Palembang (ANTARA) - Airnav memaksimalkan pengawasan keamanan penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang seiring meningkatnya intensitas kabut asap dua pekan terakhir.
General Manager Airnav Cabang Palembang, Ari Subandri, Senin, mengakui asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Sumsel telah berdampak terhadap pelayanan penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
"Asap berdampak pada jarak pandang saat pilot melakukan take off maupun landing, kami harus memberi informasi akurat terkait jarak pandang demi menjaga keselamatan para penumpang," ujar Ari Subandrio.
Menurut dia, saat ini penerbangan di Bandara SMB II aman untuk take off dan landing di atas pukul 08.00 WIB, sebab kabut asap baru mengurai saat matahari berangsur naik.
Akibatnya jadwal keberangkatan pesawat pada pagi hari tertunda karena pesawat yang akan mendarat harus berputar-putar (holding) dulu atau putar balik.
Seperti hari ini, kata dia, terdapat 14 penerbangan tertunda dan satu penerbangan internasional sempat putar balik akibat jarak pandang di Bandara SMB II terpantau di bawah ambang batas dengan rentang waktu cukup lama, yakni hingga pukul 09.30 WIB.
Terhadap kondisi kabut asap tersebut, Airnav Palembang telah mengeluarkan 22 Notice To Airmen (Notam) beberapa hari terakhir kepada maskapai. Notam berisi informasi pembaharuan kondisi landasan, termasuk probabilitas keamanannya.
"Notam bisa jadi panduan untuk maskapai, mereka yang akan memutuskan terhadap kondisi jarak pandang yang ada," jelasnya.
Indikator penerbangan yang aman mengharuskan jarak pandang minimal 800 meter baik untuk terbang maupun mendarat. Informasi jarak pandang tersebut diperoleh dari koordinasi dengan BMKG yang diteruskan ke maskapai.
"Jika jarak pandang sudah membaik maka kami informasikan langsung, tapi jika jarak turun lagi maka kami antisipasi, koordinasi menjadi mutlak agar keamanan navigasi tetap terjaga," tambah Ari.
Airnav Palembang sendiri mengawasi 120-130 pergerakan pesawat dengan 12.000 lebih pergerakan penumpang setiap hari di Bandara SMB II Palembang.
General Manager Airnav Cabang Palembang, Ari Subandri, Senin, mengakui asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Sumsel telah berdampak terhadap pelayanan penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
"Asap berdampak pada jarak pandang saat pilot melakukan take off maupun landing, kami harus memberi informasi akurat terkait jarak pandang demi menjaga keselamatan para penumpang," ujar Ari Subandrio.
Menurut dia, saat ini penerbangan di Bandara SMB II aman untuk take off dan landing di atas pukul 08.00 WIB, sebab kabut asap baru mengurai saat matahari berangsur naik.
Akibatnya jadwal keberangkatan pesawat pada pagi hari tertunda karena pesawat yang akan mendarat harus berputar-putar (holding) dulu atau putar balik.
Seperti hari ini, kata dia, terdapat 14 penerbangan tertunda dan satu penerbangan internasional sempat putar balik akibat jarak pandang di Bandara SMB II terpantau di bawah ambang batas dengan rentang waktu cukup lama, yakni hingga pukul 09.30 WIB.
Terhadap kondisi kabut asap tersebut, Airnav Palembang telah mengeluarkan 22 Notice To Airmen (Notam) beberapa hari terakhir kepada maskapai. Notam berisi informasi pembaharuan kondisi landasan, termasuk probabilitas keamanannya.
"Notam bisa jadi panduan untuk maskapai, mereka yang akan memutuskan terhadap kondisi jarak pandang yang ada," jelasnya.
Indikator penerbangan yang aman mengharuskan jarak pandang minimal 800 meter baik untuk terbang maupun mendarat. Informasi jarak pandang tersebut diperoleh dari koordinasi dengan BMKG yang diteruskan ke maskapai.
"Jika jarak pandang sudah membaik maka kami informasikan langsung, tapi jika jarak turun lagi maka kami antisipasi, koordinasi menjadi mutlak agar keamanan navigasi tetap terjaga," tambah Ari.
Airnav Palembang sendiri mengawasi 120-130 pergerakan pesawat dengan 12.000 lebih pergerakan penumpang setiap hari di Bandara SMB II Palembang.