Ayo pakai sarung

id Hari sarung nasional, tren sarung

Ayo pakai sarung

Warga melakukan parade bersarung bertajuk Parade Sarung On The Street di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/3/2023). Parade dengan mengenakan sarung berkeliling di area pedestrian dan penyebrangan jalan raya yang diikuti perwakilan berbagai komunitas pelestari budaya di Kota Semarang tersebut untuk menyambut Hari Sarung Nasional yang diperingati setiap 3 Maret sekaligus sebagai kampanye mengajak masyarakat melestarikan sarung sebagai salah satu khazanah fesyen budaya Indonesia. ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc.

Jakarta (ANTARA) -
Pakar tren dan penasihat Indonesia Fashion Chamber (IFC) Dina Midiani mengharapkan peringatan Hari Sarung Nasional yang diperingati setiap tanggal 3 Maret bisa mengangkat sarung dengan gaya timur agar sejajar dengan tren fesyen barat.
 
"Jadi kita kampanyenya ingin menjadikan sarung yang notabene adalah gaya berpakaian Timur sejajar dengan gaya berpakaian barat yang kita kenal, jadi kalau kita punya celana, punya rok, kita juga punya sarung," ucap Dina dalam acara konferensi pers Muffest+ 2023 di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan ingin menjadikan sarung sebagai pakaian sehari-hari untuk berpergian seperti halnya celana atau rok yang sudah pasti semua orang punya.
 
Kampanye tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan produksi perajin batik atau tenun maupun sulam yang semakin sedikit karena tidak banyak orang yang menggunakan sarung sebagai pakaian sehari-hari.


 
Jika pemakaian sarung digalakkan, lanjut dia, harapannya bisa menaikkan taraf ekonomi masyarakat pengrajin kain di pelosok Indonesia.
 
"Kalau ini kita kita galakkan semua orang jadi banyak bikin sarung, bisa kain apapun tidak harus kotak-kotak, dan otomatis naikkan demand akan sarung dan otomatis akan sejahterakan masyarakat dan hubungannya dengan ekonomi masyarakat," ucap Dina.
 
Ia mengatakan pada zaman penjajahan, sarung identik dengan para santri yang juga ikut melawan penjajah. Dan saat ini, ia ingin membangkitkan kembali sarung menjadi lambang kemandirian negara Asia.
 
Dina juga mengatakan ingin mempopulerkan pemakaian sarung atau kain, tidak hanya untuk wanita saja, tetapi juga kepada pria yang masih merasa risih ketika memakai sarung.
 
"Tahun ini adalah tahun untuk mempopulerkan untuk mengenalkan terutama pria, kalau banyak orang pakai sarung dimana melihat itu jadi lebih berani, pakai sarung kan enak nyaman apalagi tropis ya dan sehat," ucapnya.
 
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peringati Hari Sarung Nasional, sejajarkan sarung dengan fesyen barat