Biak (ANTARA) - Tim Kementerian Perdagangan telah melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap penyediaan layanan kapal tol laut dengan rute Surabaya menuju pelabuhan Kabupaten Biak Numfor, Papua untuk mengantisipasi penyalahgunaan pengiriman barang yang bukan kebutuhan pokok strategis.
"Untuk saat ini layanan angkutan tol laut tujuan Biak belum dapat kepastian apakah bisa dioperasikan kembali atau tidak karena masih menanti hasil evaluasi tim Kemendag dan pihak terkait," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Biak Numfor Yubelius Usior di Biak, Kamis, menanggapi layanan angkutan tol laut tujuan pelabuhan setempat.
Ia mengakui dari hasil sementara temuan tim Kemendag Jakarta, layanan angkutan tol laut yang diprioritaskan mengangkut sembilan bahan pokok ke pelabuhan Biak, ada indikasi disalahgunakan untuk membawa barang kebutuhan lain di luar ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan indikasi temuan ketidaksesuaian barang yang dibawa dalam program layanan kapal tol laut itu, Disperindag Biak mendukung dilakukan evaluasi secara menyeluruh atas pelaksanaan program tersebut.
Hal itu, kata dia, agar kegiatan angkutan barang melalui subsidi negara tidak disalahgunakan oleh oknum pelaku usaha tertentu.
"Saya sudah mendapatkan laporan terkait dengan pelaksanaan evaluasi serta hasil temuan tim audit dari Kemendag terhadap jasa layanan angkutan tol laut rute Surabaya menuju pelabuhan Biak," kata Yubelius Usior.
Ia mengatakan selama masa evaluasi angkutan tol laut di Kabupaten Biak Numfor, maka jasa pengangkutan barang pengusaha di Biak mengalihkan kebutuhan kepada perusahaan pelayaran swasta jasa angkutan kontainer Temas, SPIL, dan SBN PT Pelni.
Pada Kamis, aktivitas pelayanan angkutan barang di pelabuhan Biak masih lancar dilayani perusahaan bongkar muat barang Temas, SPIL, dan SBN Pelni.
"Untuk saat ini layanan angkutan tol laut tujuan Biak belum dapat kepastian apakah bisa dioperasikan kembali atau tidak karena masih menanti hasil evaluasi tim Kemendag dan pihak terkait," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Biak Numfor Yubelius Usior di Biak, Kamis, menanggapi layanan angkutan tol laut tujuan pelabuhan setempat.
Ia mengakui dari hasil sementara temuan tim Kemendag Jakarta, layanan angkutan tol laut yang diprioritaskan mengangkut sembilan bahan pokok ke pelabuhan Biak, ada indikasi disalahgunakan untuk membawa barang kebutuhan lain di luar ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan indikasi temuan ketidaksesuaian barang yang dibawa dalam program layanan kapal tol laut itu, Disperindag Biak mendukung dilakukan evaluasi secara menyeluruh atas pelaksanaan program tersebut.
Hal itu, kata dia, agar kegiatan angkutan barang melalui subsidi negara tidak disalahgunakan oleh oknum pelaku usaha tertentu.
"Saya sudah mendapatkan laporan terkait dengan pelaksanaan evaluasi serta hasil temuan tim audit dari Kemendag terhadap jasa layanan angkutan tol laut rute Surabaya menuju pelabuhan Biak," kata Yubelius Usior.
Ia mengatakan selama masa evaluasi angkutan tol laut di Kabupaten Biak Numfor, maka jasa pengangkutan barang pengusaha di Biak mengalihkan kebutuhan kepada perusahaan pelayaran swasta jasa angkutan kontainer Temas, SPIL, dan SBN PT Pelni.
Pada Kamis, aktivitas pelayanan angkutan barang di pelabuhan Biak masih lancar dilayani perusahaan bongkar muat barang Temas, SPIL, dan SBN Pelni.