang itu kan mengalami peningkatan di bawah kepemimpinan kader-kader Golkar," kata dia.
Lebih jauh dia berpesan, agar Tatu sebagai ketua terpilih DPD Golkar Banten, dapat menaikkan elektabilitas Partai Golkar sebesar 60 persen pada Pilkada serentak 2020. "Dengan syarat semua Calon Kepala Daerah di Banten berasal dari kader. Mau jadi bupati walikota maupun wakilnya, yang penting dari Golkar," kata dia.
Adapun Tatu menyampaikan, ia siap mematuhi seluruh keputusan DPP melalui ketua umumnya, yakni Airlangga Hartarto. "Saya dapat tugas di Banten, dari Pak Ketua Umum di empat daerah pada pilkada serentak harus menang semua. Mau posisi satu atau dua, yang penting kader Golkar. Saya pun siap untuk melakukannya dan menyusun startegi," kata Tatu.
Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa 1 DPP Golkar, Andika Hazrumy, menyebut terpilihnya kembali Tatu itu sebagai bukti soliditas kader dan pengurus Partai Golkar di Banten.
"Saya kira ini bukti bahwa Golkar di Banten solid. Semua berpikir untuk kepentingan partai, bukan kepentingan pribadi atau kelompok," kata Hazrumy yang juga wakil gubernur Banten usai menghadiri Musyawarah Daerah ke V DPD Partai Golkar Banten, di Serang, Rabu.
Disaksikan Wakil Ketua DPP Golkar, Roem Kono, dia membuka Musda yang dihadiri oleh seluruh pengurus DPD Golkar Banten dan DPD Golkar Kabupaten/Kota di Banten.
Menurut dia, soliditas kader dan pengurus yang tercermin dalam Musda sehingga terpilihnya Tatu secara aklamasi merupakan modal kuat bagi partainya untuk menghadapi Pilkada serentak 2020 yang di Banten akan digelar di empat kabupaten/Kota. Keempatnya adalah Tangerang Selatan, Cilegon, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Serang, di mana Tatu saat ini juga masih menjabat sebagai bupati.
"Dengan modal ini kami optimis bisa meraih kemenangan di Pilkada sebagaimana diamanatkan DPP," kata dia.
Ia mengatakan, bahwa amanat DPP adalah menang di empat kabupaten/kota tersebut dengan mengusung kader baik sebagai calon kepala daerah maupun wakilnya.
Menurut dia, Partai Golkar di Banten bersama dengan Partai Golkar di Jawa Barat ditargetkan meraih kemenangan di semua Pilkada kali ini sebagai bekal untuk memenangi Pemilu 2024.
"Dan target DPP tidak main-main, DPP percaya bersama Jawa Barat, Banten harus menjadi lumbung suara Golkar," kata dia.
Sementara itu Kono mengatakan, DPP juga mempercayakan Tatu untuk kembali memimpin Golkar di Banten. Hal itu dikarenakan, Tatu dinilai memiliki prestasi dalam memimpin Partai Golkar di Banten. Berkembangnya daerah-daerah di Banten di mana kader Golkar menjadi kepala daerahnya, dinilai DPP sebagai keberhasilan partai dalam membina kadernya.
"Pembangunan yang luar biasa di Banten. Bahkan, pertumbuhan investasi di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon, dan Kabupaten/Kota di Tangerang itu kan mengalami peningkatan di bawah kepemimpinan kader-kader Golkar," kata dia.
Lebih jauh dia berpesan, agar Tatu sebagai ketua terpilih DPD Golkar Banten, dapat menaikkan elektabilitas Partai Golkar sebesar 60 persen pada Pilkada serentak 2020. "Dengan syarat semua Calon Kepala Daerah di Banten berasal dari kader. Mau jadi bupati walikota maupun wakilnya, yang penting dari Golkar," kata dia.
Adapun Tatu menyampaikan, ia siap mematuhi seluruh keputusan DPP melalui ketua umumnya, yakni Airlangga Hartarto. "Saya dapat tugas di Banten, dari Pak Ketua Umum di empat daerah pada pilkada serentak harus menang semua. Mau posisi satu atau dua, yang penting kader Golkar. Saya pun siap untuk melakukannya dan menyusun startegi," kata Tatu.