Rupiah menguat seiring ketidakjelasan prospek ekonomi AS

id Rupiah,Rupiah Hari Ini,Ekonomi AS,Moody's,IDR to USD

Rupiah menguat seiring ketidakjelasan prospek ekonomi AS

Petugas perbankan menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt/aa.

Moody’s menjadikan utang pemerintah dan pembayaran bunga AS sebagai alasan penurunan peringkat tersebut. Pemerintah dan Kongres AS dinilai gagal untuk membalikkan tren defisit fiskal tahunan yang besar dan kenaikan biaya bunga.

Moody's memprediksi defisit federal AS akan melebar hingga hampir 9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2035, naik dari 6,4 persen pada tahun 2024. Adapun beban utang federal akan meningkat jadi sekitar 134 persen dari PDB pada tahun 2035, dibandingkan dengan 98 persen pada tahun 2024.

Kekhawatiran atas kondisi fiskal itu semakin membuat prospek ekonomi jangka panjang negara tersebut menjadi kabur.

Federal Reserve Bank of Philadelphia mengungkapkan prospek ekonomi AS tampak lebih suram sekarang dibandingkan tiga bulan lalu. Menurut 36 forecasters yang disurvei oleh bank tersebut, mereka memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh pada tingkat 1,4 persen pada tahun 2025, turun tajam dari perkiraan pertumbuhan 2,4 persen sebelum perang dagang berkobar.

MarketWatch menilai, angka tersebut merupakan kemungkinan capaian paling lambat dalam 16 tahun jika era pandemi COVID-19 dikecualikan.

“Tren ini (penguatan rupiah) mungkin masih bisa berlanjut dalam jangka pendek. Namun jangka panjang, rupiah secara fundamental, masih cukup berisiko, dengan potensi pelemahan ekspor dan current account deficit yang signifikan di kuartal II-2025,” ungkap Rully.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis pagi di Jakarta menguat sebesar 67 poin atau 0,41 persen menjadi Rp16.332 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.399 per dolar AS.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menguat seiring ketidakjelasan prospek ekonomi AS

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.