KI ajak Prilly pasang satelit ke hiu paus di teluk Saleh NTB

id teluk saleh,hiu paus,prilly latuconsina

KI ajak Prilly pasang satelit ke hiu paus di teluk Saleh NTB

Prilly Latuconsina pasangnkan penanda satelit (satellite tag) pada seekor hiu paus di Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB). (ANTARA/Ho-KI)

Jakarta (ANTARA) - Organisasi lingkungan berbasis sains, Konservasi Indonesia (KI), memberikan pengalaman spesial kepada aktris Prilly Latuconsina untuk memasangkan penanda satelit (satellite tag) pada seekor hiu paus yang dilabeli dengan namanya di Wilayah Teluk Saleh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Senior Vice President & Executive Chair Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany menjelaskan bahwa pemasangan penanda satelit pada satwa laut dilindungi berstatus terancam punah ini guna mendukung program pemerintah dalam menangani satwa langka.

“Pemasangan penanda satelit pada satwa laut dilindungi berstatus terancam punah (endangered) ini, merupakan bagian besar dari kerja KI untuk mendukung program pemerintah dalam target pembentukan kawasan konservasi,” kata Meizani Irmadhiany melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

Menggandeng Prilly yang didapuk sebagai Kawan Hiu Paus pada akhir Agustus lalu dalam penanaman satelit ini agar Prilly dapat membagi ilmu yang didapat kepada publik maupun sesama penyelam yang ingin tahu lebih banyak tentang hiu paus.

“Tentunya kami sangat senang ketika Prilly mau terjun langsung dalam pemasangan salah satu alat penelitian kami ke badan hiu paus yang kami namai dengan namanya,” sebut Meizani.

Sementara itu, Prilly mengaku bangga bisa ikut terlibat dalam kegiatan ini. Dia mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi pengalaman pertama yang sangat berharga dan sulit untuk dilupakan.

“Pemasangan penanda satelit langsung dengan peneliti dari KI ini menjadi pengalaman pertama yang menegangkan dan mengharukan bagi saya. Tegang, karena biasanya ketika diving saya harus berjarak beberapa meter dari hiu paus, dan kali ini saya menyentuh dan memasangkan alat langsung di sirip ikan raksasa itu,” kata Prilly.

Tidak langsung dilepas begitu saja, Prilly sebelumnya sudah mendapatkan pengarahan dari para peneliti Konservasi Indonesia. Prilly menyebut pengalaman kali ini membuat dia bisa lebih memahami lagi pentingnya penelitian untuk satwa karismatik ini.

“Menjadi Kawan Hiu Paus membuat saya belajar lebih banyak lagi tentang ikan menakjubkan ini. Para peneliti dari Konservasi Indonesia mengajarkan saya tentang tujuan penting dari penanda satelit, sampai pentingnya berwisata hiu paus yang ramah lingkungan,” ucap Prilly.

Sementara itu, Focal Species Conservation Senior Manajer Konservasi Indonesia Iqbal Herwata, yang mendampingi Prilly saat pemasangan penanda satelit menuturkan bahwa penanda satelit hiu paus ini menjadi sangat penting, karena spesies ini memiliki kebiasaan migrasi dan mobilitas yang tinggi.