Jakarta (ANTARA) - Film “Emergency Declaration”, yang ditayangkan perdana pada sesi di luar kompetisi Festival Film Cannes 2021, akan diputar di bioskop Korea Selatan pada Agustus dengan menawarkan cerita yang penuh ketegangan ketika para pemeran terjebak di dalam pesawat terbang.
Film bertema bencana ini dibintangi oleh Lee Byung-hun sebagai seorang laki-laki yang terjebak di pesawat terbang bersama putrinya, sementara seorang teroris mengancam untuk melepaskan virus mematikan.
Saat ketegangan meningkat di dalam pesawat, pemerintah melancarkan operasi untuk melindungi penumpang. Song Kang-ho yang berperan sebagai detektif mencoba untuk menghentikan serangan, sementara Jeon Do-yeon berperan sebagai menteri transportasi yang menemukan fakta mengenai virus itu dan menyimpan ketakutan kemungkinan yang terjadi terjadi saat pesawat mendarat.
Sutradara Han Jae-rim menjelaskan bahwa ide cerita tentang ancaman teroris saat berada di pesawat muncul sekitar sepuluh tahun yang lalu.
Mulanya, kata Han, sebuah rumah produksi mengusulkan proyek ini kepadanya namun ia belum menemukan cara untuk mengeksekusi ide sehingga ia beralih ke proyek lain tetapi Han juga tidak dapat melupakan proyek “Emergency Declaration” mengingat dirinya menderita aerophobia.
“Setelah menyaksikan tragedi kecil dan besar di masyarakat, saya akhirnya memiliki sesuatu untuk dibicarakan dengan film itu,” kata Han saat konferensi di Seoul, Korea Selatan, pada Senin (19/6) waktu setempat, dikutip dari The Korea Times.
Meskipun film ini mencakup efek visual yang mengesankan, ketegangan, serta dipenuhi aksi dan sensasi, Han memberikan gambaran realistis tentang bagaimana setiap manusia di pesawat dapat bereaksi berbeda ketika berada dalam bahaya, apalagi menghadapi virus dan serangan teroris.
“Ketika saya membaca naskahnya, itu menarik karena sangat realistis. Saya pikir Anda bisa benar-benar tenggelam dalam film dan itu akan menjadi kekuatan terbesar dari proyek ini,” ujar Lee Byung-hun.
Sutradara merekam film hampir seperti dokumenter. Pesawat yang digunakan untuk syuting didesain di Hollywood dan desain interiornya dikerjakan di Korea. Syuting “Emergency Declaration” menggunakan set nyata yang dapat berputar 360 derajat.
“Sinematografer benar-benar mendedikasikan dirinya untuk merekam film. Kekhawatiran terbesar saya adalah tentang keselamatan para pemain dan kru,” kata Han.
“Emergency Declaration” membawa pesan inti mengenai manusia yang berkumpul di masa tergelap. Song Kang-ho mengatakan bahwa visual dari film tersebut secara alami akan menarik penonton ke dalam perasaan para karakter.
Sementara itu, Jeon Do-yeon mengatakan dirinya yakin “Emergency Declaration” akan menarik lebih dari 10 juta penonton bioskop Korea Selatan karena menampilkan aktor papan atas dan plot yang mencekam.
Berita Terkait
Korsel konfirmasi Korut curi mata uang kripto senilai 58 miliar won
Jumat, 22 November 2024 13:00 Wib
Kopi catat potensi transaksi Rp48 miliar di Korea Selatan
Minggu, 17 November 2024 9:56 Wib
Kilang Plaju raih dua penghargaan BIXPO 2024 di Korea Selatan
Kamis, 14 November 2024 6:31 Wib
Big Ground Fest 2024: K-Phoria Vol.1 ditunda hingga 2025
Selasa, 12 November 2024 14:11 Wib
NATO kecam Rusia, Korut karena perluas perang di Ukraina
Sabtu, 9 November 2024 15:31 Wib
Ganda campuran Dejan/Gloria kunci tempat di semifinal Korea Masters 2024
Jumat, 8 November 2024 10:30 Wib
Putri KW melangkah mulus ke 16 besar Korea Masters 2024
Rabu, 6 November 2024 15:01 Wib
Anak Indonesia jadi juara dalam lomba "coding" internasional di Korea
Senin, 4 November 2024 11:08 Wib