Banyak pelajaran yang bisa diambil, kata Timo Scheunemann

id Timnas putri U-16 Indonesia,Kejuaraan ASEAN Putri U-16 2025

Banyak pelajaran yang bisa diambil, kata Timo Scheunemann

Pesepak bola timnas putri Indonesia Shifana Rizka Nadhifa (kanan) berebut bola pesepak bola timnas putri Australia Serena Elborogi (kiri) pada pertandingan semifinal Kejuaraan ASEAN Putri U-16 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/8/2025). Timnas putri Indonesia U-16 dikalahkan Timnas putri Australia dengan skor 0-3. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/nz

Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas putri U-16 Indonesia Timo Scheunemann mengatakan timnya banyak mengambil pelajaran saat kalah 0-3 dari Australia pada pertandingan semifinal Kejuaraan ASEAN Putri U-16 2025 di Stadion Manahan, Solo, Rabu.

Kekalahan Indonesia pada pertandingan didapatkan karena gol Abbie Skye Puckett (22’ dan 27’) di babak pertama dan Kaya Jugovix (59’) di babak kedua.

Pelajaran yang diambil Timo, yang pertama adalah bagaimana timnya bisa lebih tenang saat merebut bola dan kedua tentang disiplin dalam penugasan bertahan agar tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan lawan.

“Kalau kita bisa melewati dua-tiga umpan saja, permainan pasti berkembang. Semua pemain kita sebenarnya bisa main, tapi tadi setelah merebut bola, malah cepat hilang lagi. Itu yang membuat kita tidak punya shot on goal,” kata Timo, dikutip dari laman resmi Kita Garuda, Kamis.



Pesepak bola timnas putri Indonesia Shifana Rizka Nadhifa tertunduk usai timnya kalah atas timnas putri Australia pada pertandingan semifinal Kejuaraan ASEAN Putri U-16 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/8/2025). Timnas putri Indonesia U-16 dikalahkan Timnas putri Australia dengan skor 0-3. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/YU (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)


Timo juga menekankan bahwa menghadapi tim sekelas Australia bukanlah hal mudah. Namun, ia tetap bangga karena para pemain tidak kehilangan semangat bertarung di lapangan.

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.