Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta menerapkan pendaftaran pelatihan keterampilan secara daring berbasis nomor induk kependudukan untuk mencegah peserta ganda atau peserta yang mengikuti lebih dari satu pelatihan keterampilan dalam satu waktu.

“Sebelumnya, banyak temuan kasus ada warga yang mengikuti lebih dari satu pelatihan dalam tahun anggaran yang sama. Tentunya, kami tidak ingin hal seperti ini terulang supaya ada lebih banyak warga yang bisa menikmati kesempatan tersebut,” kata Kepala Bagian Pengendalian dan Pembangunan Kota Yogyakarta Wahyu Handoyo di Yogyakarta, Sabtu.

Oleh karena itu, katanya, pada tahun ini Pemerintah Kota Yogyakarta menerapkan sistem pendaftaran pelatihan keterampilan secara daring berbasis nomor induk kependudukan (NIK) sehingga tidak ada warga yang mengikuti lebih dari satu pelatihan keterampilan pada tahun yang sama.

Satu NIK hanya dapat digunakan untuk mendaftar di satu jenis pelatihan keterampilan.

“Jika digunakan untuk mendaftar di jenis pelatihan lain, maka akan otomatis ditolak oleh sistem,” katanya.

Melalui pendaftaran secara daring, Wahyu mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta akan memiliki basis data yang lebih baik mengenai realisasi pemberdayaan masyarakat karena warga yang mengikuti pelatihan bisa dipantau perkembangannya.

“Untuk sekarang, sistem ini baru berlaku untuk pelatihan. Ke depan, akan dikembangkan hal serupa misalnya untuk program pemberian bantuan kepada masyarakat, bahkan mengintegrasikan seluruh program pemberdayaan masyarakat ,” katanya.

Dengan demikian, lanjut Wahyu, Pemerintah Kota Yogyakarta akan memiliki data yang cukup lengkap untuk memantau perkembangan kesejahteraan masyarakat.

“Apakah setelah mereka mengikuti pelatihan atau memperoleh bantuan bisa meningkatkan taraf ekonomi atau tidak. Nanti akan terpantau,” katanya.

Pada Tahun Anggaran 2020, Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta menyelenggarakan 20 jenis pelatihan yang bisa diikuti warga Kota Yogyakarta dibuktikan dengan kepemilikan KTP. Pendaftaran harus dilakukan secara daring melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS), melalui menu pendaftaran pelatihan.

Pada pelatihan tahun ini, terdapat jenis pelatihan baru meskipun ada beberapa pelatihan keterampilan yang rutin digelar dari tahun ke tahun karena cukup diminati masyarakat, seperti menjahit, cake dan pastry, setir mobil, tata rias, membatik, dan satpam.

Pelatihan baru yang dibuka tahun ini, di antaranya gelato dan ice cream, bisnis MICE, dan EO, desain grafis for fashion, dan social media marketing.

Setiap jenis pelatihan dibuka untuk satu angkatan, rata-rata diikuti 20 peserta. Namun, ada beberapa jenis pelatihan yang dibuka untuk lebih dari satu angkatan, seperti sertir mobil untuk SIM A dibuka lima angkatan, cake dan pastry dua angkatan, dan barista dua angkatan.

Beberapa pelatihan bahkan dilanjutkan dengan program magang seperti cake dan pastry, barista, fotografi dan audiovisual, tata rias pengantin, tata rias paes ageng, menjahit mahir, batik kontemporer modern, desain grafis for fashion, dan airport operation officer.
 


Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024