“Kami siap mewujudkan komitmen yang sudah dibuat oleh Menteri Perhubungan untuk mengembangkan Bandara Fatmawati,” kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin di Bengkulu, Minggu.
Saat kunjungan kerja di Bandara Fatmawati Bengkulu, Awaludin mengatakan,pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno akan menunjang pengembangan aksesbilitas dan konektivitas Provinsi Bengkulu.
Menurut dia, laju pergerakan penumpang di Bandara Fatmawati Soekarno mencapai 1.068.450 penumpang pada 2018 atau telah melebihi kapasitas terminal eksisting yang hanya 500 ribu penumpang per tahun.
Selaln itu, pergerakan pesawat mencapai 9.751 pesawat per tahun dan pergerakan kargo sebanyak 4.132 ton yang menunjukkan prospek yang cukup baik.
Untuk menunjang sejumlah pengembangan tersebut, bandara membutuhkan tambahan lahan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas bandara dengan memperluas lahan dari sebelumnya 197 hektare menjadi 265 hektare.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan Bengkulu merupakan daerah strategis di sisi barat Samudra Hindia sehingga pengembangan dan peningkatan bandara menjadi sangat penting.
“Percepatan pengoperasian bandara secara otomatis akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi regional sekaligus akan berdampak dalam pengendalian inflasi khususnya di Provinsi Bengkulu,” kata Rohidin.
Ia mengungkapkan bahwa Bandara harus segera dikembangkan dan dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) agar Bandara Fatmawati Soekarno berkembang dengan baik, sehingga bandara dapat memberikan kontribusi yang besar pada perkembangan perekonomian Bengkulu.
PT Angkasa Pura siapkan Rp434 miliar kembangkan Bandara Fatmawati
Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu. (ANTARA)
Bengkulu (ANTARA) - PT Angkasa Pura II (Persero) mengucurkan dana Rp434 miliar untuk proyek Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu guna pengembangan fasilitas terminal, memperpanjang landasan pacu pesawat, serta perluasan apron pesawat yang saat ini hanya dapat mengakomodir enam “parking stand”.