Jakarta (Antarasumsel.com) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan akan membuat soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) susulan untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih sederhana dibandingkan sebelumnya.
"Soal untuk UNBK SMK susulan akan dibuat lebih sederhana dibandingkan sebelumnya, sehingga lebih mudah diakses dan diunduh," ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemdikbud, Nizam, di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan pada pelaksanaan UNBK SMK hari terakhir dengan mata pelajaran teori kejuruan mengalami berbagai kendala seperti soal tidak bisa diakses hingga kesulitan mengunduh soal.
Nizam mengatakan hal ini dikarenakan pada saat UN SMK hari terakhir itu, terdapat 169 jurusan kejuruan yang ditawarkan dengan dua macam kurikulum (2006 dan 2013), atau total ada 338 macam ujian.
"Beberapa diantara mata pelajaran itu soalnya lebih kompleks, pakai animasi, video, dan sebagainya. Nah ada sekolah - sekolah yang perangkat lunak dan kerasnya tidak dapat menjalankan soal - soal semacam itu," kata dia.
Solusinya, siswa SMK yang mengalami kendala teknis itu akan mengikuti UN susulan untuk tingkat SMK pada Mei.
Nizam yakin, persoalan serupa tidak akan menimpa siswa SMA yang baru akan melaksanakan UN pada Senin (10/4).
"Soal untuk tingkat SMA lebih umum dan tidak ada video animasi. Sehingga diharapkan tidak mengalami masalah seperti itu lagi," tukas Guru Besar Universitas Gadjah Mada itu.
"Soal untuk UNBK SMK susulan akan dibuat lebih sederhana dibandingkan sebelumnya, sehingga lebih mudah diakses dan diunduh," ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemdikbud, Nizam, di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan pada pelaksanaan UNBK SMK hari terakhir dengan mata pelajaran teori kejuruan mengalami berbagai kendala seperti soal tidak bisa diakses hingga kesulitan mengunduh soal.
Nizam mengatakan hal ini dikarenakan pada saat UN SMK hari terakhir itu, terdapat 169 jurusan kejuruan yang ditawarkan dengan dua macam kurikulum (2006 dan 2013), atau total ada 338 macam ujian.
"Beberapa diantara mata pelajaran itu soalnya lebih kompleks, pakai animasi, video, dan sebagainya. Nah ada sekolah - sekolah yang perangkat lunak dan kerasnya tidak dapat menjalankan soal - soal semacam itu," kata dia.
Solusinya, siswa SMK yang mengalami kendala teknis itu akan mengikuti UN susulan untuk tingkat SMK pada Mei.
Nizam yakin, persoalan serupa tidak akan menimpa siswa SMA yang baru akan melaksanakan UN pada Senin (10/4).
"Soal untuk tingkat SMA lebih umum dan tidak ada video animasi. Sehingga diharapkan tidak mengalami masalah seperti itu lagi," tukas Guru Besar Universitas Gadjah Mada itu.