Medan (ANTARA) - Belum lengkap rasanya jika menyambut Hari Raya Idul Fitri tanpa mudik Lebaran. Untuk tahun ini, para pemudik terutama yang melintas di Sumatera Utara sudah bisa merasakan tersambungnya akses jalan yang nyaris tanpa putus
Apalagi pengguna jalan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) sudah dapat langsung masuk ke jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT). Animo masyarakat menjajal tol baru itu semakin besar, apalagi Tol Trans Sumatera di Sumut diklaim menawarkan mudik lancar.
Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi adalah jalan tol yang menghubungkan Medan, Tebing Tinggi serta Bandar Udara Internasional Kualanamu. Jalan tol sepanjang 61,80 kilometer ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans-Sumatera dan terhubung dengan Jalan Tol Belmera sepanjang 34 kilometer.
Kini para pemudik yang menggunakan bandara udara dan pelabuhan tidak perlu khawatir perjalanan akan menjadi terasa singkat menuju tujuan.
Dalam pembangunannya, jalan tol ini terbagi dalam dua seksi, yaitu Seksi I (Medan-Perbarakan-Kualanamu) sepanjang 17,80 km dan Seksi II (Perbarakan-Tebing Tinggi) sepanjang 44 km. Jalan tol ini memiliki 2x2 lajur pada tahap awal dan 2x3 lajur pada tahap akhir dengan kecepatan rencana 100 km/jam.
Peletakan batu pertama tanda dimulainya konstruksi dilaksanakan pada 23 September 2014. Seksi I dibangun pemerintah Indonesia sedangkan Seksi II dibangun Konsorsium BUMN yang terdiri dari Jasa Marga, Pembangunan Perumahan, Waskita Karya, dan Hutama Karya.
Ruas Parbarakan-Sei Rampah sepanjang 41,7 kilometer diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2017. Kemudian pada 11 Juni 2018, ruas Tanjung Morawa ke Kualanamu diresmikan pembukaannya oleh Gubernur Sumatra Utara, Tengku Erry Nuradi.
Terakhir, ruas Sei Rampah hingga Tebing Tinggi dibuka pada 25 Maret 2019 yang diresmikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.
Tol Kualanamu-Tebingtinggi dirancang sepanjang 61 kilometer yang terdiri beberapa seksi. Dengan beroperasinya ruas Kualanamu-Sei Rampah, waktu tempuh hanya 30 menit, sebelumnya 2 jam sampai 3 jam.
Jalan tol tebing Tinggi (Antara Sumut/Septianda)
Adapun lalu lintas rata-rata harian yang diharapkan sebanyak 20.000 sampai 25.000 kendaraan dengan usulan tarif Rp 950 per kilometer.
Rencananya, ruas tol Medan-Tebing Tinggi akan diteruskan supaya terhubung ke Pematangsiantar hingga Prapat di tepi Danau Toba.
Sementara di Jalan Tol Medan-Binjai, peresmian pembangunan jalan tol ini dilakukan pada 10 Oktober 2014 oleh Menko Perekonomian Chairul Tanjung, sedangkan peletakan batu pertama dilaksanakan Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2015. Pembangunan jalan tol ini direncanakan berlangsung 3 tahun.
Jalan tol Medan-Binjai siap dilalui dengan total keseluruhan sepanjang 13,2 km yang terdiri atas 2,7 km jalur fungsional di seksi 1 dari Helvetia sampai Marelan, dan 10,5 km jalur operasional pada seksi 2 Semayang ke Helvetia serta Seksi 3 Binjai ke Semayang.
Jalan tol Medan-Binjai secara resmi sudah membuka ruas gerbang tol seksi 1 Marelan-Helvetia yang diharapkan mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2019 mendatang.
Jalur fungsional baru ini dapat menjadi alternatif pemudik baik dari Medan-Aceh maupun sebaliknya serta menyambung ruas tol yang telah beroperasi sebelumnya.
Namun saat ini masih ada masalah di jalan tol Medan-Binjai yaitu soal pembebasan lahan di ujung pintu tol seksi I B Helvetia-Tanjung Mulia sepanjang 800 meter sehingga belum sepenuhnya terkonektivitas dengan ruas jalan tol Belmera dan MKTT.
Semoga masalah ini cepat terselesaikan agar semuanya dapat dilalui pengguna jalan tol tanpa hambatan.
Tujuan wisata dan kuliner
PT Hutama Karya selaku operator Jalan Tol Medan-Binjai membuat program mudik aman dan asyik dengan menawarkan berbagai tempat tujuan wisata dan kuliner yang bisa dinikmati para pemudik yang melintas di wilayah jalan tol Medan, Deliserdang hingga Binjai.
