Pekanbaru (ANTARA Sumsel) - Kondisi Saruli, korban amukan berung liar, kini mulai membaik setelah menjalani operasi terpadu selama enam jam di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, Rabu.
Direktur RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly Husnedi mengatakan pasien tersebut usai menjalani operasi dari pukul 10.00 sampai 16.00 WIB. Selanjutnya, korban berusia 60 tahun itu dirawat di ruangan Intensif Care Unit (ICU) untuk proses penyembuhan.
"Secara umum kondisinya positif dan mulai membaik. Karena masih di ICU, akses pengunjung sangat kami batasi," ujarnya.
Nuzelly menambahkan pasien mengalami cukup banyak luka robek, mungkin bekas cakaran seperti kena benda tajam disertai beberapa patah tulang kepala dan rahang.
Sebagai Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) operasi selama enam jam tersebut adalah dr.Welly Zulfikar,SpB.(K)KL.
Warga Desa Teluk Paman, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau ini juga ditangani oleh dokter spesialis bedah syaraf, spesialis mata dan spesialis anestesi.
Sebelum pelaksanaan operasi pasien juga diperiksa bersama dokter spesialis bedah vaskuler dan bedah plastik.
Nuzelly menambahkan tim dokter ahli tersebut dilibatkan untuk mengatasi luka cukup parah di bagian kepala, mata, leher dan wajah pasien.
Sebelum operasi terpadu ini, tim medis RSUD Arifin Achmad juga sudah memberi pengobatan untuk penanganan kondisi emergensi di Instalasi Gawat Darurat seperti mengatasi perdarahan, luka luka dan memperbaiki keadaan umum pasien untuk persiapan pelaksanaan operasi.
Kondisi terakhir pasien malam ini kesadaran mulai pulih tapi masih ada sisa efek pembiusannya.
Sebelumnya, Saruli dan istrinya yang bernama Buni, menjadi korban serangan beruang liar pada Selasa (3/10). Keduanya diserang saat menderes karet dikebun mereka di Desa Teluk Paman Kabupaten Kampar. Akibat serangan itu, Buni meninggal dunia.
Direktur RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly Husnedi mengatakan pasien tersebut usai menjalani operasi dari pukul 10.00 sampai 16.00 WIB. Selanjutnya, korban berusia 60 tahun itu dirawat di ruangan Intensif Care Unit (ICU) untuk proses penyembuhan.
"Secara umum kondisinya positif dan mulai membaik. Karena masih di ICU, akses pengunjung sangat kami batasi," ujarnya.
Nuzelly menambahkan pasien mengalami cukup banyak luka robek, mungkin bekas cakaran seperti kena benda tajam disertai beberapa patah tulang kepala dan rahang.
Sebagai Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) operasi selama enam jam tersebut adalah dr.Welly Zulfikar,SpB.(K)KL.
Warga Desa Teluk Paman, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau ini juga ditangani oleh dokter spesialis bedah syaraf, spesialis mata dan spesialis anestesi.
Sebelum pelaksanaan operasi pasien juga diperiksa bersama dokter spesialis bedah vaskuler dan bedah plastik.
Nuzelly menambahkan tim dokter ahli tersebut dilibatkan untuk mengatasi luka cukup parah di bagian kepala, mata, leher dan wajah pasien.
Sebelum operasi terpadu ini, tim medis RSUD Arifin Achmad juga sudah memberi pengobatan untuk penanganan kondisi emergensi di Instalasi Gawat Darurat seperti mengatasi perdarahan, luka luka dan memperbaiki keadaan umum pasien untuk persiapan pelaksanaan operasi.
Kondisi terakhir pasien malam ini kesadaran mulai pulih tapi masih ada sisa efek pembiusannya.
Sebelumnya, Saruli dan istrinya yang bernama Buni, menjadi korban serangan beruang liar pada Selasa (3/10). Keduanya diserang saat menderes karet dikebun mereka di Desa Teluk Paman Kabupaten Kampar. Akibat serangan itu, Buni meninggal dunia.