London (Antarasumsel.com) - KBRI Norwegia bersama Pemda Sumatera Barat dengan tim kuliner Pemprov Sumbar dipimpin langsung juru masak Iswarni dari Kabupaten Padang Pariaman yang merupakan pemilik restauran Inyak di Padang mempromosikan kuliner Minangkabau di Oslo.
Selain promosi kuliner juga digelar Tari Pasambahan membuka gathering yang dibalut dengan tema: West Sumatera - Cultural Performances and Culinary di Wisma Duta Indonesia, Oslo, Norwegia, demikian Pensosbud KBRI Oslo, Dilla Trianti kepada Antara London, Rabu.
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, memboyong seluruh anggota tim misi investasi dan budaya Sumatera Barat ke Wisma Duta, sehari setelah pelaksanaan pameran Reiselivsmessen di Oslo.
Acara dikemas secara khusus dengan mengundang tamu-tamu yang berhubungan erat dengan dunia kuliner dan pariwisata serta pecinta Indonesia di Norwegia, diantaranya International Forum (woman's club di Oslo), Museum Group.
Selain itu, wartawan, biro perjalanan , juru foto wisata,travel blogger, food blogger, seniman, dan akademisi. Di samping itu juga hadir sejumlah istri duta besar asing di Oslo.
Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan ucapan terima kasih atas upaya Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia, Yuwono A. Putranto, yang secara gencar mempromosikan potensi Sumatera Barat, baik investasi maupun budaya di Norwegia.
Gubernur juga secara singkat memberikan informasi mengenai keindahan alam Sumatera Barat kepada para tamu undangan dan mengajak untuk melihat secara langsung potensi dan keindahan tersebut melalui kunjungan ke Sumatera Barat.
Ajang promosi yang diselenggarakan secara berturut-turut sejak dimulainya pameran Reiselivsmessen 2017 ini, merupakan komitmen KBRI Oslo untuk meningkatkan kehadiran Indonesia di Norwegia melalui diplomasi kebudayaan.
Acara ini diadakan dengan format yang berbeda dengan kegiatan diplomasi kebudayaan sebelumnya yang pernah dilakukan KBRI Oslo. Pada acara di Wisma Duta ini, KBRI mengundang para tamu untuk menyaksikan dari dekat kuliner Minangkabau yang juga dimeriahkan tim kesenian.
Dengan juru masak dan bumbu-bumbu didatangkan langsung dari Padang,
"Kami ingin memperkenalkan kuliner Minangkabau rasa autentik yang tetap dapat diterima serta dinikmati lidah publik Norwegia, dan ternyata berhasil," ujar Dubes Yuwono.
Makanan pedas disukai
Para undangan diperkenalkan mengenai kekhasan kuliner Minangkabau dan juga diperlihatkan video cara memasak rendang. Para tamu undangan diajak untuk mencicipi secara langsung kuliner Minangkabau setelah rangkaian acara gathering selesai.
Rendang, udang balado dan sate padang menjadi bintang utama selain suguhan berbagai penganan khas Indonesia lainnya.
Sajian yang disuguhkan oleh tim kuliner dan chef Wisma Duta pun ludes disantap undangan. Meskipun hampir semua menu disajikan dengan rasa pedas yang autentik layaknya nasi padang yang dibuat di Tanah Air, para tamu yang sebagian besar adalah warga Norwegia terlihat menikmati hidangan tersebut. Berbagai makanan pelengkap mengenai kuliner tersebut juga disampaikan oleh tamu yang hadir.
Salah satu tamu, Per Hammerstad, travel writer dan juga penulis buku A Journey to Komodo menyampaikan pujiannya terhadap acara promosi Sumatera Barat ini.
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan promosi, yang bersangkutan menyampaikan rencananya bersama istri untuk mengunjungi dan mengelilingi Indonesia, termasuk Sumatera Barat, selama kurun waktu dua-tiga tahun dan akan menuangkan pengalamannya secara tertulis.
Tim kesenian dari Sanggar Tari Syofyani's Dance and Music Ensemble Padang pimpinan Sofi Yuanita menyuguhkan sebanyak tiga tarian ditampilkan Farhana, Febri Martalina, Ghina Irfani Ade Pratiwi, Muhammad Harfi Admiral, Andre Pradipja dan Muhammad Denggano Djiwana. Tiga tarian yaitu Tari Pasambahan, Tari Indang dan Tari Piring ditampilkan dengan, gerakan tarian yang elegan, disambut hangat para tamu.
Kegiatan promosi budaya seperti ini, dengan fokus diplomasi kuliner, diharapkan selain semakin memperkuat keberadaan Indonesia di Norwegia, juga akan membuka peluang untuk memasarkan kuliner Indonesia di Norwegia.
