Enam menlu tetangga Afghanistan hadir di China, Indonesia bicara

id menlu tetangga Afghanistan,China Afghanistan,Indonesia diundang China Afghanistan,pertemuan Menlu Retno dan Menlu Wang Y,berita sumsel, berita palemba

Enam menlu tetangga Afghanistan  hadir di China, Indonesia bicara

Menteri Luar Negeri China Wang Yi (kanan) bertemu penjabat menlu pemerintahan sementara Taliban Afghanistan Amir Khan Muttaqi di Doha, Qatar, pada 26 Oktober 2021. ANTARA/HO-FMPRC/mii/aa

Beijing (ANTARA) - Sebanyak enam menteri luar negeri yang negaranya bertetangga dengan Afghanistan telah mengonfirmasikan kehadirannya dalam pertemuan membahas krisis Afghanistan di Tunxi, Provinsi Anhui, China, pada Rabu (30/3) hingga Kamis (31/3).

Menurut informasi yang didapatkan ANTARA Beijing dari Kementerian Luar Negeri China (MFA), Selasa, keenam negara tersebut adalah Pakistan, Iran, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Pelaksana tugas Menlu Afghanistan Amir Khan Muttaqi dijadwalkan berbicara dalam forum tersebut untuk menyampaikan situasi terkini di negaranya.

Menlu Indonesia dan Menlu Qatar diundang sebagai tamu, demikian MFA.

Menurut jadwal yang didapat ANTARA Beijing, kedua menlu itu masing-masing mendapatkan kesempatan berbicara selama lima menit terkait isu Afghanistan.

Selain Menlu Retno Marsudi, pada Jumat (31/3) hingga Minggu (3/4) China juga mendapatkan kunjungan dari tiga negara ASEAN lainnya, yakni Menlu Thailand Don Pramudwinai, Menlu Filipina Teodoro L Locsin Jr, dan penjabat menteri luar negeri Myanmar U Wunna Maung.

Setelah itu, China dijadwalkan menerima kunjungan Menlu Panama Erika Mouynes pada Senin (4/4).

"Situasi Afghanistan sekarang sedang krisis. Rakyat Afghanistan sedang menghadapi berbagai tantangan dari dalam dan luar sehingga butuh bantuan dari negara lain," kata juru bicara MFA Wang Wenbin mengenai pertemuan di China bagian timur itu.

Meskipun tidak menyebutkan dengan jelas tentang peran Indonesia dan tiga negara ASEAN dalam membantu mengatasi krisis Afghanistan, Wang menganggap bahwa keempat negara ASEAN itu mitra penting China dalam kerangka kerja sama Prakarsa Sabuk Jalan (BRI).

"China akan bertukar pikiran lebih dalam lagi dengan semua pihak terkait situasi regional dan internasional terkini agar bisa berkontribusi positif dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan serta kemakmuran global," ujarnya.