Palembang (ANTARA) - Wakil Bupati Banyuasin Slamet Somosentono menemukan makanan untuk berbuka yang menggunakan pewarna dari tekstil saat mengunjungi pasar tradisional Pasar Kota Pangkalaian Balai, Kamis (16/5).

“Ini ada makanan yang menggunakan pewarna tekstik, jelas ini sangat berbahaya untuk kesehatan. Saya minta instansi terkait untuk bergerak untuk melindungi masyarakat dari makanan berbahaya,” kata Slamet.

Ia mengatakan instansi terkait harus menindaklanjutinya, seperti menggali informasi mengenai siapa yang menjadi produsen makanan tersebut sehingga masuk ke pasar tradisional melalui pedagang-pedagan di pasar.

“Selain tindakan tegas, masyarakat perlu diedukasi untuk menghindari makanan seperti ini. Dari warna bisa dilihat, bahwa yang memakai pewarna buatan itu warnanya lebih jreng jika dibandingkan pewarna alami,” kata dia.

Pada sidak yang didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Banyuasin, Kepala Diskoperindag Banyuasin, Kasat Pol-PP Banyuasin, serta intansi terkait ini, juga dilakukan pantauan terhadap produk mie dan tahu.

Kedua bahan makanan ini kerap dijumpai menggunakan bahan pengawet formalin. “Mie dan tahu ini umumnya dipasok dari Palembang, sejauh ini belum ditemukan formalin. Tapi masyarakat tetap harus waspada,” kata dia.


Pewarta : -
Editor : Dolly Rosana
Copyright © ANTARA 2024