Kegiatan gathering yang merupakan kerja sama KBRI Oslo dengan Pemprov Sumatera Barat ini merupakan kegiatan terakhir dari rangkaian misi investasi, budaya dan kuliner Pemprov Sumatera Barat ke Norwegia.
Selain promosi kuliner juga digelar Tari Pasambahan membuka gathering yang dibalut dengan tema: West Sumatera - Cultural Performances and Culinary di Wisma Duta Indonesia, Oslo, Norwegia, demikian Pensosbud KBRI Oslo, Dilla Trianti kepada Antara London, Rabu.
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, memboyong seluruh anggota tim misi investasi dan budaya Sumatera Barat ke Wisma Duta, sehari setelah pelaksanaan pameran Reiselivsmessen di Oslo.
Acara dikemas secara khusus dengan mengundang tamu-tamu yang berhubungan erat dengan dunia kuliner dan pariwisata serta pecinta Indonesia di Norwegia, diantaranya International Forum (woman's club di Oslo), Museum Group.
Selain itu, wartawan, biro perjalanan , juru foto wisata,travel blogger, food blogger, seniman, dan akademisi. Di samping itu juga hadir sejumlah istri duta besar asing di Oslo.
Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan ucapan terima kasih atas upaya Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia, Yuwono A. Putranto, yang secara gencar mempromosikan potensi Sumatera Barat, baik investasi maupun budaya di Norwegia.
Gubernur juga secara singkat memberikan informasi mengenai keindahan alam Sumatera Barat kepada para tamu undangan dan mengajak untuk melihat secara langsung potensi dan keindahan tersebut melalui kunjungan ke Sumatera Barat.
Ajang promosi yang diselenggarakan secara berturut-turut sejak dimulainya pameran Reiselivsmessen 2017 ini, merupakan komitmen KBRI Oslo untuk meningkatkan kehadiran Indonesia di Norwegia melalui diplomasi kebudayaan.
Acara ini diadakan dengan format yang berbeda dengan kegiatan diplomasi kebudayaan sebelumnya yang pernah dilakukan KBRI Oslo. Pada acara di Wisma Duta ini, KBRI mengundang para tamu untuk menyaksikan dari dekat kuliner Minangkabau yang juga dimeriahkan tim kesenian.
Dengan juru masak dan bumbu-bumbu didatangkan langsung dari Padang,
"Kami ingin memperkenalkan kuliner Minangkabau rasa autentik yang tetap dapat diterima serta dinikmati lidah publik Norwegia, dan ternyata berhasil," ujar Dubes Yuwono.
Makanan pedas disukai
Para undangan diperkenalkan mengenai kekhasan kuliner Minangkabau dan juga diperlihatkan video cara memasak rendang. Para tamu undangan diajak untuk mencicipi secara langsung kuliner Minangkabau setelah rangkaian acara gathering selesai.
Rendang, udang balado dan sate padang menjadi bintang utama selain suguhan berbagai penganan khas Indonesia lainnya.
Sajian yang disuguhkan oleh tim kuliner dan chef Wisma Duta pun ludes disantap undangan. Meskipun hampir semua menu disajikan dengan rasa pedas yang autentik layaknya nasi padang yang dibuat di Tanah Air, para tamu yang sebagian besar adalah warga Norwegia terlihat menikmati hidangan tersebut. Berbagai makanan pelengkap mengenai kuliner tersebut juga disampaikan oleh tamu yang hadir.
Salah satu tamu, Per Hammerstad, travel writer dan juga penulis buku A Journey to Komodo menyampaikan pujiannya terhadap acara promosi Sumatera Barat ini.
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan promosi, yang bersangkutan menyampaikan rencananya bersama istri untuk mengunjungi dan mengelilingi Indonesia, termasuk Sumatera Barat, selama kurun waktu dua-tiga tahun dan akan menuangkan pengalamannya secara tertulis.
Tim kesenian dari Sanggar Tari Syofyani's Dance and Music Ensemble Padang pimpinan Sofi Yuanita menyuguhkan sebanyak tiga tarian ditampilkan Farhana, Febri Martalina, Ghina Irfani Ade Pratiwi, Muhammad Harfi Admiral, Andre Pradipja dan Muhammad Denggano Djiwana. Tiga tarian yaitu Tari Pasambahan, Tari Indang dan Tari Piring ditampilkan dengan, gerakan tarian yang elegan, disambut hangat para tamu.
Kegiatan promosi budaya seperti ini, dengan fokus diplomasi kuliner, diharapkan selain semakin memperkuat keberadaan Indonesia di Norwegia, juga akan membuka peluang untuk memasarkan kuliner Indonesia di Norwegia.
Kegiatan gathering yang merupakan kerja sama KBRI Oslo dengan Pemprov Sumatera Barat ini merupakan kegiatan terakhir dari rangkaian misi investasi, budaya dan kuliner Pemprov Sumatera Barat ke Norwegia.