Palembang (ANTARA Sumsel) - Keluarga Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menjadi yang pertama dikunjungi petugas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk program pendataan keluarga yang berlangsung 1-3 Mei 2015.

Alex didampingi isrinya, Eliza menerima beberapa petugas BKKBN beserta jajaran pejabat BKKBN Sumsel di rumah dinasnya, di Palembang, Jumat, untuk mengisi data dan informasi seputar keluarga.

"Saya mengharapkan seluruh warga Sumatera Selatan ikut serta pendataan keluarga karena data ini sangat diperlukan untuk menyukseskan program pembangunan di segala sektor. Jadi jangan sampai terlewatkan," kata Alex yang dijumpai seusai kegiatan pendataan.

Ia mengatakan, Sumatera Selatan memiliki komitmen dalam mendukung beragam program BKKBN terutama dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.

Meski laju pertumbuhan penduduk di Sumsel berada di bawah angka rata-rata nasional, tapi pemerintah provinsi tetap tidak lengah mengingat provinsi ini sudah menjadi daerah primadona bagi kaum pendatang.

"Jumlah penduduk di Sumsel sebenarnya dapat dikendalikan, namun dalam beberapa tahun terakhir ada banyak pendatang. Ini tidak bisa dicegah karena seperti kata pepatah `ada gula, ada semut`, tinggal saja bagaimana pemerintah menyikapinya dengan arif agar mereka ini bermanfaat bagi daerah," kata dia.

Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Selatan, Aan Jumhana Mulyana mengatakan, sebanyak 10.000 kader KB di Sumsel dikerahkan untuk mendukung program Pendataan Keluarga 2015 ini.

"Pendataan ini dimaksudkan untuk menjadi data dasar untuk program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 karena untuk tahun-tahun mendatang hanya bersifat memperbarui data," kata dia.

Untuk itu BKKBN Sumsel mengerahkan kader yang terdiri dari Petugas Lapangan KB, anggota PKK, guru, babinsa dan anggota karang taruna.

"Hari ini, kader mulai bergerak semua, dengan ditandai pendataan yang pertama yakni Gubernur Sumsel. Semoga saja ini menjadi motivasi para kader KB dalam menjalankan tugas," ujar dia.

Dalam pendataan keluarga terdapat tiga bagian utama, yakni data keluarga dan anggota keluarga, keikusertaan pada program KB dan tahapan keluarga (di bawah sejahtera, sejahtera I atau sejahtera II).

Kemudian, data ini akan diolah untuk disosialisasikan ke instansi terkait, pemerintah kabupaten/kota, hingga perangkat desa.

"Dari data ini akan tergambar apa yang sebaiknya dilakukan pada masa mendatang. Harapannya, data ini tidak hanya digunakan oleh BKKBN tapi juga sektor lain," kata Aan.

Pewarta : Oleh Dolly Rosana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024