Ghaisani menyebutkan terdapat sejumlah gejala yang dapat diperhatikan selama memantau tumbuh kembang anak, yakni tingginya frekuensi buang air kecil, sering merasa haus, cepat merasa lapar, penurunan berat badan, lemas, hingga infeksi berulang.
“Kalau misalnya ada gejalanya, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Ghaisani.
Keterlambatan deteksi diabetes pada anak dapat mengakibatkan kondisi anak yang semakin memburuk. Kondisi ini ditandai oleh keluhan sesak napas, penurunan kesadaran, nyeri perut, bahkan hingga kejang.
Oleh karena itu, Ghaisani menekankan pentingnya kesadaran orang tua bahwa anak-anak juga dapat terkena penyakit diabetes. Hal ini untuk mencegah keterlambatan penanganan penyakit diabetes pada anak.
“Sebagian besar anak-anak dengan diabetes melitus tipe 1 diketahuinya sudah dalam kondisi berat,” kata Ghaisani.
Sedangkan, untuk diabetes tipe 2, orang tua harus waspada kepada anak yang mengalami obesitas pada usia 10 tahun, memiliki faktor risiko berupa riwayat diabetes pada orang tua maupun anggota keluarga lainnya, serta memiliki tanda-tanda resistensi insulin yang terlihat pada warna kehitaman di daerah leher dan lipatan.
“Itu perlu melakukan screening, mencaritahunya ke arah sana,” ujar Ghaisani.
Berita Terkait
Muara Enim targetkan 203 ribu ton gabah kering panen pada 2024
Selasa, 7 Mei 2024 22:11 Wib
BPS: Ekonomi Sumsel tumbuh 5,06 persen pada kuartal I/2024
Senin, 6 Mei 2024 18:32 Wib
Puluhan mahasiswa AS ditangkap pada aksi lanjutan pro-Palestina
Senin, 6 Mei 2024 13:16 Wib
Ji Chang-wook akan temui penggemar di Indonesia pada 12 Mei
Senin, 6 Mei 2024 12:38 Wib
Sumsel mengalami inflasi 0,43 persen pada April 2024
Jumat, 3 Mei 2024 2:15 Wib
Sekda Sumsel serahkan penghargaan pada peringatan Hardiknas 2024
Kamis, 2 Mei 2024 20:02 Wib
BMKG prakirakan hujan petir landa Palembang dan sebagian wilayah ibu kota pada Kamis
Kamis, 2 Mei 2024 7:32 Wib
Embiid kecewa pada penggemar ketika kalah dari Knicks
Senin, 29 April 2024 10:07 Wib