Palembang (ANTARA Sumsel) - Bila bertemu kolak pisang, kolak labu atau kolak ubi mungkin bukan hal yang aneh buat warga, namun kolak serabi bisa jadi alternatif berbuka yang patut dicoba.
Saat mencicipi hidangan asal Sunda-Jawa ini dua perpaduan rasa yaitu tawar dan manis menyatu menjadi gurih yang ditemukan saat mencicipi menu berbuka serabi kolak di Pasar Bedug Benteng Kuto Besak Palembang.
Penjual serabi kolak, Eman menerangkan Serabi sendiri dibuat dari tepung beras dengan kelapa parut yang didadar di atas loyang cembung. Tepung beras menghasilkan tekstur unik.
Siraman kuah kolak sendiri dikenal dengan rasa manis gurih membuat hidangan ini punya kekuatan rasa yang manis dan nikmat.
"Lebih nikmat kuahnya karena kita beri sentuhan durian," jelas dia.
Pembuatannya pun tidak perlu waktu yang lama dan tidak terlalu sulit. Saus kolak pun dimasak selayaknya memasak kolak pada umumnya.
Eman mengakui dagangan nikmat yang dijualnya itu diambil dari pembuatnya di kawasan Seberang Ulu Palembang.
Setiap harinya ia dan seorang temannya mengambil 30 hingga 50 porsi kolak serabi untuk dijual di pasar bedug.
Satu porsi kolak sendiri berisi sepasang serabi dibungkus terpisah dengan kuah kolaknya.
Untuk animo pembeli di pasar bedug pun diakuinya cukup baik, bila sedang ramai dagangannya bisa langsung habis sebelum maghrib tiba.
Saat mencicipi hidangan asal Sunda-Jawa ini dua perpaduan rasa yaitu tawar dan manis menyatu menjadi gurih yang ditemukan saat mencicipi menu berbuka serabi kolak di Pasar Bedug Benteng Kuto Besak Palembang.
Penjual serabi kolak, Eman menerangkan Serabi sendiri dibuat dari tepung beras dengan kelapa parut yang didadar di atas loyang cembung. Tepung beras menghasilkan tekstur unik.
Siraman kuah kolak sendiri dikenal dengan rasa manis gurih membuat hidangan ini punya kekuatan rasa yang manis dan nikmat.
"Lebih nikmat kuahnya karena kita beri sentuhan durian," jelas dia.
Pembuatannya pun tidak perlu waktu yang lama dan tidak terlalu sulit. Saus kolak pun dimasak selayaknya memasak kolak pada umumnya.
Eman mengakui dagangan nikmat yang dijualnya itu diambil dari pembuatnya di kawasan Seberang Ulu Palembang.
Setiap harinya ia dan seorang temannya mengambil 30 hingga 50 porsi kolak serabi untuk dijual di pasar bedug.
Satu porsi kolak sendiri berisi sepasang serabi dibungkus terpisah dengan kuah kolaknya.
Untuk animo pembeli di pasar bedug pun diakuinya cukup baik, bila sedang ramai dagangannya bisa langsung habis sebelum maghrib tiba.