Koba (Antarasumsel.com) - Wakil Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ibnu Saleh menyatakan pembinaan mental para pegawai kontrak di pemerintahan daerah setempat harus ditingkatkan untuk menghindari perbuatan melanggar hukum.
"Ke depan tenaga kontrak atau pegawai honorer di daerah ini harus benar-benar diperhatikan mentalnya untuk menjamin mereka tidak terlibat masalah hukum," ujarnya di Koba, Sabtu.
Ibnu Saleh mengatakan itu terkait baru-baru ini adanya dua pegawai kontrak di Pemkab Bangka Tengah yang terlibat menggunakan narkoba dan itu terjadi dalam rentang waktu dua minggu.
"Ini yang salah adalah mental pegawai kontrak tersebut, maka ini tugas pemerintah daerah untuk terus melakukan pembinaan sehingga kami tidak lagi mendapatkan kabar adanya pegawai kontrak yang terlibat narkoba," ujarnya.
Ibnu menegaskan, para pegawai yang terlibat narkoba apalagi itu sudah dilakukan berulang-ulang maka sebaik diberhentikan saja karena dapat merusak citra lembaga pemerintahan.
"Narkoba itu bisnis jaringan yang melibatkan banyak orang, maka kalau ada pegawai yang kedapatan memakai narkoba tentu mereka berada dalam jaringan narkoba," ujarnya.
Sementara itu Wakapolres Bangka Tengah, Kompol Sigit mengatakan Bangka Tengah sebetulnya sudah harus mewaspadai peredaran narkoba karena dalam beberapa bulan ini sudah terungkap sejumlah kasus.
"Itu membuktikan bahwa kasus narkoba masih ditemukan di daerah ini dan pelakukannya dari berbagai kalangan, namun kami lebih fokus kepada para pelajar yang merupakan generasi muda penerus pembangunan daerah," ujarnya.
"Ke depan tenaga kontrak atau pegawai honorer di daerah ini harus benar-benar diperhatikan mentalnya untuk menjamin mereka tidak terlibat masalah hukum," ujarnya di Koba, Sabtu.
Ibnu Saleh mengatakan itu terkait baru-baru ini adanya dua pegawai kontrak di Pemkab Bangka Tengah yang terlibat menggunakan narkoba dan itu terjadi dalam rentang waktu dua minggu.
"Ini yang salah adalah mental pegawai kontrak tersebut, maka ini tugas pemerintah daerah untuk terus melakukan pembinaan sehingga kami tidak lagi mendapatkan kabar adanya pegawai kontrak yang terlibat narkoba," ujarnya.
Ibnu menegaskan, para pegawai yang terlibat narkoba apalagi itu sudah dilakukan berulang-ulang maka sebaik diberhentikan saja karena dapat merusak citra lembaga pemerintahan.
"Narkoba itu bisnis jaringan yang melibatkan banyak orang, maka kalau ada pegawai yang kedapatan memakai narkoba tentu mereka berada dalam jaringan narkoba," ujarnya.
Sementara itu Wakapolres Bangka Tengah, Kompol Sigit mengatakan Bangka Tengah sebetulnya sudah harus mewaspadai peredaran narkoba karena dalam beberapa bulan ini sudah terungkap sejumlah kasus.
"Itu membuktikan bahwa kasus narkoba masih ditemukan di daerah ini dan pelakukannya dari berbagai kalangan, namun kami lebih fokus kepada para pelajar yang merupakan generasi muda penerus pembangunan daerah," ujarnya.