Pembunuh siswa SD dalam kelas di Deli Serdang terancam hukuman mati

id Polsek Sunggal,Pembunuhan,Pembunuhan siswa SD, Deli Serdang,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

Pembunuh siswa SD dalam kelas di Deli Serdang terancam hukuman mati

Ekspos kasus di Mapolsek Sunggal, Sabtu (13/8) mengenai penangkapan pelaku pembunuhan siswa SD di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus.

Medan (ANTARA) - Rahmat (32), pelaku pembunuhan terhadap keponakannya sendiri SR (10) saat belajar di ruang kelas di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, terancam dengan pidana maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha, Minggu, mengatakan bahwa tersangka dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan berencana.

Baca juga: Polisi tangkap Rahmat pembunuh siswa SD dalam kelas
 
"Pasal yang disangkakan kepada pelaku sementara masih Pasal 338 dan juga Pasal 340," katanya.

Ia menjelaskan bahwa penerapan pasal tentang pembunuhan berencana ini dari hasil gelar perkara yang dilakukan oleh pihak penyidik.
 
"Pembunuhan ini sudah direncanakan oleh pelaku," katanya.

Baca juga: Polisi identifikasi temuan kerangka manusia di Humbang Hasundutan
 
Dugaan sementara motif pembunuhan tersebut dilatarbelakangi rasa dendam pelaku terhadap korban. Namun, ia tidak merinci pemicu dendam tersebut.
 
Saat ini pelaku sudah diserahkan ke unit PPA Polrestabes Medan untuk melakukan tindakan proses hukum lebih lanjut.

Baca juga: Polisi amankan satu orang terkait pembunuhan ibu dan anak
 
"Kita koordinasi dengan Polrestabes Medan karena korban ini anak-anak sesuai dengan Undang-Undang yang ditangani oleh unit PPA Polrestabes Medan," katanya.
 
Aksi pembunuhan itu terjadi pada Selasa (9/8) di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Sunggal, Sumatera Utara. Pembunuhan tersebut bermula saat korban bersama teman-temannya sedang belajar di dalam ruang kelas.
 
Tiba-tiba pelaku datang dan mendobrak pintu ruang kelas yang saat itu sedang tertutup. Pelaku langsung menikam perut korban dengan pisau. Usai menikam korban, pelaku melarikan diri.
 
Siswa lainnya yang melihat kejadian tersebut langsung berteriak sehingga membuat para guru datang ke ruangan tersebut.
 
Pihak sekolah sempat membawa korban ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong saat masih dalam perjalanan ke rumah sakit.