Tempat wisata dan lokasi kuliner khas daerah tahun ini dijadikan daya tarik bagi para pemudik yang melintasi beberapa kota dengan membantu mendorong perekonomian wilayah kota yang dilalui.
Tujuan lain juga membuat pemudik tidak jenuh melakukan perjalanan mudik melintasi berbagai kota sebelum tiba di kampung halamannya.
Hadirnya informasi tujuan wisata di sepanjang jalur mudik juga sebagai langkah mengantisipasi lonjakan para pemudik yang memadati area peristirahat yang terdapat di sepanjang tol.
Dengan adanya destinasi wisata lain akan membuat banyak pemudik tak mengandalkan tempat istirahat yang berada di dalam tol, namun bisa juga beristirahat dengan mengunjungi tempat destinasi wisata yang tersebar di beberapa kota di sepanjang jalur mudik.
Sumatera Utara khususnya di daerah sekitar Jalan tol Medan-Binjai memiliki sejumlah daerah wisata dan terkenal dengan kulinernya. Seperti di Binjai ada wisata Arung Jeram di Sungai Bingei dan diTangkahan Kabupaten Langkat.
Sedangkan kuliner di kota Binjai ada Kampung Kuliner, Pondok Surya, Pondok Jati Resto dan Pondok Jati Resto yang menyajikan sejumlah makanan dengan pilihan selera berbeda.
Di Deliserdang ada Warung Belut Mbak Sherly dan di Kota Medan ada rumah makan Keraton, Lembur Kuring, Bakso Mataram Pondok Madukoro dan Rumah Makan Srikandi.
Kepala Cabang Jalan Tol Ruas Medan-Binjai Indrajana mengatakan melalui program ini pihaknya dapat memberikan rasa aman dan merasa asyik bagi pemudik saat melintasi jalan tol Medan-Binjai.
"Selain petunjuk peta, disini juga ada tujuan wisata maupun tempat kuliner yang bisa dikunjungi saat sebelum masuk dan sesudah keluar tol," katanya.
Hutama Karya juga menyiapkan sejumlah fasilitas lainnya seperti tempat peristirahatan, keamanan CCTV, Tim Resque, Armada Siaga dan Layanan Top Up atau pengisian saldo E-Toll serta call center 24 jam 061-88742996 dan 082369776977.
Selain jarak tempuh dan waktu yang semakin efisien pemudik dapat menikmati sendiri infrastruktur tol dan tercepat pembangunannya di Indonesia.*
Apalagi pengguna jalan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) sudah dapat langsung masuk ke jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT). Animo masyarakat menjajal tol baru itu semakin besar, apalagi Tol Trans Sumatera di Sumut diklaim menawarkan mudik lancar.
Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi adalah jalan tol yang menghubungkan Medan, Tebing Tinggi serta Bandar Udara Internasional Kualanamu. Jalan tol sepanjang 61,80 kilometer ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans-Sumatera dan terhubung dengan Jalan Tol Belmera sepanjang 34 kilometer.
Kini para pemudik yang menggunakan bandara udara dan pelabuhan tidak perlu khawatir perjalanan akan menjadi terasa singkat menuju tujuan.
Dalam pembangunannya, jalan tol ini terbagi dalam dua seksi, yaitu Seksi I (Medan-Perbarakan-Kualanamu) sepanjang 17,80 km dan Seksi II (Perbarakan-Tebing Tinggi) sepanjang 44 km. Jalan tol ini memiliki 2x2 lajur pada tahap awal dan 2x3 lajur pada tahap akhir dengan kecepatan rencana 100 km/jam.
Peletakan batu pertama tanda dimulainya konstruksi dilaksanakan pada 23 September 2014. Seksi I dibangun pemerintah Indonesia sedangkan Seksi II dibangun Konsorsium BUMN yang terdiri dari Jasa Marga, Pembangunan Perumahan, Waskita Karya, dan Hutama Karya.
Ruas Parbarakan-Sei Rampah sepanjang 41,7 kilometer diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2017. Kemudian pada 11 Juni 2018, ruas Tanjung Morawa ke Kualanamu diresmikan pembukaannya oleh Gubernur Sumatra Utara, Tengku Erry Nuradi.
Terakhir, ruas Sei Rampah hingga Tebing Tinggi dibuka pada 25 Maret 2019 yang diresmikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.
Tol Kualanamu-Tebingtinggi dirancang sepanjang 61 kilometer yang terdiri beberapa seksi. Dengan beroperasinya ruas Kualanamu-Sei Rampah, waktu tempuh hanya 30 menit, sebelumnya 2 jam sampai 3 jam.
