Palembang  (ANTARA Sumsel) - Produk kuliner khas daerah mendominasi pengiriman paket PT Pos Indonesia asal Sumatera Selatan ke sejumlah daerah di Indonesia

Manajer Ritel dan Properti PT Pos Indonesia Regional Sumatera Selatan Rodi Irawan di Palembang, Rabu, pertumbuhan pesat ini karena didorong maraknya penjualan pempek secara daring.

"Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak bermunculan UMKM pempek yang memasarkan produknya secara online. Lantaran itu aktifitas pengiriman barang di PT Pos turut terdongkrak," kata Rodi.

Ia mengatakan sejak 2012 terjadi tren positif untuk pengiriman paket pos sejalan dengan tumbuh pesatnya transaksi berbelanja online.

Jika sebelumnya, pemasukan PT Pos didominasi oleh sektor jasa keuangan selain pengiriman surat, tapi sejak 2012 tren beralih ke pengiriman paket dengan perbandingan nyaris 50:50.

"Pada 2016, PT Pos Indonesia regional Sumsel mencatat perbandingan 54:46 untuk pengiriman paket dan jasa keuangan. Rasanya benar yang dikatakan Gubernur Sumsel (Alex Noerdin) bahwa dari 6 ton pempek yang dikirim ke luar kota, terdapat 2,5 ton yang dikirim melalui paket pos," kata dia.

Bisnis pempek online PT Pos Indonesia bertumbuh pesat hingga tiga kali lipat sejak mulai diluncurkan pada 2012 yakni dari 1-2 ton per bulan menjadi 7-8 ton per bulan pada 2016.

Pempek yang dijual dalam layanan dari PT Pos berharga beragam, mulai dari kualitas sedang hingga kualitas tinggi yakni berkisar Rp180 ribu per kg hingga Rp450 ribu per kg dari merek ternama hingga pempek yang diproduksi industri rumah tangga di kawasan Sayangan.

Pemesanan pempek secara online itu dapat dilakukan dengan melalui kantor pos dalam layanan pemesanan pempek secara online dengan diawali membuka http://www.galeripos.com/.

Pesanan akan tiba dalam satu hari jika pengiriman menggunakan jasa layanan Pos Express.

Untuk menjamin daya tahan kuliner ini, PT Pos menggunakan teknologi kedap udara dalam proses pengemasan.

Pewarta : Dolly Rosana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024