Banyuasin (Antarasumsel.com) - Keahlian warga Desa Kenten Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan  dalam merajut atap daun nipah tidak bisa diragukan lagi, keahlian ini didapat dari turun temurun warisan keluarga dan tetap terjaga hingga kini.

"Daun nipah basah yang dipakai sebagai bahan utama pembuat atap meski terlihat sederhana, namun memiliki ketahanan luar biasa, jika dijadikan atap rumah. Selain menciptakan rasa sejuk, jika atap nipah terkena siraman air hujan tidak menimbulkan suara," kata Ina salah satu perajut atap nipah di Desa Kenten, Selasa.

Menurut dia, bahan daun nipah dipesan dari para pemasok yang mengirimnya melalui perahu dari wilayah Sungsang diambil dari wilayah pinggiran perairan sungai.Sementara, setiap ikat daun nipah basah yang dijual ke perajut atap dihargai Rp6.000, sementara pemasok daun nipah terkadang harus membeli dari pemilik kebun.

"Untuk pesanan atap yang sering mengorder kebanyakan para pemilik rumah makan masih menggunakan nipah untuk atap gazebo atau pondok-pondokan," katanya.

Ditambahkan Jumsia, seiring kemajuan jaman, atap nipah tidak lagi digunakan untuk atap rumah, karena telah banyak pilihan seperti genting dan atap rangka baja yang lebih awet dan tahan lama.

Sementara. harga jual atap nipah yang telah selesai dianyam  Rp1.500/unit dan biasanya dipesan pelanggan, baru dibuat, katanya.

Pewarta : Banu S
Editor : M. Suparni
Copyright © ANTARA 2025