Adapun lalu lintas rata-rata harian yang diharapkan sebanyak 20.000 sampai 25.000 kendaraan dengan usulan tarif Rp 950 per kilometer.
Rencananya, ruas tol Medan-Tebing Tinggi akan diteruskan supaya terhubung ke Pematangsiantar hingga Prapat di tepi Danau Toba.
Sementara di Jalan Tol Medan-Binjai, peresmian pembangunan jalan tol ini dilakukan pada 10 Oktober 2014 oleh Menko Perekonomian Chairul Tanjung, sedangkan peletakan batu pertama dilaksanakan Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2015. Pembangunan jalan tol ini direncanakan berlangsung 3 tahun.
Jalan tol Medan-Binjai siap dilalui dengan total keseluruhan sepanjang 13,2 km yang terdiri atas 2,7 km jalur fungsional di seksi 1 dari Helvetia sampai Marelan, dan 10,5 km jalur operasional pada seksi 2 Semayang ke Helvetia serta Seksi 3 Binjai ke Semayang.
Jalan tol Medan-Binjai secara resmi sudah membuka ruas gerbang tol seksi 1 Marelan-Helvetia yang diharapkan mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2019 mendatang.
Jalur fungsional baru ini dapat menjadi alternatif pemudik baik dari Medan-Aceh maupun sebaliknya serta menyambung ruas tol yang telah beroperasi sebelumnya.
Namun saat ini masih ada masalah di jalan tol Medan-Binjai yaitu soal pembebasan lahan di ujung pintu tol seksi I B Helvetia-Tanjung Mulia sepanjang 800 meter sehingga belum sepenuhnya terkonektivitas dengan ruas jalan tol Belmera dan MKTT.
Semoga masalah ini cepat terselesaikan agar semuanya dapat dilalui pengguna jalan tol tanpa hambatan.
Tujuan wisata dan kuliner
PT Hutama Karya selaku operator Jalan Tol Medan-Binjai membuat program mudik aman dan asyik dengan menawarkan berbagai tempat tujuan wisata dan kuliner yang bisa dinikmati para pemudik yang melintas di wilayah jalan tol Medan, Deliserdang hingga Binjai.
Tempat wisata dan lokasi kuliner khas daerah tahun ini dijadikan daya tarik bagi para pemudik yang melintasi beberapa kota dengan membantu mendorong perekonomian wilayah kota yang dilalui.
Tujuan lain juga membuat pemudik tidak jenuh melakukan perjalanan mudik melintasi berbagai kota sebelum tiba di kampung halamannya.
Hadirnya informasi tujuan wisata di sepanjang jalur mudik juga sebagai langkah mengantisipasi lonjakan para pemudik yang memadati area peristirahat yang terdapat di sepanjang tol.
Dengan adanya destinasi wisata lain akan membuat banyak pemudik tak mengandalkan tempat istirahat yang berada di dalam tol, namun bisa juga beristirahat dengan mengunjungi tempat destinasi wisata yang tersebar di beberapa kota di sepanjang jalur mudik.
Sumatera Utara khususnya di daerah sekitar Jalan tol Medan-Binjai memiliki sejumlah daerah wisata dan terkenal dengan kulinernya. Seperti di Binjai ada wisata Arung Jeram di Sungai Bingei dan diTangkahan Kabupaten Langkat.
Sedangkan kuliner di kota Binjai ada Kampung Kuliner, Pondok Surya, Pondok Jati Resto dan Pondok Jati Resto yang menyajikan sejumlah makanan dengan pilihan selera berbeda.
Di Deliserdang ada Warung Belut Mbak Sherly dan di Kota Medan ada rumah makan Keraton, Lembur Kuring, Bakso Mataram Pondok Madukoro dan Rumah Makan Srikandi.
Kepala Cabang Jalan Tol Ruas Medan-Binjai Indrajana mengatakan melalui program ini pihaknya dapat memberikan rasa aman dan merasa asyik bagi pemudik saat melintasi jalan tol Medan-Binjai.
"Selain petunjuk peta, disini juga ada tujuan wisata maupun tempat kuliner yang bisa dikunjungi saat sebelum masuk dan sesudah keluar tol," katanya.
Hutama Karya juga menyiapkan sejumlah fasilitas lainnya seperti tempat peristirahatan, keamanan CCTV, Tim Resque, Armada Siaga dan Layanan Top Up atau pengisian saldo E-Toll serta call center 24 jam 061-88742996 dan 082369776977.
Selain jarak tempuh dan waktu yang semakin efisien pemudik dapat menikmati sendiri infrastruktur tol dan tercepat pembangunannya di Indonesia.*