Menteri Kelautan terapkan Iptek dalam "blue economy"

Senin, 7 Januari 2013 11:54 WIB

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengemukakan, pihaknya menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang tepat dalam mengembangkan konsep ekonomi biru (blue economy).

"Penerapan konsep ekonomi biru membutuhkan dukungan pengetahuan dan teknologi `cutting-edge innovations` yang tidak hanya mampu memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan tetapi lebih nyata dalam menerapkan inovasi terkait sistem produksi bersih tanpa limbah," kata Sharif Cicip Sutardjo, Senin.

Karenanya, menurut Sharif, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong kalangan perguruan tinggi untuk bermitra dengan pemerintah dan swasta dalam mengembangkan inovasi, riset dan teknologi guna menguak peluang dan potensi di dalam kegiatan ekonomi berkelanjutan yang bertumpu pada sektor perikanan.

Ia berpendapat, pusat-pusat pendidikan ilmu pengetahuan sebagai sumber inovasi dan inspirasi "center of excellence" (pusat kecemerlangan) berperan sangat penting dalam memperluas dan memperdalam riset dalam mengembangkan paradigma "blue economy".

"Sektor pendidikan sangat sentral tidak hanya dalam konteks membangun sumber daya manusia berkualitas, tetapi sekaligus ikut serta di dalam pembangunan inklusif," katanya.

Menteri Kelautan dan Perikanan mencontohkan, teknologi yang dikembangkan antara lain adalah hasil adopsi teknik yang digunakan paus dan lumba-lumba dalam "menjaring" mangsa secara efektif dengan gelembung udara.

Selain itu, ujar dia, dikembangkan pula teknologi kapal nelayan yang bebas bahan bakar fosil, sumber energi di dapat dari penggunaan layar yang sekaligus berfungsi sebagai double-sided solar panel dan arus laut.

Di sisi lain, terintegrasinya kegiatan usaha antara budidaya udang, benih udang, mangrove, makanan ternak, usaha peternakan, kotoran ternak, lalat, saliva, farmasi, dan rumput laut.

"Masing-masing dari produk tersebut mampu meningkatkan `revenue` (pendapatan) secara signifikan sekaligus membuka kesempatan kerja masyarakat lokal," katanya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, konsep "blue economy" tidaklah hanya bersandarkan kepada sektor kelautan dan perikanan semata-mata tetapi juga terintegrasi utuh dengan sektor lainnya.

"Blue economy bukanlah ekonomi yang bersandarkan pada kelautan semata, tetapi dapat memberikan jaminan bahwa suatu pembangunan yang dijalankan tidak hanya akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi namun juga menciptakan lebih banyak lapangan kerja sekaligus menjamin terjadinya keberlanjutan," kata Sharif Cicip Sutardjo, Jumat.

Menurut dia, paradigma "blue economy" merupakan sebuah model ekonomi baru dengan menggunakan logika ekosistem dalam menjalankan pembangunan kelautan dan perikanan sehingga dapat diterapkan pula di sektor lainnya untuk mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara efisien dan tidak merusak lingkungan.
(ANT) 

Pewarta :
Editor : Yudi Abdullah
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

BAKTI dukung penegakan hukum kasus suap perusahaan "software" asing

15 January 2024 16:38 Wib

Menuju Indonesia Emas 2045 perlu transformasi ekonomi lebih produktif

08 December 2023 11:17 Wib

Jokowi: Infrastruktur logistik perikanan perlu diperhatikan

23 November 2023 11:15 Wib

KKP segel 4.050 kg ikan salem impor asal Tiongkok

30 September 2023 12:23 Wib

KKP segel 11,3 ton ikan impor di Palembang

29 May 2023 22:08 Wib
Terpopuler

Inilah venue lomba MTQ XXX/2024 Sumsel di Muba

Edisi Khusus - 03 May 2024 13:56 Wib

Tim RuKI Kemenkumham Sumsel edukasi kekayaan intelektual ke siswa SMK

Pendidikan & Kesehatan - 30 April 2024 18:21 Wib

Swiatek dan Gauff amankan tempat di 16 besar Madrid Open

Olahraga - 28 April 2024 13:41 Wib

Pendaftaran PPS Pilkada 2024 dibuka 2-8 Mei

Pilkada Sumsel - 03 May 2024 14:36 Wib

PLN tingkatkan kehandalan pasokan bagi pelanggan di Baturaja Sumsel

Ekonomi - 30 April 2024 19:07 Wib