Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah melakukan pembangunan replika lintasan Sa`i dan tawaf di kawasan terpadu asrama embarkasi haji di Palembang.
"Pembangunan lintasan sa`i dan tawaf menyerupai yang ada di Masjidil Haram," kata Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, di Palembang, Kamis.
Menurut dia, pembangunan ini dilakukan sebagai sarana edukasi masyarakat mempersiapkan diri sebelum melaksanakan ibadah haji dan umrah atau yang dikenal dengan kegiatan manasik.
Dia menjelaskan, selama ini dalam kegiatan manasik haji dan umrah, masyarakat muslim provinsi ini melakukannya di dalam masjid atau di halaman dan gedung pertemuan yang suasananya serta ukurannya jauh berbeda dengan tempat aslinya.
Secara teknis dan rukun haji/umrah di tempat-tempat pelaksanaan manasik dapat dikuasai masyarakat yang akan melaksanakan ibadah itu, namun secara praktik banyak yang merasa terkejut dengan fakta yang dihadapi ketika berada di Mekkah.
Adanya replika lintasan sa`i dan tawaf di Palembang, diharapkan masyarakat yang akan melaksanakan ibadah rukun Islam kelima itu dan ibadah umrah dapat merasakan suasana sesunguhnya serta melakukan latihan fisik sehingga dapat memudahkan pelaksanaan ibadah tersebut.
Alex mengatakan pihaknya berupaya melengkapi sarana edukasi manasik haji, sehingga ke depan masyarakat Sumsel yang akan melaksanakan ibadah haji dan umrah benar-benar siap baik secara materi maupun fisik.
Selain memiliki asrama haji sebagai tempat menginap masyarakat yang akan pergi haji, di kawasan komplek embarkasi haji terpadu memiliki replika pesawat Airbus-300 yang bentuk, kondisi dan suasananya sama dengan pesawat asli yang biasa digunakan untuk penerbangan ke Arab Saudi.
Dengan adanya "mockup" pesawat serta replika lintasan sa`i dan tawaf yang sedang dalam proses pembangunan, diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan masyarakat melakukan perjalanan dengan pesawat dan melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji/umrah di Tanah Suci Mekkah, kata gubernur.
"Pembangunan lintasan sa`i dan tawaf menyerupai yang ada di Masjidil Haram," kata Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, di Palembang, Kamis.
Menurut dia, pembangunan ini dilakukan sebagai sarana edukasi masyarakat mempersiapkan diri sebelum melaksanakan ibadah haji dan umrah atau yang dikenal dengan kegiatan manasik.
Dia menjelaskan, selama ini dalam kegiatan manasik haji dan umrah, masyarakat muslim provinsi ini melakukannya di dalam masjid atau di halaman dan gedung pertemuan yang suasananya serta ukurannya jauh berbeda dengan tempat aslinya.
Secara teknis dan rukun haji/umrah di tempat-tempat pelaksanaan manasik dapat dikuasai masyarakat yang akan melaksanakan ibadah itu, namun secara praktik banyak yang merasa terkejut dengan fakta yang dihadapi ketika berada di Mekkah.
Adanya replika lintasan sa`i dan tawaf di Palembang, diharapkan masyarakat yang akan melaksanakan ibadah rukun Islam kelima itu dan ibadah umrah dapat merasakan suasana sesunguhnya serta melakukan latihan fisik sehingga dapat memudahkan pelaksanaan ibadah tersebut.
Alex mengatakan pihaknya berupaya melengkapi sarana edukasi manasik haji, sehingga ke depan masyarakat Sumsel yang akan melaksanakan ibadah haji dan umrah benar-benar siap baik secara materi maupun fisik.
Selain memiliki asrama haji sebagai tempat menginap masyarakat yang akan pergi haji, di kawasan komplek embarkasi haji terpadu memiliki replika pesawat Airbus-300 yang bentuk, kondisi dan suasananya sama dengan pesawat asli yang biasa digunakan untuk penerbangan ke Arab Saudi.
Dengan adanya "mockup" pesawat serta replika lintasan sa`i dan tawaf yang sedang dalam proses pembangunan, diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan masyarakat melakukan perjalanan dengan pesawat dan melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji/umrah di Tanah Suci Mekkah, kata gubernur.