Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyatakan cakupan asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan dapat terkendali
Abdul dalam keterangannya diikuti secara daring di Jakarta, Selasa menyebut pada 4 September 2023 asap karhutla sempat menyebar hingga Jambi.
Oleh karenanya, media luar negeri sempat mengkhawatirkan akan adanya transborder haze, atau penyebaran kabut asap ke negara tetangga.
Namun di hari-hari selanjutnya, penyebaran asap dapat terkendali, meskipun masih terjadi perluasan karhutla berdasarkan pemantauan hingga 10 September.
"Ada video amatir yang menyebutkan Jembatan Sungai Musi sekarang sudah tidak bisa terlihat dari seberang sungai dan pekatnya kabut asap memang. Tapi besoknya sudah mulai terkendali," ujar Abdul.Dia menegaskan bahwa kejadian karhutla di enam provinsi prioritas penanganan pemerintah memang tidak bisa ditekan hingga nol, karena sulitnya pengawasan dan mencangkup daerah yang luas.
Namun diharapkan pemerintah daerah benar-benar bisa mengoptimalkan keberadaan satgas dan satgas udara yang sudah didukung oleh BNPB dan pengerahan heli patroli serta heli bom air untuk segera reaksi cepat .
"Jadikalau ada titik api kita harus bisa memadamkan sebelum terjadi eskalasi. Tadi yang saya sampaikan bahwa bukan El Nino bukan musim kemarau yang menyebabkan api, yang menyebabkan pasti manusia, tapi kondisi kering itu akan mempercepat eskalasinya," ujar dia.
Menurutnya, apabila karhutla terkendali, api dapat dipadamkan segera sehingga durasi terbakar pendek cakupan daerah terbakar juga sedikit.