Palembang (ANTARA News Sumsel) - Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan sebagai koordinator Tim Pengendali Inflasi Daerah fokus menjaga inflasi tetap rendah menjelang Ramadhan hingga Lebaran.

Deputi Direktur Bank Indonesia Hari Widodo di Palembang, Jumat, mengatakan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumsel berupaya menekan inflasi di kisaran rendah seperti yang dapat dicapai tahun lalu yakni hanya 0,86 persen.

"Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri biasanya akan terjadi lonjakan permintaan yang cukup signifikan terhadap bahan pangan dan tentunya akan berpengaruh inflasi suatu daerah. Tapi BI Sumsel optimistis dapat mengendalikannya karena dalam tiga tahun terakhir selalu rendah," kata dia.

Ia mengatakan pada tahun 2017, inflasi di Sumsel relatif terkendali bahkan jika dirata-ratakan dalam tiga tahun terakhir hanya 1,06 persen.

Harga bahan pangan ini terkendali berkat kerja sama antara instansi terkait yang mengedepankan langkah antisipasi.

"Sejak 2017 semuanya turun ke lapangan, mulai dari Kementrian Perdagangan hingga pemerintah daerah sehingga harga kebutuhan pokok jadi lebih terkendali," kata dia.

Berdasarkan pemantauan Inspektur Jenderal Perdagangan Kementerian Perdagangan Srie Agustina di Palembang pada pekan lalu diketahui harga sejumlah kebutuhan pokok masih stabil, hanya ayam potong dan cabai yang mengalami kenaikkan.

Srie juga mengunjungi gudang Bulog untuk memastikan ketersediaan beras, distributor kebutuhan pokok, dan memantau harga di pasar tradisional hingga pasar modern Transmart Carrefour.

Terkait kenaikan harga ini, Hari Widodo mengatakan bahwa hal ini tidak lepas dari perilaku masyarakat menjelang hari besar. Oleh karena itu, BI gencar menyosialisasikan gerakan bijak dalam berbelanja yakni membeli berbagai barang pokok untuk Ramadhan dan Hari Raya sesuai dengan kebutuhan.

"Beli saja sesuai kebutuhan harian. Jangan membeli terlalu banyak karena reaksi inilah yang justru menjadi penyebab kenaikan harga," kata Rudi.

Ia mengatakan, setiap Ramadhan selalu terjadi kenaikan harga yang sebagian besar dipengaruhi oleh faktor psikologis. Ada suatu kenyakinan (ekspektasi) bahwa harga pasti naik sehingga sebagai pihak merespon dengan cara membeli dalam jumlah banyak di saat harga masih rendah.

Akibatnya, setiap tahun selalu ada kenaikan harga yang tentunya menyulitkan masyarakat sendiri.

Bank Indonesia selaku koordinator Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Pemerintah Provinsi, bekerja sama dengan instansi terkait berupaya menjaga kestabilan harga, terutama dalam mengelola ekspektasi masyarakat tehadap harga.

Pewarta : Dolly Rosana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024