Rupiah menguat pascadata JOLTS lebih lemah dari perkiraan

id Rupiah,JOLTS,Dolar,Dolar AS,Suku Bunga,berita sumsel, berita palembang

Rupiah menguat pascadata JOLTS lebih lemah dari perkiraan

Ilustrasi - Petugas menghitung uang dolar AS di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (21/7/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom/pri.


Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena pasar tenaga kerja AS mendingin dan kepercayaan konsumen menurun ketika investor menunggu angka pasar tenaga kerja yang lebih komprehensif dalam laporan pekerjaan Agustus 2023.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,50 persen menjadi 103,5332 pada akhir perdagangan.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah lowongan pekerjaan pada Juli 2023 mencapai 8,82 juta, level terendah sejak Maret 2021.

Angka ini mengikuti 9,16 juta lowongan pekerjaan pada Juni 2023 dan berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 9,46 juta, yang menunjukkan bahwa masyarakat Amerika menjadi kurang percaya diri terhadap pasar tenaga kerja.

Laporan tersebut mencatatkan jumlah karyawan yang dipekerjakan dan total pemutusan hubungan kerja tidak banyak berubah, masing-masing sebesar 5,8 juta dan 5,5 juta.

Lebih lanjut, data itu telah meningkatkan keyakinan bahwa Federal Open Market Committee (FOMC) takkan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan 19-20 September 2023. Data ekonomi AS menunjukkan ketahanan dalam menghadapi kenaikan suku bunga, tetapi investor tetap waspada terhadap tanda-tanda dampak lambat dari pengetatan moneter.