Bukittinggi (ANTARA Sumsel) - Pebalap asal Malaysia, Mohd Shahrul Mat Amin merebut juara etape terakhir Tour de Singkarak (TdS) 2017 dari Pasaman menuju Bukittinggi, Sumatera Barat, Minggu meski kemenangannya sempat mendapatkan protes dari rival.
Andalah Terengganu Cycling Team, merebut kemenangan setelah menang adu sprint dengan pebalap di rombongan terdepan dan pebalap yang sempat memrotes kemenangan pebalap asal Malaysia itu adalah Soufiane Sahbaoui dari VIB Bike Bahrain.
Namun, setelah melihat bukti baik dari kamera "timing system" maupun dari media yang merekam secara langsung proses finis, pihak 'commissaire' memutuskan jika finis tidak ada masalah dan memastikan Mohd Sharul Mat Amin menjadi juara dengan catatan waktu 02:58:14.
Soufiane Sahbaoui akhirnya harus puas diposisi dua dan untuk posisi tiga direbut oleh Muhsin Al Redha Misbah dari Sapura Pro Cycling Team dengan catatan waktu yang sama dengan sang pemenang.
Etape terakhir kejuaraan yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata berbeda dengan etape sebelumnya karena sebelumnya finis terlebih dahulu memutari Kota Bukittingi sebanyak lima kali. Dengan demikian masyaraKAt menikmati betul jalannya balapan.
Selama mengelilingi Kota Bukittinggi, semua pebalap juga dihadapkan dengan hujan yang cukup deras. Meski demikian, hujan tidak memengaruhi jalannya perlombaan. Bahkan, masyarakat yang berada disepanjang jalan yang dilalui tetap setia dan tidak meninggalkan lokasi.
Pada etape sembilan ini pebalap Indonesia yang masuk sepuluh besar adalah Bambang Suryadi dari BRCC Banyuwangi. Sementara itu pebalap Indonesia tercepat (red white jersey) Jamal Hibatulloh dari KFC Cycling Indonesia hanya finis diurutan 16.
Para pemegang jersey pada etape sembilan ini hanya bermain aman. Hal ini untuk mempertahankan posisi yang ada yaitu yellow jersey dan polkadot jersey dipegang oleh Khalil Khorshid dari Tabriz Shahrdary Iran dan green jersey dipegang Robert Muller dari Embrace The World Cycling Jerman.
Andalah Terengganu Cycling Team, merebut kemenangan setelah menang adu sprint dengan pebalap di rombongan terdepan dan pebalap yang sempat memrotes kemenangan pebalap asal Malaysia itu adalah Soufiane Sahbaoui dari VIB Bike Bahrain.
Namun, setelah melihat bukti baik dari kamera "timing system" maupun dari media yang merekam secara langsung proses finis, pihak 'commissaire' memutuskan jika finis tidak ada masalah dan memastikan Mohd Sharul Mat Amin menjadi juara dengan catatan waktu 02:58:14.
Soufiane Sahbaoui akhirnya harus puas diposisi dua dan untuk posisi tiga direbut oleh Muhsin Al Redha Misbah dari Sapura Pro Cycling Team dengan catatan waktu yang sama dengan sang pemenang.
Etape terakhir kejuaraan yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata berbeda dengan etape sebelumnya karena sebelumnya finis terlebih dahulu memutari Kota Bukittingi sebanyak lima kali. Dengan demikian masyaraKAt menikmati betul jalannya balapan.
Selama mengelilingi Kota Bukittinggi, semua pebalap juga dihadapkan dengan hujan yang cukup deras. Meski demikian, hujan tidak memengaruhi jalannya perlombaan. Bahkan, masyarakat yang berada disepanjang jalan yang dilalui tetap setia dan tidak meninggalkan lokasi.
Pada etape sembilan ini pebalap Indonesia yang masuk sepuluh besar adalah Bambang Suryadi dari BRCC Banyuwangi. Sementara itu pebalap Indonesia tercepat (red white jersey) Jamal Hibatulloh dari KFC Cycling Indonesia hanya finis diurutan 16.
Para pemegang jersey pada etape sembilan ini hanya bermain aman. Hal ini untuk mempertahankan posisi yang ada yaitu yellow jersey dan polkadot jersey dipegang oleh Khalil Khorshid dari Tabriz Shahrdary Iran dan green jersey dipegang Robert Muller dari Embrace The World Cycling Jerman.