Palembang, (ANTARA Sumsel) - Masyarakat di Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung lebih suka mengendapkan dana di bank dibandingkan menggunakannya untuk modal kerja berdasarkan hasil kinerja perbankan periode Januari hingga Maret 2015 yang dirilis Bank Indonesia.

Kepala Kantor Wilayah VII (Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung) Bank Indonesia Hamid Ponco mengatakan di Palembang, Jumat, keadaan ini tergambar dari aliran dana perbankan ke BI selaku bank sentral yang mencatat 2,29 triliun atau lebih tinggi dibandingkan aliran ke luar yang membukukan 1,95 triliun hingga Maret 2015.

"Dari aliran dana ini memang terlihat bahwa masyarakat lebih suka menyimpan di bank dalam bentuk tabungan dan giro, bisa jadi karena masih awal tahun sehingga sejumlah proyek pemerintah belum jalan semua," kata Hamid.

Ia mengemukakan, keadaan ini terbilang wajar mengingat untuk sejumlah proyek pemerintah pada umumnya mulai berjalan pada April seiring dengan pencairan dana APBD dan APBN.

Hamid pun tidak mengamati terjadi keengganan dari kalangan pebisnis untuk memulai suatu usaha akibat dipengaruhi krisis ekonomi global.

"Nanti pergerakan akan terlihat pada kwartal kedua, saya rasa pengusaha tidak mungkin berhenti, mau sampai kapan karena krisis ekonomi global sudah terjadi sejak dua tahun lalu," ujar dia.

Imbas dari tingginya keinginan masyarakat untuk mengedapkan dana dalam bentuk tabungan dan giro ini membuat sejumlah bank mengalami peningkatan dana pihak ketiga.

Bank Syariah Mandiri Cabang Palembang mencapai target penghimpunan dana pihak ketiga sebesar 102 persen per Maret 2015 atau meraup Rp600,49 miliar dari target Rp557,91 miliar.

Kepala Cabang Bank Syariah Mandiri (BSM) setempat Kemas Erwan Husainy mengatakan, capaian ini cukup mengejutkan mengingat pada tahun lalu terjadi perlambatan pada perbankan syariah.

"Pada posisi Desember 2014, dana pihak ketiga BSM masih di angka Rp530,54 miliar namun per Maret 2015 sudah tumbuh 13,18 persen. Ini membuat kami semakin optimistis bisa mencapai target pertumbuhan sesuai dengan proyeksi OJK yakni 20 persen," kata Erwan.

Pewarta : Oleh Dolly Rosana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024