Palembang (ANTARA) - Sumatera Selatan sejak akhir Agustus mendapat dukungan dari Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menerapkan teknologi modifikasi cuaca dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Upaya hujan buatan dengan melakukan penyemaian garam dapur atau Natrium Chlorida (NaCl) di awan berpotensi hujan telah dilakukan sejak 30 Agustus 2019," kata Koordinator Lapangan Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca Faisal Soenarto di Palembang, Senin.

Menurut dia, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sudah digunakan di daerah seperti Kabupaten Musi Banyuasin, Muaraenim, dan Banyuasin.

Dalam operasi itu, menurut dia, tim TMC didukung satu pesawat jenis CASA 212 dari Skadron Udara 4 TNI Angkatan Udara Lanud Abdul Racman Saleh, Malang.

Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Pol Condro Kirono ketika mengunjungi Posko Satgas Karhutla di Palembang menyatakan siap memfasilitasi tim TMC mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan.

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan sudah mencakup area seluas 2.000 hektare. Upaya penanggulangan kebakaran lahan sudah dilakukan di daerah-daerah rawan seperti Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasian, Musi Banyuasin, Muaraenim, Pali, Musirawas, dan Kabupaten Musirawas Utara.

Operasi TMC ditargetkan bisa membasahi lahan gambut yang kering dan rawan terbakar.

Pewarta : Yudi Abdullah
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024